
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan, kali ini khabar membahagiakan ini datang dari keberhasilan empat dari sembilan tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) berhasil masuk seleksi dan akan dilakukan visitasi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemdikbud Ristekdikti.
Keberhasilan tersebut diketahui berdasarkan surat dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dikeluarkan pada tanggal 26 Oktober 2023 dengan nomor 7317/E2/DT.01.01/2023 tentang pemberitahuan visitasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2023.
Kegiatan ini pada umumnya disebut dengan monitoring dan evaluasi (monev). Pada kesempatan tersebut, Universitas Teuku Umar juga ditunjuk sebagai tuan rumah (host) dengan dihadiri 1 tim PPK Ormawa dari Universitas Syiah Kuala (USK).
Acara akan berlangsung selama empat hari mulai Kamis-Minggu, 9-12 November 2023. Hari pertama dilakukan pembukaan dan presentasi di Ruang rapat senat GKT, Kampus UTU. Selanjutnya dilakukan visitasi di tempat dilakukannya pemberdayaan desa oleh PPK Ormawa. Reviewer yang hadir yakni Soecipto, ST., MH dengan didampingi dari pihak Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yakni Andika Gilang P.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si kepada Humas UTU Sabtu (28/10/2023) menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim PPK Ormawa UTU terutama kepada 4 tim yang berhasil lolos pada tahapan Visitasi oleh Dirjen Belmawa, DIKTI.
”Alhamdulillah 4 tim PPK Ormawa UTU berhasil melewati seleksi tim DIKTI dan berhak untuk divisitasi pada 9-12 November mendatang. Ini patut kita syukuri,” Kata Prof. Ishak Hasan
Yang membanggakan, Universitas Teuku Umar berhasil menjadi PTN terbanyak kelulusan tim untuk divisitasi pada prorgam PPK Ormawa 2023 ditingkat regional Sumatera, sementara ditingkat Nasional UTU berada di 10 besar PTN terbanyak meloloskan tim PPK Ormawa untuk divistasi.
Adapun rinciannya adalah, di Sumatera, UTU meraih posisi pertama dengan jumlah sebanyak 4 tim, disusul Universitas Jambi dengan 2 tim, dan kemudian USU, ITERA, UNILA, USK, UNAND dan UBB masing-masing berhasil mengutus 1 tim PPK Ormawa untuk divisitasi.
Koordinator Pusat Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Teuku Umar, Yarmaliza, SKM., M.Si menyebutkan bahwa pada tahun 2023 ini, UTU telah memenangkan pendanaan PPK Ormawa sebanyak 9 proposal, dalam prosesnya telah melakukan monev internal dan memberikan support system terhadap kesembilan tim yang memperoleh pendanaan tersebut.
“Alhamdulillah dari 9 tim PPK Ormawa yang melangsungkan programnya di Kabupaten Nagan Raya, 4 diantaranya berhasil lolos untuk di Visitasi oleh pihak Kementerian,” kata Yarmaliza
Besar harapan kami keempat tim PPK Ormawa dari Universitas Teuku Umar ini kedepan berhasil memperoleh hasil yang maksimal untuk dapat masuk sebagai nominator dan meraih penghargaan dalam abdidaya tahun 2023. harapnya Yarmaliza
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, H. Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc menyambut gembira atas capaian ini. “Alhamdulillah capaian ini menambah daftar mahasiswa UTU yang berprestasi dan mengharumkan nama UTU di tingkat nasional,” jelas Ibrahim
Ia menambahkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi yang baik antara pimpinan Universitas, Koordinator Pusat PKM, bahagian kemahasiswaan, para dosen pendamping dan mahasiswa yang terus menggelorakan semangat kompetisi dan budaya prestasi di lingkungan kampus.
“Untuk kompetisi ini, hanya ada dua kampus di Aceh yang berhasil masuk untuk dilakukan visitasi oleh Diktiristek yaitu UTU dan USK.” Pungkas Ibrahim
Sebagai informasi, PPK Ormawa merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek sebab mahasiswa dapat berlatih menjadi pemimpin transformasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.
Program penguatan kapasitas Ormawa melalui serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Proposal yang diajukan oleh PT merupakan kumpulan dari berbagai gagasan/ide/usulan kegiatan dari satu atau lebih Ormawa.
Gagasan/usulan kegiatan merupakan bentuk pengabdian atau pemberdayaan masyarakat yang disusun oleh Organisasi Kemahasiswaan resmi yang ada di perguruan tinggi, yang dapat diimplementasikan dalam berbagai program sesuai dengan topik yang dipilih. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan diharuskan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Tidak hanya dengan lembaga yang berfokus di bidang yang sama, tetapi juga bidang lain.
Universitas Teuku Umar telah menjalin kerjasama aktif dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, salah satunya dengan Universitas Brawijaya Malang. Kerjasama tersebut tentu saja dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lembaga karena melalui kerjasamalah civitas akademika UTU mendapatkan kesempatan untuk berkarya tanpa batas.
Pada Senin-Kamis 23-26 Oktober 2023 tim dosen Universitas Teuku Umar dari Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menyambangi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang (FPIK UB) dalam rangka implementasi butir MoU yang telah disepakati dalam bidang penelitian.
Tim dosen Akuakultur UTU melakukan presentasi hasil riset kolaborasi dengan mitra FPIK UB. Riset pada tahun 2023 melalui pendanaan riset skema Penelitian Kerjasama Dalam Negeri (PKDN) dari Kemendikbudristek dengan judul : Bio Ekologi dan Domestikasi Ikan Cupang Endemik (Betta sp.) dari Perairan Barat Selatan Aceh sebagai Dasar Pengembangan Budidaya Ikan Hias Endemik.
Tim Dosen UTU terdiri dari Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Zulfadhli S.Pi, M.Sc dan Muhammad Arif Nasution. Sementara dari UB terdiri Ahmad Fahrul Syarif, S.Pi, M.Si dan Prof, Dr. Ir. Maftuch, M.Si.
Dekan FPIK UB, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si dalam paparannya kepada tim akuakultur UTU bahwa sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, prodi di perguruan tinggi harus bisa melakukan sebuah lompatan yang luar biasa dalam hal kolaborasi riset pengabdian, publikasi, menciptakan program-program magang, praktek kerja, serta pendirian perusahaan rintisan/start-up berbasis AI, yang kemudian akan membantu lulusan memperoleh pengalaman akademik, praktis dan bisnis.
“Ini akan membantu mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja dengan lebih siap dan memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh industri pada saat ini,” jelas Prof. Maftuch
Sementara itu ketua prodi akuakultur UTU, Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si dalam kesempatannya menyampaikan bahwa, alhamdulilah prodi Akuakultur meraih pendanaan riset kolaborasi dari Kemendikburistek, dan hal ini menjadi amunisi kami untuk terus berkolaborasi dalam bidang budidaya perikanan yang berkelanjutan. Kami menggandeng UB, salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Selain kegiatan diatas, kegiatan kedua yang dilakukan adalah pengambilan Serkom (sertifikat kompetensi) keahlian budidaya udang/ikan (skema pakan ikan). Sembilan dosen akuakultur UTU yaitu Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si; Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si; Sufal Diansyah, S.Kel., M.Si; Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Khairul Samuki, S.Pi., M.Si; Alfis Syahril, S.Pi., M.Si; M Fizra Hasibuan, S.Si., M.Si.
Serkom ini sangat penting bagi peningkatan nilai IKU Prodi khususnya IKU 4. Tahapan Serkom ini meliputi i) validasi portofolio peserta, ii) wawancara dengan asesor, iii) asesmen kegiatan lapangan/lab, iv) penerbitan sertifikat. Insha Allah, kesembilan dosen prodi Akuakultur yang telah ikut mendapatkan prediket “Kompeten” dari BNSP.
Kegiatan ketiga yaitu komukasi awal tentang studi S3 bagi dosen FPIK UTU ke program studi doktor FPIK UB yang sudah terakreditasi unggul, sehingga memungkinkan pada tahun 2024 dosen FPIK UTU untuk menempuh pendidikan doktoral di kampus ini, baik melalui jalur reguler, by-reseach, RPL (rekognisi pembelajaran lampau).
Pada agenda ini turut dihadiri oleh pimpinan FPIK UB yaitu Dekan Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, Ketua Program Studi Budidaya Perairan Wahyu Endra Kusuma, S.Pi, MP, D.Sc, Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Dr. Fuad, ST, MT, Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Dr. Ir. Uun Yanuhar, S.Pi, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Ade Yamindago, S.Kel, MP, M.Sc, Ph.D.
Pada akhir sesi kegiatan di kampus UB Malang, kedua belah pihak sepakat akan terus mendorong kolaborasi akademik yang berkelanjutan, dan sebagai penutup sesi masing-masing memberikan cinderamata berupa bungong jaro dan buku ajar karya dosen akuakultur UTU. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidang akademik, Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (Himadistra) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar sukses menggelar kompetisi The 3rd Essay Writing Competition (EWC III) Tahun 2023.
Kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di kawasan Barat Selatan Aceh ini dilaksanakan sebagai wadah mengekspresikan ide, wawasan, dan pemahaman mereka tentang isu-isu sosial dan politik yang relevan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis 26 Oktober 2023 di Aula Utama Kampus UTU mengusung tema “Kontribusi Gen-z Dalam Menghadapi Transformasi Politik Menuju Pemilu Serentak 2024”.
Kegiatan ini merupakan kompetisi menulis essay tahunan yang dilaksanakan oleh Himadistra setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2020 di tingkat Universitas Teuku Umar dan Pada Tahun 2022 yang terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif di berbagai perguruan tinggi Se-Barat Selatan Aceh.
Tahun ini kegiatan tersebut kembali dilaksanakan dengan berbagai peningkatan dan perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat mengasah kemampuannya dalam berpikir kritis, kreatif, inovatif dan mampu memecahkan berbagai permasalahan terkini secara logis dan ilmiah.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara yaitu Nodi Marefanda, M.A.P. Beliau menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas rasa semangat dalam belajar dan berkompetisi. Beliau juga menyampaikan harapannya agar kompetisi ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Aceh.
Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara yaitu Nodi Marefanda, M.A.P mengungkapkan pelaksanaan kompetisi essay ini bertujuan untuk membiasakan mahasiswa, dalam mengasah kemampuan menghasilkan ide kreatif dan inovatif yang dapat dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah terkait bidang ilmu administrasi negara dan juga ilmu sosial lainnya.
“Kami berharap banyak pikiran dan gagasan yang dapat diekspresikan mahasiswa tentang isu-isu sosial politik terkini. Para peserta menyampaikan pandangan mereka terkait kontribusi gen-z dalam transpormasi politik menuju Pemilu 2024” ujar Nodi.
Nodi berharap kompetisi dapat menjadi wadah mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam diskusi dan pemikiran kritis mengenai isu-isu sosial politik yang penting dan relevan. Selain itu juga mahasiswa dapat menghasilkan solusi dari isu-isu tersebut yang saat ini terjadi di Indonesia.
Pada pelaksanaanya, penerimaan naskah karya essay telah dibuka selama 20 hari sejak tanggal 2 Oktober sampai 22 Oktober 2023. Berbagai karya yang masuk mengacu pada empat sub-tema yang disediakan oleh panitia, yaitu Digitalisasi dan Kontestasi Pemilu (Teknologi), Pemilu dari Perspektif Etis (Sosial-Budaya), Mental health issues Bagi Pemilih Pemula (Kesehatan), serta Problematika Literasi Politik dan Pemilih Pemula (Pendidikan). Setelah dilakukan seleksi, 13 naskah essay dipresentassikan dan dinilai oleh dewan juri yang berasal dari kalangan Dosen dan Alumni Ilmu Administrasi Negara.
Para peserta terlihat sangat antusias dan mampu mempresentasikan karya mereka dengan cukup baik. Berdasarkan hasil akumulasi penilaian, diperoleh beberapa pemenang yaitu Lilis Sartika dan Jefri Arimal sebagai Juara 1, Khairatun Hisan dan Yusril Sahendra sebagai juara 2 serta Genta Abiem Alfarizi dan Anisa sebagai juara 3. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Upaya revitalisasi bahasa daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) semata. Revitalisasi bahasa daerah melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yang meliputi pemerintah daerah, unsur-unsur masyarakat seperti tokoh masyarakat, komunitas penutur, dan lembaga adat, serta sekolah.
Sadar akan pentingnya revitalisasi bahasa daerah ini, tim dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar melalakukan Penelitian skema penugasan di sejumlah sekolah di Kabupaten Nagan Raya. Kegiatan tersebut melibatkan empat orang dosen dan dua mahasiswa prodi IAN.
Penelitian tersebut diketuai oleh Siti Jahria Sitompul, M.Pd dengan anggota tim Veny Nella Syahputri, M.Pd, Cut Nabila Kesya, M.Pd dan Aduwina Pakeh, M.Sc. Penelitian ini mengangkat tema “Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemeliharaan Bahasa Daerah melalui Pendekatan Baru Revitalisasi Bahasa Daerah Model A di Kabupaten Nagan Raya.
Kegiatan itu dilaksanakan pada Rabu, 18 Oktober 2023 di dua sekolah, yaitu SMPN 7 Kuala dan SDN Alue Bata serta Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya.
Siti Jahria Sitompul kepada Humas UTU mengatakan secara global terdapat 178 bahasa daerah di Indonesia, yang saat ini berstatus terancam punah atau mengalami penurunan status. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota, yang penyebabnya terkait dengan faktor ekonomi, bencana alam, pendidikan, atau karier. Selain itu, faktor politik yang terfokus ke pusat (atau yang disebut sebagai sentralisasi) menyebabkan wilayah pinggiran, atau yang lokasinya jauh dari pusat kota, menjadi tertinggal khususnya terkait dengan informasi. Yang terakhir, adanya kebijakan pemerintah yang mengharuskan bahwa ranah pendidikan mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar atau media untuk berinteraksi.
“Dengan adanya tiga faktor tersebut, di masa depan bahasa daerah akan menghadapi ancaman serius dari kepunahan bahasa,” kata Siti Jahria
Merujuk kepada permasalahan tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tahun 2022 merekomendasikan beberapa solusi yang harus diimplementasikan untuk melestarikan Bahasa daerah di Indonesia, yang terdiri dari: Pembelajaran Berbasis Pencelupan, Pembelajaran Berbasis Praktik Satu Hari Berbahasa Daerah, Pembelajaran Berbasis Teknologi, Pembelajaran Berbasis Keagamaan, Pembelajaran Berbasis Seni dan Budaya, dan Pembelajaran Berbasis Kreativitas.
Selain itu, untuk mendorong implementasi rekomendasi BPPB tersebut, Pemerintahan Aceh telah mengeluarkan instruksi gubernur (Ingub) tentang Penggunaan Bahasa Aceh, Aksara Aceh dan Sastra Aceh. Dalam instruksi itu, setiap perkantoran diminta menerapkan penggunaan bahasa Aceh setiap Kamis.
Instruksi tersebut juga selaras dengan ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pasal 221 menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Kabupaten/Kota melindungi, membina, mengembangkan kebudayaan dan kesenian Aceh yang berlandaskan nilai Islam yang dalam pelaksanaannya mengikutsertakan masyarakat dan lembaga sosial.
Penelitian kita ingin mengetahui sejauh mana kepahaman dan implementasi dari rekomendasi badan pengembangan dan pembinaan bahasa tersebut juga implementasi Instruksi Gubernur Aceh bernomor 05/INSTR/2023 yang dikeluarkan pada 21 Maret lalu.
“Setidaknya dari dua sekolah yang kita kunjungi, kita telah mendapatkan gambaran umum bahwasanya pihak sekolah nyaris belum pernah melakukan pembelajaran berbasis pencelupan, juga pembelajaran berbasis teknologi masih rendah. Sementara praktik satu hari berbahasa daerah masih ditemui sejumlah kendala, mengingat keberagaman profil siswa,” kata Siti Jahria.
Lanjutnya, untuk pembelajaran berbasis keagamaan, seni dan budaya, serta pembelajaran berbasis kreativitas rata-rata telah diterapkan di sekolah dalam Kabupaten Nagan Raya, seperti materi zikir maulid, tarian ranup lampuan, pantun, pidato, dongeng dan lain-lain.
Sementara itu Veni Nela Syahputri menyebutkan dalam diskusi bersama Dinas Pendidikan Nagan Raya, pihaknya mendorong Disdik Nagan Raya memasukkan pelajaran bahasa daerah ke dalam mata pelajaran muatan lokal. “Bahasa daerah di Aceh ini harus terus direvitalisasi agar tidak hilang. Jangan sampai bahasa dan kebudayaan Aceh tergerus budaya-budaya baru,” kata Veny
Veny menyebutkan ada beberapa tujuan revitalisasi bahasa daerah ini, pertama, para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai. Kedua, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah. Ketiga, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya, dan keempat, menemukan fungsi dan rumah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Nagan Raya melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Zaini, S.Pd menyatakan pihaknya siap bergotong royong untuk merevitalisasi bahasa daerah. “Kami siap melaksanakan program revitalisasi bahasa daerah, yaitu revitalisasi bahasa Aceh. Kami sudah memasukkan pelajaran bahasa Aceh ke dalam muatan lokal di sekolah. Kami juga telah menerapkan hari kamis bertutur menggunakan bahasa Aceh di kantor Disdik dan sekolah,” kata Zaini
Program revitalisasi bahasa daerah merupakan paket kebijakan yang dikemas oleh Kemendikbud Ristek dalam Merdeka Belajar Episode 17, yang diluncurkan tanggal 22 Februari 2022 yang lalu. Revitalisasi bahasa daerah perlu dilakukan mengingat 718 bahasa daerah di Indonesia, sebagian besar kondisinya terancam punah dan kritis. (Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Nama Universitas Teuku Umar bergema megah di Ballroom Hotel ZHM Premier, Kota Padang, Sumatera Barat tempat berlangsungnya kegiatan konferensi internasional, IAPA Annual International Conference tahun 2023 yang berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 2023.
Dua orang dosen Universitas Teuku Umar berhasil mendapatkan award sebagai Best Paper dalam kegiatan tersebut, mereka adalah Dr. Ikhsan, M.I.P dan Dr. Vellayati Hajad, MA, dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar.
Artikel mereka yang berjudul “The Politics of Waste: How Does Fast Fashion Affects Environment and Poor Societies?” berhasil meyakinkan reviewer dan editor jurnal dalam seleksi ketat Bersama 224 artikel lainnya dan mendapat kesempatan untuk dipublikasikan di Jurnal Internasional terindeks Scopus Bereputasi.
Sebagaiaman informasi, IAPA Annual International Conference tahun 2023 mengangkat tema “New Public Governance: Reflection to Administrative Science”. Internasional Conference ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Indonesian Association of Public Administration (IAPA) dan Universitas Andalas.
Kegiatan konferensi internasional yang dilaksanakan oleh IAPA tahun 2023 ini bertujuan untuk menjaring ide, inovasi, dan penemuan terbaru dalam bidang administrasi publik yang mampu mendorong tata pemerintahan yang gesit (agile government), seperti disampaikan oleh Presiden of IAPA, Prof. Dr. Agus Pramusinto, M.DA dalam sambutannya di kegiatan konferensi internasional IAPA.
Kegiatan konferensi internasional IAPA tahun 2023 diikuti oleh 224 ilmuan di bidang Administrasi Publik, Ilmu Politik, dan Pemerintahan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan konferensi internasional ini juga diikuti oleh peserta internasional dari Korea Selatan, Malaysia, Belanda, dan Afrika Selatan.
Selain itu, kegiatan konferensi internasional yang dilaksanakan oleh IAPA juga turut mendatangkan para chief editor jurnal terindeks internasional scopus dan juga terindeks Sinta 2 untuk menjaring artikel terbaik dari konferensi yang kemudian akan dipublikasikan di jurnal mereka.
Dr. Vellayati Hajad yang dihubungi oleh dewan redaksi utu.ac.id membenarkan bahwa artikel yang telah dipresentasi di IAPA International Conference mendapatkan awards sebagai best paper dan akan dipublikasikan di Jurnal Internasional terindeks Scopus Bereputasi.
“kegiatan konferensi internasional ini sangat penting untuk diikuti oleh dosen karena sangat efektif dalam memperkenalkan dan meningkatkan reputasi akademik Universitas Teuku Umar di tingkat nasional dan internasional” jelas Dr. Vellayati Hajad
Selain juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang trend riset terkini dan mendekatkan dengan jurnal tujuan publikasi dari hasil riset yang telah dilakukan. Sehingga, dia berharap semua dosen Universitas Teuku Umar dapat terus mengikuti kegiatan seperti ini di masa depan. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar (KMB UTU) menyelenggarakan Kongres Mahasiswa Universitas Teuku Umar ke-VIII tahun 2023. Kongres tersebut dilaksanakan mulai 27-31 Oktober 2023 yang berlangsung di Aula utama, Kampus UTU, Alue Penyareng.
Rahmat Satya selaku ketua panitia pelaksana kongres VIII dalam laporannya menyebutkan kongres kali ini bertujuan memilih anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) periode 2023-2024.
Sebutnya Kongres ini diikuti oleh seluruh Organisasi Mahasiswa UTU yang terdiri dari Pemerintahan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa.
Rahmat menyampaikan harapannya atas penyelenggaraan Kongres Mahasiswa diharapkan dapat ikut berkontribusi dan memberikan kemajuan bagi kampus UTU
“Semoga dengan adanya kongres hari ini bisa memberikan kontribusi yang positif dari kita selaku mahasiswa untuk almamater tercinta kita Universitas Teuku Umar, serta melalui kongres ini diharapkan dapat mempererat kekeluargaan kita antar sesama mahasiswa yg berasal dari organisasi internal mahasiswa UTU sehingga bisa semakin harmonis dan bersinergis,”. Tuturnya.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan kegiatan Kongres pada Jum’at (27/10/2023), Wakil Rektor III bagian Kemahasiswaan dan Alumni UTU menyampaikan harapan besar atas penyelenggaraan kongres mahasiswa ini nantinya dapat melahirkan pemimpin ideal yang bukan hanya unggul dari pemikiran, keilmuan, namun juga memiliki Akhlakul karimah.
“Melalui kongres keluarga mahasiswa Universitas Teuku Umar ke-VIII ini semoga bisa melahirkan pimpinan DPM dan MPM 2023- 2024 yang amanah, adil, memiliki integritas yang tinggi, jujur dan memiliki prestasi akademik yg baik. Dan tentunya bagaimana membuat identitas dan budaya karakter mahasiswa kampus ini, dimulai dari perilaku, tutur kata dan akhlakul karimah”. Ucapnya dalam sambutan.
Diakhir sambutan, Wakil Rektor III memberikan amanah kepada KBM dan seluruh mahasiswa agar selalu menjaga sholat dan selalu mengedepankan kejujuran.
“Saya berpesan dan memberikan amanah untuk seluruh mahasiswa agar selalu menjaga sholatnya, menjaga kejujuran dan menjaga sopan santun sebagai mahasiswa yang kedepannya akan menjadi pemimpin bangsa,”. Pungkasnya. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar kembali mengepakkan sayapnya untuk terus berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), kolaborasi riset dan peningkatan kerja sama luar negeri.
Kali ini, FKM UTU menggelar kegiatan ilmiah skala internasional the 4th International Conference on Public Health (ICPH) dengan mengangkat tema “In The Face of Turmoil: The Importance of Prioritizing Public Health for a Better World”.
Konferensi internasional ini digelar selama dua hari, yaitu pada Kamis-Jum’at 26-27 Oktober 2023 di Aula GKT, Kampus UTU, Alue Penyareng, Aceh Barat.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si yang hadir untuk membuka kegiatan ini mengatakan, ICPH adalah konferensi internasional lintas disiplin ilmu yang cukup bergengsi.
Konferensi ini menghadirkan para peneliti dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, seperti sains, teknik, komputer, teknologi, ekonomi, ilmu sosial, dan humaniora untuk menyebarluaskan gagasan dan inisiatif mereka yang terkait dengan penelitian tentang kesehatan masyarakat dan kedokteran.
Prof. Dr. Ishak Hasan menilai, konferensi ini merupakan forum yang efektif bagi para akademisi untuk mempresentasikan pemikirannya. Sekaligus bersama-sama mendiskusikan isu-isu terkini. Dengan prespektif yang beragam, diharapkan bisa menemukan solusi yang paling efektif dan ide-ide baru untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul didalam masyarakat.
“Melalui konferensi ini, para peserta bisa bertukar gagasan. Kita berharap semua orang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini sehingga mereka bisa menerapkannya di manapun mereka berada,” ujar Rektor UTU
Ketua Panitia ICPH 2023, Dr. Kiswanto, M.Si dalam laporannya mengatakan konferensi internasional ini dilaksanakan secara hybrid dengan menampilkan sejumlah paper yang berasal dari Romania, United Kingdom, Malaysia dan Philipina serta berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya semua paper tersebut dipresentasikan oleh peserta pada sesi seminar dan panel (plenary session).
Kiswanto juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mempersiapkan ICPH4. Beliau berharap kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan pemahaman dan informasi kepada para peserta mengenai isu-isu kesehatan.
Hadir sebagai narasumber yakni Prof. Giurgiulescu Liviu-Laurentiu (Technical University of Cluj Napoca, Romania); Prof. M. Rizal M. Damanik, DVM, MRepSc, Ph.D (Deputy for Training Research and Development of National Population and Family Planning Board (BKKBN) Indonesia); Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS (IPB University); Assoc. Prof. Bimali Indrarathne, Ph.D (University of York, United Kingdom); Assoc. Prof. Dr. R. Zirwatul Aida R Ibrahim (University Malaysia Terengganu, Malaysia) dan Dr. Joel Rey U. Acob (Visayas State University, Philippines).
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UTU Dr. T. Alamsyah, S.K.M., M.PH menjelaskan ICPH merupakan seminar internasional yang keempat kali diadakan oleh FKM UTU.
Adapun tujuan konferensi sebagai ruang untuk menyediakan wadah bagi para peneliti dan edukator untuk menyebarkan dan saling bertukar informasi mengenai hasil-hasil penelitian dan kajian tentang berbagai aspek dalam bidang kesehatan masyarakat.
Seminar internasional yang dimoderatori oleh Veni Nella Syahputri, S.Pd., M.Pd ini juga dibarengi dengan oral presentation dan poster presentation. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan optimalisasi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat.
Mampu memberikan implikasi untuk memperkuat tenaga kesehatan masyarakat, meningkatkan pengawasan penyakit menular, serta lebih siap menangani krisis kesehatan ke depan. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Kehumasan memiliki peranan yang penting dalam sebuah institusi, yaitu menjadi corong dalam menyampaikan informasi. Menyadari akan pentingnya peran tersebut Pusat PPID, Kehumasan dan Penerbitan Universitas Teuku Umar mengunjungi Kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIII Aceh, Jum’at (27/10/2023).
Hadir dari Universitas Teuku Umar, Korpus PPID, Kehumasan dan Penerbitan, Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc didampingi Redaktur Majalah UTU News, Ikhsan, SE., M.Ak dan staf Humas Luki Setia Nugraha, ST. Kedatangan tim dari UTU disambut oleh Kepala Humas LLDIKTI XIII Wilayah Aceh Syafi’i, SE, M.Si AK dan tim Humas LLDIKTI Fitria Larasati ST dan Ressy Novita Sari, S.Pd.
Syafi’i dalam sambutannya menyambut baik kedatangan tim UTU ke kantornya. Ia menyebutkan humas memegang peranan penting dalam memberikan informasi yang aktual dan paling penting informasi tersebut jelas dan terang sehingga dapat di terima dan di pahami oleh publik.
Oleh sebab itu, menurutnya koordinasi dan silaturrahmi antar institusi seperti ini penting, untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan informasi dan kehumasan.
Dalam kesempatan tersebut, Syafi’i juga menjelaskan gambaran umum tentang tim kerja Humas LLDIKTI XIII, baik tentang tugas maupun mekanisme kerjanya, seperti peliputan berita, konferensi pers, manajemen website serta pelayanan informasi pelayanan terpadu. Di samping bertugas mengelola komunikasi eksternal dan internal LLDIKTI, kata Syafi’i, Bidang Humas juga bertugas untuk membangun citra positif Institusi.
“Humas dalam hal ini juga bertugas untuk meningkatkan publisitas reputasi LLDIKTI sebagai intitusi yang menaungi 87 Perguruan Tinggi Swasta di Aceh,” terangnya.
Sementara itu Aduwina Pakeh menjelaskan tujuan kunjungan ini dalam rangka mendapatkan masukan dan sharing sesion berkaitan kerja dibidang kehumasan. “Tujuannya agar kinerja kehumasan menjadi lebih baik, memiliki ide-ide kreatif dan gagasan yang terbaru guna peningkatan informasi kepada publik,” kata Aduwina Pakeh
“Alhamdulillah, tahun 2022 lalu Universitas Teuku Umar dan LLDIKTI XIII sama-sama mendapatkan penghargaan di Ajang Anugerah Humas Diktiristek (AHD), semoga tahun 2023 ini kita kembali mendapatkan penghargaan tersebut, semoga dapat meningkat,” Harap Aduwina Pakeh. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Sebanyak 9 dosen Prodi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar mengikuti sertifikasi kompetensi (serkom) di Universitas Brawijaya Malang. Kegiatan tersebut berlangsung pada 23-26 Oktober 2023.
Kesembilan dosen prodi akuakultur tersebut mengikuti serkom keahlian budidaya udang/ikan (skema pakan ikan), yaitu Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si; Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si; Sufal Diansyah, S.Kel., M.Si; Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Khairul Samuki, S.Pi., M.Si; Alfis Syahril, S.Pi., M.Si; M Fizra Hasibuan, S.Si., M.Si.
Serkom ini sangat penting bagi peningkatan nilai IKU Prodi khususnya IKU 4. Tahapan Serkom ini meliputi i) validasi portofolio peserta, ii) wawancara dengan assesor, iii) asesmen kegiatan lapangan/lab, iv) penerbitan sertifikat.
Afrizal Hendri kepada utu.ac.id menyebutkan dalam ujian sertifikasi yang digelar selama dua hari tersebut, para peserta melakukan serangkaian tes tulis dan wawancara yang dilakukan oleh para asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), lembaga independen untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi.
“Alhamdulillah kesembilan dosen prodi Akuakultur tersebut telah ikut mendapatkan prediket “Kompeten” dari BNSP,” kata Afrizal Hendri
Sebagai informasi bahwa kegiatan Serkom ini merupakan salah satu aktivitas dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Program Studi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
PKKM pada skema ini bertujuan meningkatkan mutu, relevansi dan inovasi Prodi pada Pendidikan tinggi untuk merespon dan mengantisipasi perkembangan IPTEK di masa depan sesuai dengan keunggulan program studi dan meningkatkan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Top World Class Universities dalam rangka transformasi pendidikan tinggi untuk mendapatkan pengakuan internasional dan meningkatkan daya saing bangsa.
Dekan FPIK UTU Dr. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise, M.Sc IPU mengapresiasi kegiatan serkom dan berharap bahwa sertifikasi yang diperoleh oleh para dosen FPIK akan menjadi modal yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selain itu, ia juga berterima kasih kepada FPIK UB Malang atas kerja sama yang baik dan dukungan dalam pengembangan kompetensi dosen di bidang budidaya ikan/udang. Ia berharap kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.
“Terimakasih kepada pihak UB Malang atas berjalannya kegiatan ini. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perikanan,” pungkas Dekan FPIK UTU. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar semakin gencar menguatkan kontribusinya dalam keberlanjutan lingkungan. Dengan segala inisiatifnya untuk mendorong keberlanjutan lingkungan, UTU kembali dianugerahi penghargaan Tree Rating 3.5 (rating 3.5 pohon), sebagai kampus berkelanjutan oleh UI Greenmetric World University Ranking. UTU mampu mempertahankan nilai seperti tahun sebelumnya pada 3.5 trees rating.
UI GreenMetric adalah program yang diinisiasi oleh Universitas Indonesia dan bertujuan untuk mendorong keberlanjutan lingkungan di perguruan tinggi berdasarkan komitmen dan inisiatif dari universitas.
Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh ketua UI Greenmetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.M., M.Sc, UTU ditetapkan sebagai institusi pendidikan tinggi yang memenuhi 6 kriteria yang ditetapkan UI GreenMetric World University Ranking dalam program berkelanjutan.
Penghargaan tersebut diberikan setelah dua kali asesmen lapangan dan melalui analisa yang mendalam oleh pihak UI Greenmetric. Setelah didalami data dan program yang dijalankan, UTU dianggap paling sesuai dengan 6 kriteria yang ditetapkan oleh UI Greenmetric.
Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si kepada utu.ac.id, Jum’at (27/10/2023) mengatakan terdapat enam kriteria penilaian untuk meraih penghargaan tersebut. Terdiri dari pengaturan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, limbah, air, transportasi, serta edukasi dan riset.
Prof Ishak Hasan menjelaskan, kriteria pengaturan dan infrastruktur mengukur banyaknya ruang yang disediakan untuk penghijauan dan pelestarian lingkungan, serta anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan berkelanjutan di kampus. Sedang kriteria energi dan perubahan iklim mengukur upaya institusi dalam peningkatan penggunaan peralatan hemat energi dan mengembangkan energi terbarukan.
Disebutkan, bahwa atas capaian tersebut sebagai salah satu kebanggaan tersendiri bagi UTU dan UTU berhasil mendapatkan predikat kampus terhijau serta berkelanjutan itu bukan karena banyak pohonnya semata, akan tetapi keberhasilan dalam hal penyediaan dan pengelolaan berbagai sarana pendukung sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh UI GreenMetric.
UTU akan terus meningkatkan prestasi ini dengan memperhatikan berbagai masalah energi. UTU, kata Prof Ishak memiliki Gedung Kuliah Terintegrasi yang semua fasilitas didalamnya terintegrasi, baik dalam hal penyediaan air bersih, konsep hemat energi dan efisiensi di berbagai bidang, guna menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Sejalan dengan itu, Rektor menjelaskan sepanjang tahun 2023, UTU telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sustainable yang sesuai dengan kuesioner yang update oleh UI GreenMetric seperti kegiatan startup, konservasi tanaman, kegiatan kebudayaan, penambahan ruang disable, ruang laktasi, klinik kesehatan, serta sejumlah aktivitas inovasi.
Ketua Greenmetric UTU, Amda Resdiar, S.P., M.Si berharap adanya predikat ini akan menambah semangat UTU untuk mewujudkan citra kampus berkelanjutan.
“Diharapkan juga keterlibatan semua pihak mulai dari bidang sarana prasarana, bidang pendidikan dan kemahasiswaan, hingga bidang keuangan yang menganggarkan,” katanya
Lebih lanjut ia menjelaskan keikutsertaan UTU dalam penilaian UI Green Metric ini telah dimulai pada tahun 2016 dimana UTU berhasil menduduki peringkat 22 dari 48 peserta secara nasional. Hal ini tentu saja sangat membanggakan mengingat UTU sendiri merupakan kampus yang masih baru.
Pada tahun 2020 UTU berhasil menduduki peringkat 23 dari total 88 peserta seluruh Indonesia. Di tingkat regional sendiri, UTU meraih peringkat 1 sebagai kampus paling hijau berkelanjutan se-Provinsi Aceh mengalahkan kampus kampus ternama lainnya.
Kemudian pada tahun 2022 UTU kembali berhasil meraih peringkat 22 Nasional dari jumlah partisipasi peserta yang semakin banyak yaitu 101 perguruan tinggi se Indonesia. Jika di ranking secara dunia, dari 956 perguruan tinggi dunia yang menjadi peserta UI Greenmetric, maka UTU berada pada posisi ranking 227 meningkat dari tahun sebelumnya diperingkat 333. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)