MEULABOH – UTU | Musabaqah Tilawatil Qur’an merupakan wujud keinginan kuat untuk membumikan ajaran Al-Qur’an serta menegakkan syiar Islam. Selain itu, MTQ diyakini dapat memperkokoh nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu Universitas Teuku Umar mengadakan seleksi MTQ Mahasiswa Nasional Tingkat Universitas yang dilaksanakan di Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Sabtu (02/09).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor yang diwakili Koordinator Prestasi Mahasiswa, Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd dan dihadiri oleh para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Biro yang ada di Lingkungan UTU, Ketua Panitia, Dewan Juri serta peserta MTQMN tingkat UTU.

Dalam sambutan yang disampaikan Muhammad Idris menyebutkan kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di kampus UTU. “Tujuannya adalah mencari bakat-bakat mahasiswa yang mahir dan berprestasi dalam Membaca dan menafsirkan Al Qur’an, serta Tulis Indah Ayat Al Qur’an,” kata Muhammad Idris

Lanjutnya, hasil dari kegiatan kita ini nantinya, akan mewakili UTU pada event MTQMN tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek RI.

“Oleh karena itu mari kita ikuti dengan sungguh-sungguh dan para dewan juri dalam melakukan penilaian secara objektif. Kita berharap siapa pun yang juara nantinya, itulah yang terbaik di tingkat UTU dan harus siap mewakili UTU pada event nasional,” harapnya

Pimpinan UTU selalu siap memberikan dukungan all out kepada semua mahasiswa terutama dalam event MTQMN. “dan semoga bisa juara membawa nama baik UTU di kancah nasional”, pungkasnya.

Adapun cabang yang diperlombakan sebanyak 8 cabang, yaitu Musabaqah Tilawatil Qur’an (TQ) Individu, Musabaqah Tartil Qur’an (TQ) Individu, Musabaqah Qira’at Sab’ah (QS) Individu, Musabaqah Khaththil Quran (KQ) golongan kontemporer dan dekorasi, cabang Musabaqah Fahmil Qur’an (FQ) kelompok, Musabaqah Syarhil Qur’an (SQ) berkelompok, Musabaqah debat ilmiah kandungan Al-Qur’an dalam bahasa Inggris kelompok dan Musabaqah desaign aplikasi komputer Qur’an (DAQ) kelompok.

Sementara untuk dewan hakim dan pelatih keseluruh cabang tersebut adalah Dr. Mursyidin, MA sebagai pelatih dan dewan hakim bidang Fahmil Quran, Karya tulis ilmiah Al quran. Dr. Ismu Ridha sebagai pelatih dan dewan hakim bidang Syarhil Quran, Azwir, S.Pd untuk bidang khattil Quran, serta Ust. Sulaiman, S.Ag dan Ust. Roni Saputra untuk bidang Tilawah, tartil, dan Musabaqah Qiraah Sab’ah. (Aduwina Pakeh / Wardah / Humas UTU).

MEULABOH, UTU – Tim Kedaireka Universitas Teuku Umar melakukan pendampingan pada UMKM komoditi kopi dan aren melalui program Kedaireka yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek RI. Desa Suka Ramai Atas dan Desa Rembele dipilih sebagai Desa pendampingan pelaku usaha kopi, sementara pendampingan pelaku usaha aren terdapat di Desa Arul Cincin dan Kampung Baru 76.

Dengan kolaborasi antara Tim Kedaireka dari Universitas Teuku Umar, yang diketuai oleh Dedy Darmansyah SP, M.Si, dan bermitra dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah, program ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja usaha.

Prof. Dr. Ir. Tajuddin Bantacut, sebagai bagian dari tim pelaksana program Kedaireka, menegaskan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam dunia bisnis saat ini. “Di era modern, pelaku usaha harus adaptif terhadap dinamika pasar dengan perbaikan teknologi. Jika tidak, mereka bisa saja tertinggal dan tak mampu bersaing,” ungkapnya saat pertemuan di Balai Desa Suka Ramai Atas, Kecamatan Wih Pesam, Kamis 31 Agustus 2023.

Dalam kerangka program ini, mahasiswa Universitas Teuku Umar diharapkan berkontribusi selama 4 bulan magang. Mereka ditempatkan di empat desa target, dengan penugasan berdasarkan perkembangan dan hasil di masing-masing desa.

Pak Admi sebagai Reje, atau yang lebih dikenal dengan Kechik dari Desa Suka Ramai Atas, menyambut hangat kehadiran Prof. Tajuddin Bantacut dan tim Universitas Teuku Umar. Beliau menyatakan keyakinannya bahwa program pendampingan ini akan berdampak positif bagi komunitas lokal. Beliau juga berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan

Tim Kedaireka Universitas Teuku Umar dan Prof. Tajuddin juga melakukan kunjungan ke lokasi usaha Pak Ridwan, seorang pelaku usaha kopi. Dalam kunjungan tersebut, Pak Ridwan menjelaskan cara kerja yang saat ini dia lakukan dan memperlihatkan desain tempat serta mesin penggilingan gelondong (pulper) yang memisahkan biji dari kulit kopi.

MEULABOHUTU | Dalam rangka mengontrol dan memantau bisnis mahasiswa peserta Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023, Universitas Teuku Umar mengadakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV).

Kegiatan Monev dilakukan pada Kamis (31/08/23) di aula GKT, dihadiri oleh Dekan FE, Dr. Hamdi Harmen, SE., M.Si dan Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, M.Si, Korpus PKM Yarmaliza, M.Si, Sekretaris LPPM-PMP Ir. Herri Darsan, ST., MT, dosen pendamping dan seluruh ketua dan perwakilan kelompok penerima P2MW.

P2MW merupakan program yang dibuat oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek. Program ini bertujuan untuk mendorong dan mencetak mahasiswa untuk menjalankan dan mengembangkan wirausaha serta meningkatkan program kewirausahaan di perguruan tinggi.

Pada kegiatan tersebut, para ketua tim P2MW memaparkan sejauh mana bisnis yang telah dijalankan bersama tim, semenjak mendapat pendanaan dari program P2MW. Mereka juga memaparkan progress perkembangan bisnis dan perbedaan bisnis sebelum dan sesudah pendanaan, termasuk kendala yang mereka dapatkan saat menjalankan bisnis.

Pada kesempatan ini, Korpus PKM, Yarmaliza menekankan pentingnya dokumentasi penggunaan dana dan sejauh mana dana terserap dalam proses bisnis, termasuk bukti transaksi penjualan sampai pelaporan laba rugi.

“Hal ini dimaksudkan agar dapat melihat perkembangan bisnis yang mereka jalankan,” ungkapnya.

“Dengan adanya kegiatan MONEV ini, peserta P2MW dapat terpantau dan dimonitoring, sehingga diharapkan kendala dalam menjalankan bisnis dapat diatasi dan bisnis mereka dapat berkembang lagi,” kata Yarmaliza.

P2MW ini nantinya akan ditutup dan dikemas dalam balutan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Awards. “Untuk itu, kami berharap tahun ini dapat mendominasi juara,” tandasnya optimistis.

Sebagaimana diketahui, tahun 2023 ini Universitas Teuku Umar mampu meloloskan sebanyak 8 proposal usaha garapan mahasiswa dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha lolos mendapatkan pendanaan. UTU menjadi salah satu kampus yang berhasil meraih pendanaan terbanyak dalam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek tersebut. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Berdasarkan hasil tes narkoba pada Kamis (17/08/2023), dari 151 orang yang menjalani tes oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh didapatkan bahwa seluruhnya menunjukkan hasil negatif.

BNNP Aceh bekerjasama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Universitas Teuku Umar menggelar tes narkoba. Tes narkoba dilakukan kepada sivitas akademika UTU, yang terdiri dari 105 Pegawai dan 46 mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk menghindari masuknya narkoba di kampus-kampus Indonesia.

Rektor UTU Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si mengatakan, pelaksanaan tes urine yang didukung oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNPP) Aceh itu merupakan bentuk pengawasan, tanggung jawab, serta kepedulian kepada para generasi penerus bangsa agar tidak terjerumus akan penyalahgunaan narkoba.

“dan diharapkan melalui tes urine itu dipastikan Universitas Teuku Umar bisa bebas dari narkoba,” kata Rektor

Lanjutnya, dalam usaha memerangi narkoba, UTU sangat konsisten menggelar kegiatan dan sosialisasi pembekalan terkait dengan bahaya narkoba. Termasuk turut disampaikan sosialisasi bahaya narkoba dalam kegiatan Silaturrahmi Mahasiswa Baru (SIMBA) 2023.

Rektor mengatakan bahwa dalam tes urine tersebut juga dalam rangka meningkatkan aspek pelayanan perguruan tinggi dan membangun zona integritas kampus bebas narkoba.

Sementara itu Wakil Rektor II Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd selaku Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) UTU mengatakan tes urine tersebut adalah bagian dari upaya perguruan tinggi bersih-bersih untuk menjadikan Kampus Bersinar.

Pelaksanaan tes urine tersebut, kata Prof Nyak Amir, diinisiasi oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) UTU yang didasarkan pada 3 dasar hukum, yaitu, Inpres No.2/2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024.

Lanjutnya, dunia pendidikan harus bersih dari hal-hal yang dapat merusak generasi penerus bangsa. Ia juga menekankan, UTU sebagai sebuah lembaga pendidikan harus mendukung upaya negara dalam memberantas narkoba.

“Kerja sama dengan BNNP Aceh ini adalah salah satu bukti komitmen UTU membantu negara dalam pemberantasan narkoba. Makanya para pimpinan tertinggi di UTU juga tidak berkeberatan menjalani tes urine tersebut,” Pungkas Prof. Nyak Amir. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)

MEULABOHUTU | Silaturahmi Wilayah Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Aceh dirangkai dengan Seminar Nasional Masjid Kampus dan Pembukaan Pembelajaran Pembinaan Karakter P3AI telah dilaksanakan di Universitas Teuku Umar, Meulaboh dengan mengangkat tema ”Sinergi Masjid Kampus untuk Penguatan Ekosistem Calon Pemimpin Bangsa Masa Depan Menuju Peradaban Unggul” pada 28 – 29 Agustus 2023.

Rangkaian kegiatan Silaturahmi Wilayah dihadiri 2300 peserta diantarnya mahasiswa Universitas Teuku Umar, pimpinan Perguruan Tinggi Universitas Teuku Umar, Pengurus Wilayah AMKI Aceh dan Dosen Takmir Masjid serta AMKI Muda Se-Aceh dengan total perwakilan 9 Perguruan Tinggi, Universitas Teuku Umar, Universitas Syiah Kuala, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh (ISBI Aceh), Universitas Malikussaleh, Universitas Samudra, IAIN Langsa, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Universitas Almuslim, STIMI Meulaboh

Ir. Sulaiman Ali, ST., MT selaku Ketua AMKI Wilayah Aceh dalam sambutan nya menyampaikan AMKI MUDA merupakan sebutan untuk perkumpulan Mahasiswa Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) merupakan platform persiapan pemimpin bangsa berbasis masjid kampus.

AMKI Muda membangun pondasi pemimpin diawali dengan menguatkan pondasi spiritual dan AMKI memiliki program utamanya yaitu pembinaan kepemimpinan di kalangan Generasi Muda Kampus serta pembinaan tata kelola Masjid Kampus maupun pemberdayaan Masjid Kampus secara umum dan menjadikan Masjid Kampus sebagai pusat pendidikan karakter calon pemimpin bangsa dalam rangka mewujudkan negara-bangsa yang kuat, bermartabat dan menjadi rahmat bagi semesta alam.

Silatwil AMKI Muda ini dibuka oleh Rektor Universitas Teuku Umar Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si ia mengungkapkan bahwa pentingnya perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan untuk membina tidak hanya sekedar pengetahuan, namun juga karakter dan keterampilan mahasiswa.

Pelaksanaan Seminar Nasional yang dilaksanakan setelah pembukaan kegiatan, diwarnai dengan berbagai motivasi yang diberikan oleh tokoh nasional, kegiatan seminar dimoderatori oleh Ir. Sulaiman Ali, S.T., M.T selaku Ketua Pengurus Wilayah AMKI Aceh.

Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE., Ph.D., IPU selaku narasumber pertama yang merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat AMKI dan Ketua Senat Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan bahwa pentingnya menjadi pemuda ambisius yang punya mimpi dan imajinasi besar untuk menuntut ilmu dan membangun negeri.

”Manusia diciptakan Allah SWT dengan imajinasi yang menjadi bekal untuknya melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembah-Nya dan mengelola bumi sebagai Khalifah fil ard. Dalam mengembangkan bekal imajinasi itu, manusia harus berani keluar dari zona nyaman, mengambil resiko, dan banyak berjalan melihat berbagai sisi bumi untuk menambah khazanah keilmuan untuk bekal mengurus bumi.” ujar Prof. Hermawan.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh narasumber kedua, KH. Dedy Ahmad Syaikhu Al Hafidz, Lc., MA selaku Pimpinan Mahad Tahfidhul Qur’an Wa Ulumih Bogor Jawa Barat yang menekankan pentingnya berjalan ke berbagai sisi bumi untuk mendakwahkan Islam sebagai pedoman hidup serta narasumber ketiga, Dr. Tgk. Amri Fatmi, Lc., MA selaku Pendiri Darul Qur’an Yazzakka, Sigli Aceh yang menekankan pentingnya menjaga akhlak yang merupakan inti hidup manusia untuk menjadi mulia.

Acara seminar nasional ditutup setelah sesi tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh para mahasiswa, yaitu pemberian buku “Seni Berbisnis Jusuf Kalla, Memadukan Spiritualitas, Profesionalitas, dan Kearifan Lokal” dari Ketua Umum Pengurus Pusat AMKI kepada para narasumber dan pimpinan Universitas Teuku Umar.

Setelah Seminar Nasional dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan Silaturahmi AMKI Muda se-Aceh yang diikuti perwakilan Takmir Masjid Kampus Se-Aceh. Kegiatan diisi oleh Fasilitator AMKI Muda, Muhamad Daris Al Husna, S.T yang membahas tentang pentingnya peran Takmir Mahasiswa di Masjid Kampus dan Sosialisasi Jambore Nasional AMKI Muda yang akan dilaksanakan di Bandung pada 25 – 31 Desember 2023, kemudian pemateri kedua Syachrial, S.T., M.SP selaku Wakil Manajer Program Yayasan Rumah Amal Bandung yang memberikan sosialisasi pentingnya pengelolaan Zakat, Infaq, Shadaqah di Masjid Kampus sebagai modal penggerak kebaikan.

Hasil pertemuan adanya komitmen dan kolaborasi AMKI Muda Aceh untuk berangkat ke Jambore Nasional AMKI dan melakukan peningkatan bersama kualitas AMKI Muda dan Masjid Kampus di wilayah Aceh, acara dilanjutkan dengan pengukuhan koordinator AMKI Muda Wilayah Aceh.

Kegiatan Silaturahmi Wilayah AMKI Muda Aceh ditutup dengan kunjungan ke situs Sejarah di Meulaboh yaitu Kupiah Meukutop Teuku Umar Djohan Pahlawan. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Hijrah Universitas Teuku Umar melaksanakan kegiatan Masa Ta’aruf dan Latihan Kepemimpinan (MASTA) di tahun ini 2023.

Kegiatan yang mengangkat tema “Membentuk Karakter Mahasiswa yang Intelektual Kritis, dan Religius” ini dibuka oleh Wakil Rektor III UTU yang diwakili oleh Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd.

Muhammad Idris menyampaikan Akhlak yang harus di utamakan dalam  kehidupan, dan jika anda ingin memiliki adab dan akhlak yang mulia serta ingin selamat maka bertakwalah kepada Allah kemudian ambillah jalan yang terbaik dan jauhi dari jalan yang tidak baik.

Sementara Hasanuddin Husen, M.Sc selaku pembina  UKM LDK Al Hijrah menyampaikan tujuan dari kegiatan Masta ini ialah sebagai upaya untuk membangun semangat kader agar terus semangat berdakwah, melakukan amar ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar.

“Juga untuk menunjukkan bahwasanya LDK tidak hanya eksis di dalam masjid saja namun perlu juga kegiatan dakwah di lapangan,” kata Ustadz Hasanuddin

Lanjutnya, dalam kegiatan Masta kepemimpinan ini akan disampaikan beberapa materi yang meliputi : materi Akidah, materi Kepemimpinan Rasulullah, kewajiban berdakwah dan pergaulan dalam islam

“kegiatan hari ini merupakan upaya pembinaan kepada adik-adik untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepribadian serta mendalami ajaran Agama Islam secara Kaffah dan kepada seluruh peserta Mahasiswa adalah sebagai calon pemimpin yang baik,” katanya

Kemudian pemuda dan pemudi mahasiswa yang hari ini  tergerak hatinya untuk berjuang dalam jama’ah dakwah ini adalah sebagai orang-orang pilihan yang dipilih langsung oleh Allah untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah SAW. (Humas UTU).

MEULABOHUTU  | Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Agoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar  melakukan pengabdian masyarakat memberikan pelatihan pengolahan sampah organik kepada ibu-ibu PKK. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 2 September 2023 di Gampong Drien Rampak, Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Kegiatan tersebut melibatkan 3 orang dosen dan 5 orang mahasiswa untuk mendukung program MBKM. Ketiga dosen tersebut adalah Agustinur, S.Si, M.Sc; Dewi Junita, SP., M.Si dan Sumeinika Fitria Lizmah, S.Si., M.Si. Sementara itu para mahasiswa akan mendapatkan rekognisi Mata Kuliah melalui kegiatan tersebut.

Tim dosen turut menghadirkan 3 orang narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup, Penyuluh Pertanian dan Pegiat lingkungan dari PKK Kabupaten. Para peserta diberikan edukasi terkait manajemen sampah rumah tangga, mulai dari pemisahan sampah berdasarkan jenis, pemisahan sampah berdasarkan manfaat, bahaya sampah jika tidak ditangani serta peluang-peluang usaha yang dapat diupayakan dari pengelolaan sampah.

Selain itu, peserta juga diajarkan cara membuat kerajinan dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar.

Ketika dihubungi pasca kegiatan, Syifa Rohmah Agustinur selaku ketua tim pelaksana menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan hibah kompetisi nasional yang diadakan oleh Direktorat jenderal pendidikan tinggi, riset, teknologi dan pengabdian masyakat (DRTPM) Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi tahun 2023, dengan skema kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kondisi timbulan sampah yang semakin meningkat, terutama di kawasan padat penduduk,” jelasnya

Oleh sebab itu melalui kegiatan ini masyarakat diberikan pemahaman terkait konsep 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam mengelola sampah rumah tangga. Masyarakat juga diberikan keterampilan untuk membuat berbagai kerajinan berbahan dasar sampah rumah tangga seperti keranjang, pot bunga, wadah penyimpanan dan berbagai hiasan.

Agustinur mengatakan, proses pengolahan sampah yang tidak tepat menyebabkan sampah-sampah terus meningkat dan tidak teratasi, salah satunya dialami oleh masyarakat desa Drien Rampak.

Menurutnya dengan pengolahan limbah menjadi sampah organik akan bisa menjadi solusi guna menjawab permasalahan kelangkaan pupuk kimia, yang saat ini merupakan masalah yang sering dihadapi oleh petani.

“Kami berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan sehingga bisa berdampak segnifikan pada lingkungan terutama terkait permasalahan sampah dan bisa menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani desa setempat,” ujar Agustinur.

Sementara Keuchik Gampong Drien Rampak, Said Hamidi, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh tim Dosen UTU.

Said Hamidi berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sehingga masyarakat mendapatkan pendampingan secara berkelanjutan hingga dapat mandiri dalam mengelola sampah untuk menghasilkan barang yang bermanfaat dan bernilai secara ekonomi.

Melalui kegiatan kegiatan ini tim pelaksana juga menghibahkan sejumlah barang seperti paket pembuatan kerajinan tangan dan tong sampah 3 warna yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung keberlanjutan kegiatan. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim Kedaireka Universitas Teuku Umar melakukan pendampingan pada UMKM komoditi kopi dan aren melalui program Kedaireka yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek RI di Kabupaten Bener Meriah. Desa Suka Ramai Atas dan Desa Rembele dipilih sebagai Desa pendampingan pelaku usaha kopi, sementara pendampingan pelaku usaha aren terdapat di Desa Arul Cincin dan Kampung Baru 76.

Dengan kolaborasi antara Tim Kedaireka dari Universitas Teuku Umar, yang diketuai oleh Dedy Darmansyah SP, M.Si, dan bermitra dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah, program ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja usaha.

Prof. Dr. Ir. Tajuddin Bantacut, sebagai bagian dari tim pelaksana program Kedaireka, menegaskan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam dunia bisnis saat ini. “Di era modern, pelaku usaha harus adaptif terhadap *dinamika pasar dengan perbaikan teknologi.*


Jika tidak, mereka bisa saja tertinggal dan tak mampu bersaing,” ungkapnya saat pertemuan di Balai Desa Suka Ramai Atas, Kecamatan Wih Pesam.

Dalam kerangka program ini, mahasiswa Universitas Teuku Umar diharapkan berkontribusi selama 4 bulan magang. Mereka ditempatkan di empat desa target, dengan penugasan berdasarkan perkembangan dan hasil di masing-masing desa.

Admi, Reje Desa Suka Ramai Atas, menyambut hangat kehadiran Prof. Tajuddin Bantacut dan tim Universitas Teuku Umar. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa program pendampingan ini akan berdampak positif bagi komunitas lokal. Reje juga berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan

Tim Kedaireka Universitas Teuku Umar dan Prof. Tajuddin juga melakukan kunjungan ke lokasi usaha Pak Ridwan, seorang pelaku usaha kopi. Dalam kunjungan tersebut, Pak Ridwan menjelaskan cara kerja yang saat ini dia lakukan dan memperlihatkan desain tempat serta mesin penggilingan gelondong (pulper) yang memisahkan biji dari kulit kopi. (Humas UTU).

MEULABOHUTU  | Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Kuta Makmue, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Pogram Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (PPK ORMAWA HIMASEP-KOLABORASI) Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar menggelar Sosialisasi dengan tema “Pentingnya Wirausaha, Adopsi Inovasi, Penciptaan Produk Turuman, dan Digital Marketing di Desa Kuta Makmue Nagan Raya” dalam rangkaian pogram “Pembentukan Desa Kreatif melalui Pengembangan Produk Turunan Komoditas Jeruk Nipis”, Kamis (31/8/2023).

Cut Salsabila dalam laporannya sebagai Ketua Kelompok mengemukakan bahwa Kegiatan sosialisasi merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan PPK Ormawa HIMASEP FP UTU dalam menghubungkan ilmu dan praktik di lapangan.

Sosialisasi ini, turut di hadiri oleh Dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UTU yaitu Safrika, SP., MM dan Anisah Nasution, SE., M.Si, untuk berbagi pengetahuannya kepada Masyarakat, beberapa topik utama yang disoroti, antara lain pentingnya wirausaha, adopsi inovasi, penciptaan produk turunan, dan penerapan digital marketing. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong wirausaha lokal guna meningkatkan potensi ekonomi di tingkat desa.

Dalam sambutannya, Maulidil Fajri, SP., M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPK ORMAWA HIMASEP menyampaikan apresiasi dan percaya bahwa melalui kolaborasi antara Mahasiswa Universitas Teuku Umar dan Masyarakat serta di dukung oleh Stakeholder nantinya potensi lokal dapat dioptimalkan untuk menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.

“Mahasiswa kami bukan hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga terlibat langsung dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk memberikan dampak positif kepada Masyarakat.” Kata Maulidil Fajri

Kegiatan ini di buka oleh Keuchik Gampong Kuta Makmue yang diwakili oleh Sekdes Zainuddin menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah maju dalam pengembangan ekonomi desa. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif serta mendukung penuh kegiatan mahasiswa dan dosen Universitas Teuku Umar dalam membantu kami meningkatkan potensi ekonomi di Desa Kuta Makmue. Semoga semangat kewirausahaan dan inovasi yang ditanamkan pada program ini akan menjadi pondasi bagi pertumbuhan berkelanjutan melalui komunitas yang ada di Desa kami.” Kata Zainuddin

Rangkaian kegiatan ini tidak hanya mencakup sesi sosialisasi, tetapi juga praktek lapangan dan pelatihan langsung bagi Masyarakat yang dilakukan secara bertahap. Para Masyarakat dalam hal ini didominasi oleh Wanita (IRT) mendapatkan wawasan tentang bagaimana memanfaatkan potensi jeruk nipis sebagai komoditas utama di Desa Kuta Makmue. Mereka mendapatkan informasi dari penyuluhan terkait tentang Teknik adopsi inovasi dalam proses pertanian, serta strategi pemasaran modern melalui digital marketing.

Kegiatan ini juga berfungsi sebagai momentum membangun jaringan antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat desa. Dengan saling bertukar informasi dan pengalaman, diharapkan dapat lahir kolaborasi-kolaborasi berkelanjutan yang mendukung perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Pembentukan Desa Kreatif melalui Pengembangan Produk Turunan Komoditas Jeruk Nipis bukan hanya sekadar slogan, tetapi refleksi nyata komitmen Universitas Teuku Umar untuk memberikan dampak positif pada masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini akan memberikan dorongan baru dalam mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Desa Kuta Makmue. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) terus berupaya menumbuhkan jiwa dan kemampuan kewirausahaan mahasiswa, serta mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa melalui penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui perkuliahan.

Melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang merupakan program penguatan ekosistem kewirausahaan di Perguruan Tinggi berupa pembinaan, pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha/bisnis kepada mahasiswa, maka dari itu, mahasiswa prodi Akuakultur UTU yang berhasil meraih pendanaan P2MW tahun 2023 ini siap meraih sukses lewat usaha produksi pakan ikan lele melalui brand PAKLEE.

PAKLEE merupakan  i) usaha produksi pakan untuk komoditi ikan lele (core utama), dan ikan nila, ayam (tambahan), ii) merupakan tahapan usaha awal dan skala produksinya masih kecil. Mahasiswa pelaksana P2MW telah berhasil melakukan kegiatan produksi dan memiliki 2 produk awal yaitu pakan ikan lele (crude protein 32%) dibanderol dengan harga Rp.12.000/kg dan pakan ikan nila (crude protein 28%) dibanderol dengan harga Rp.10.000/kg, masing-masing tersaji dalam kemasan 500 g dan 10 kg.

Sedangkan pemasaran produk tersebut telah dilakukan kerjasama dengan beberapa unit penjualan benih ikan dan SMKN Perikanan di Kabupaten Nagan Raya. Selain itu produk juga dapat diakses secara marketplace (Tokopedia: PAKLEE).

Afrizal Hendri, M.Si selaku Dosen Pendamping Lapangan  terus melakukan pendampingan secara berkala dilokasi produksi PAKLEE, sehingga program dan anggaran yang telah direncanakan dapat direalisasikan dengan baik. Diakhir wawancara, DPL menghaturkan terimakasih kepada pimpinan UTU, PKM center, University Farm UTU, Prodi Akuakultur yang telah berkontribusi.

Kedepan mahasiswa pelaksana P2MW berencana melakukan pengembangan produk/riset berupa i) peningkatan kapasitas mesin produksi, ii) peningkatan kualitas material produk dan ii) pembuatan tempat display produk.

Sebagai ingormasi, P2MW merupakan program pengembangan bagi mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana, pendampingan, dan pelatihan (coaching).

Sebelum dikirim ke Ditjen Belmawa untuk mendapat pendanaan, proposal ditampung dan diseleksi terlebih dahulu oleh perguruan tinggi.

Untuk mengikuti P2MW, mahasiswa harus terdaftar di PDDIKTI. Setiap kelompok  terdiri dari ketua dan anggota yang berjumlah 3-5 orang. Kelompok minimal sudah memiliki prototype usaha yang dibuktikan dengan dokumentasi produk. Proposal usaha yang diusulkan juga tidak boleh/sedang menerima pendanaan sejenis dari sumber APBN.

“Program ini sangat baik untuk meningkatkan jumlah wirausahawan dari perguruan tinggi. Apalagi UTU memiliki taqline sebagai kampus sumner inspirasi dan referensi,” tandasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).