Meulaboh – UTUNews | Universitas Teuku Umar (UTU) menghadirkan Deputi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Republik Indonesia, Drs. Almich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D. untuk memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa UTU bertempat di Auditorium Teuku Umar, Senin, 03 Februari 2025. Kuliah umum ini menjadi penanda dimulainya perkuliahan semester genap tahun ajaran 2024/2025.

Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Almich Alhumami karena telah berkenan hadir untuk kedua kalinya di Universitas Teuku Umar guna memberikan kuliah umum. Menurut Prof. Ishak Hasan kedatangan Dr. Amich Alhumami kali ini merupakan momentum yang sangat berkesan. Terlebih rencana mendatangkan Dr. Almich Alhumami yang telah berjasa membantu pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (GKT) UTU sudah dirancang sejak satu tahun yang lalu.

“Pak Amich tahun 2018 yang lalu pernah hadir di UTU. Waktu itu masih menjabat sebagai direktur perguruan tinggi dan iptek namun sekarang sudah menjadi deputi. Satu lagi waktu Pak Amich datang ke UTU, gedung dan auditorium ini belum ada,” ujar Prof. Ishak Hasan.

Prof. Ishak Hasan mengatakan bahwa UTU sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia telah menetapkan core product-nya industri di bidang agro and marine. Menurut Prof. Ishak Hasan kedua sektor tersebut merupakan tumpuan masa depan manusia. Oleh karenanya jika sektor agro dan marine ini dikembangkan dengan sungguh-sungguh, tidak ada alasan sulit mencapai ketahanan pangan atau tidak cukup pangan.

“Saya selalu katakan bahwa kita punya sumber daya alam yang sangat banyak. Maka tidak ada alasan bagi kita menjadi bangsa yang miskin, bangsa yang modern, bangsa yang kaya.” ujar Prof. Ishak Hasan.

Prof. Ishak Hasan mengungkapkan bahwa pada tahun 2026 nanti Bappenas akan mengalokasikan skema pembiayaan untuk pembangunan dua laboratorium bagi UTU. Laboratorium yang akan dibangun adalah laboratorium agro dan laboratorium marina. Dengan tambahan dua laboratorium yang sesuai core product UTU ini menurut Prof. Ishak Hasan nantinya diharapkan UTU dapat menjadi perguruan tinggi negeri yang unggul di bidang agro dan marina meskipun kita berada di wilayah paling barat Indonesia.

Dalam materinya yang bertajuk Transformasi Perguruan Tinggi: Menyiapkan SDM Unggul untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Dr. Almich Alhumami memulai dengan menggambarkan megatren dan trayektori ekonomi dunia. Menurut Dr. Almich Alhumami beberapa hal yang menjadi tantangan bagi ekonomi dunia saat ini seperti meningkatnya jumlah kelas menengah, persaingan sumber daya alam, tren perkembangan teknologi yang cepat, dan perubahan iklim.

“Situasi geopolitik global dan regional juga dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Misalnya bagaimana meningkatnya peran RRT di kancah global, kerentanan di kawasan Timur Tengah, serta meningkatnya kelas baru dan kelompok penentu,” ungkap Dr. Almich Alhumami.

Selain itu perdagangan internasional, keuangan internasional, dan peranan pasar di negara berkembang (emerging economics) yang menyumbang sebesar 71% dari total output dunia. Menurut Dr. Almich Alhumami untuk menghadapi kondisi tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang handal, kreatif, adaptif, dan inovatif.

“Indonesia punya segalanya. Punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Hanya saja pekerjaan rumah terbesar kita adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengambil peran di kancah global,” ujar Dr. Almich Alhumami.

Lebih lanjut Dr. Almich Alhumami menjelaskan tahapan pembangunan yang sudah dan akan dilalui oleh Indonesia dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045. Saat ini menurut Dr. Almich Alhumami, Indonesia masih berada di tahap awal dari visi Indonesia Emas 2045. Dalam fase ini fokus pemerintah adalah menguatkan fondasi transformasi baik aspek sosial maupun aspek ekonomi. Transformasi aspek sosial difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Sedangkan transformasi bidang ekonomi difokuskan pada hilirisasi SDA serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja.

“Targetnya pada tahun 2029 nanti fase fondasi transformasi ini telah kita capai. Sehingga nanti pada fase selanjutnya kita akan memulai langkah untuk akselerasi transformasi,” ujar Dr. Almich Alhumami.

Materi lengkap kuliah umum Dr. Almich Alhumami dapat diakses pada link ini:

https://bit.ly/KuliahUmum_TransformasiPendidikanTinggi

 

Profil Drs. Almich Alhumami

Drs. Amich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D. lahir di Gresik, J awa Timur, 07 Juli 1965 dan sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun mengembangkan pendidikan nasional diantaranya beasiswa Bidikmisi yang berjalan sejak 2010 dan berbagai program akses pendidikan bagi masyarakat di daerah 3T.

Dr. Amich Alhumami menamatkan pendidikan sarjana (S1) pada IKIP Bandung tahun 1989 sebagai sarjana Filosofi dan Sosiologi Pendidikan. Gelar magister beliau dapatkan di dua perguruan tinggi yang sangat berkelas dunia, yakni, Magister Antropologi Budaya pada Universitas Indonesia (tahun 1994) dan Magister Kebijakan Pendidikan pada George Mason University, USA (tahun 2003). Sedangkan gelar Doktor bidang Antropologi Sosial beliau raih pada University of Sussex, United Kingdom pada tahun 2011. 

Dr. Amich Alhumami juga merupakan dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan pernah menduduki beberapa jabatan penting, seperti:

  • Direktur Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Budaya di Kementerian PPN/BAPPENAS pada 2016-2019.
  • Direktur Pendidikan dan Agama di Kementerian PPN/BAPPENAS pada tahun 2019-2020.
  • Direktur Agama, Pendidikan, dan Budaya di Kementerian PPN/BAPPENAS pada tahun 2020-2023.
  • Deputi bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia sejak Maret 2023 sampai dengan awal 2025.
  • Pada bulan Januari 2025, kembali dilantik sebagai Deputi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia.

Dr. Amich Alhumami pada bulan Juli 2024 yang lalu menjadi perwakilan Pemerintah Republik Indonesia pada High-Level Political Forum (HLPF) on SDGs yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Di dalam forum yang terhormat tersebut, Dr. Amich Alhumami memperkenalkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah strategis Pemerintah Republik Indonesia dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman

Banda Aceh – UTUNews | Sektor perikanan dan keluatan Provinsi Aceh memiliki potensi yang sangat besar. Namun sektor ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Dalam rangka mengoptimalkan potensi tersebut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (FPIK UTU) melakukan penandatanganan Memorandun of Agreement (MoA) dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh. Kegiatan penandatangan MoA dilaksanakan di ruang rapat Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh, Jumat, 24 Januari 2024. Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan FPIK UTU, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU. dan Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si. dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UTU, Herri Darsan, S.T., M.T. Sedangkan dari DKP Aceh dihadiri oleh Kepala DKP Aceh, Aliman, S.Pi., M.Si., dan para pejabat di lingkungan DKP Aceh.

Dekan FPIK UTU, Prof. Ismail Sulaiman kepada Humas UTU mengatakan bahwa kegiatan penandatangan MoA antara FPIK UTU dan DKP Aceh merupakan upaya UTU untuk berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Provinsi Aceh. Rencana inisiatif strategis ini difokuskan pada pulau binaan untuk pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan di Provinsi Aceh dengan prinsip berkelanjutan, inovatif, dan inklusif.

“Pulau Binaan ini merupakan wujud nyata dari tridarma perguruan tinggi yang kami jalankan. Ini juga menjadi komitmen UTU untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Aceh. Kami yakin, melalui kolaborasi dengan DKP Aceh, DKP Kabupaten Aceh Jaya, Lembaga Panglima Laot, program ini dapat memberikan dampak positif yang luas,” ujar Prof. Ismail Sulaiman.

Menurut Prof. Ismail Sulaiman, rencananya program pembinaan akan dilaksanakan di Pulau Reusam, Kabupaten Aceh Jaya. Nantinya kegiatan akan berfokus pada lima pilar utama, yakni, pendidikan, penelitian, pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan konservasi. Masing-masing pilar dirancang untuk memberikan dampak signifikan bagi masyarakat pesisir sekaligus mendukung pengelolaan ekosistem laut yang lebih baik.

Ketua tim program adopsi Pulau Reusam, Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si. mengatakan bahwa audiensi ini juga membahas kolaborasi antara UTU dan DKP Aceh dalam mengintegrasikan pulau binaan ke dalam program kerja Pemerintah Aceh dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sinergi ini mencakup penyediaan data dan informasi berbasis riset, fasilitasi pendanaan, serta pendampingan teknis bagi masyarakat setempat.

Menurut Afrizal Hendri, nantinya pengembangan pulau binaan difokuskan pada beberapa aspek, seperti, aspek pendidikan dimana FPIK UTU akan menjadi katalisator dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di wilayah pesisir. Program pendidikan dirancang untuk memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat, seperti pengelolaan budidaya laut, teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan, dan manajemen pascapanen. Selain itu, FPIK UTU juga akan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan belajar berbasis proyek di pulau binaan sebagai bagian dari kurikulum akademik.

Untuk bidang riset, kata Afrizal Hendri, nantinya akan difokuskan pada kajian keanekaragaman hayati laut,teknologi budidaya yang efisien dan berkelanjutan, pengembangan produk perikanan bernilai tambah.

“Data riset ini akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan strategis di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Afrizal Hendri.

Pulau Reusam nantinya akan menjadi model kawasan pengembangan ekonomi berbasis kelautan yang berkelanjutan. FPIK UTU bersama DKP Aceh, DKP Kabupaten Aceh Jaya, Lembaga Panglima Laot, serta stakeholder lainnya akan mendorong pembangunan infrastruktur pendukung, seperti pusat pengolahan hasil laut, blue corner bersama, dan instalasi energi terbarukan. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui diversifikasi ekonomi lokal.

Afrizal Hendri, M.Si., menambahkan untuk program pengabdian kepada masyarakat di Pulau Binaan nantinya akan dilaksanakan pelatihan manajemen usaha bagi nelayan, pengembangan koperasi berbasis komunitas pesisir, edukasi lingkungan untuk anak-anak dan pemuda setempat. Kegiatan pengabdian nantinya menggunakan pendekatan partisipatif dimana masyarakat diharapkan memiliki peran aktif dalam menjaga keberlanjutan pulau.

Sementara itu untuk konservasi dilakukan pada wilayah yang rentan terhadap kerusakan ekosistem di Pulau Binaan. Program konservasi meliputi restorasi ekosistem terumbu karang dan lamun, kampanye zona perlindungan laut, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Langkah-langkah tersebut akan memastikan keberlanjutan sumber daya laut untuk generasi mendatang. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Afrizal Hendri.

Meulaboh – UTUNews | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (FT UTU) kembali menunjukkan komitmennya dalam implementasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan bakti karya kebersihan rumput laut yang digelar di Desa Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Jumat, 24 Januari 2025. Kegiatan ini melibatkan unsur pimpinan dan dosen FT UTU, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik FT UTU Angkatan I, dan masyarakat Lhok Bubon.

Pantai Lhok Bubon yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga menjadi sumber penghidupan utama bagi warga desa, baik nelayan maupun pelaku usaha pariwisata. Namun, sampah berupa rumput laut yang terdampar dipinggir pantai sering mengganggu aktivitas masyarakat, dan merusak pemandangan. Untuk menghadapi kondisi tersebut, FT UTU menginisiasi kegiatan bakti karya kebersihan yang melibatkan kolaborasi antara dosen, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, dan warga setempat. Puluhan warga dan peserta KKN bersama-sama membersihkan rumput laut yang menumpuk di sepanjang pantai.

Wakil Dekan I FT UTU, Ir. Cut Suciatina Silvia, S.T.,M.T. kepada HUMAS UTU menyampaukan bahwa melalui kegiatan ini Fakultas Teknik UTU berharap dapat menjadi pionir dalam menciptakan kerja sama yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dan masyarakat.

“Kegiatan ini  juga berupaya mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan khususnya kawasan wisata seperti Pantai Lhok Bubon. Bakti karya kebersihan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi yang solid antara akademisi dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang besar dalam menjaga keindahan alam dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ungkap Ir. Cut Suciatina Silvia, MT.

Selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam serta memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya sebatas menjaga kebersihan pantai, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan warga setempat. Desa Lhok Bubon juga telah mengembangkan teh rumput laut untuk mengembangkan perekonomiannya serta mengembangkan potensi buah Nipah menjadi minuman jus Nipah.

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Cut Suciatina Silvia.

Meulaboh – UTUNews | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (FT UTU) bersama Universiti Sultan Zainal Abidin (UnisZA) Malaysia menggelar diskusi secara online pada Kamis, 23 Januari 2025. Pertemuan ini membahas mengenai potensi kerja sama yang dapat dilakukan kedua belah pihak. Diskusi daring ini diikuti oleh Dekanat Faculty of Innovative Design & Technology (FRIT), University Sultan Zainal Abidin (UnisZA) Malaysia, diantaranya Prof. Ir. Dr. Mohd Shahir Bin Kasim, Najmuddin bin Mohamed Sarawi, TS. Dr. Ruwaidy Bin Mat Rasul dan ketua bidang FRIT UniSZA lainnya. Sementara itu dari Fakultas Teknik UTU diikuti oleh Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM., para Wakil Dekan FT UTU, Ketua Prodi lingkup FT UTU dan Koordinator Pusat Kerja Sama Internasional (Center for International Affairs).

Dalam kesempatan ini, Prof. Ir. Dr. Mohd Shahir Bin Kasim selaku Timbalan Dekan bidang Akademik UnisZA menyampaikan bahwa kerja sama antara FRIT UnisZA dan FT UTU merupakan hal yang sangat memungkinkan dilakukan mengingat hubungan antara UTU dan UnisZA selama ini terjalin dengan baik. Beberapa aspek yang dapat dilakukan kedua belah pihak seperti kerja sama bidang akademik, pengembangan dosen, serta kerja sama penelitian dan publikasi antar-dosen. Prof. Ir. Dr. Mohd Shahir Bin Kasim menambahkan kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kerja sama nantinya tidak hanya dalam bidang akademik, namun kontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia bagi kedua lembaga dan kolaborasi penelitian serta publikasi antar-dosen dari kedua universitas,” ucap Prof. Ir. Dr. Mohd Shahir Bin Kasim.

Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM. sangat menyambut baik pertemuan ini. Dia berharap pertemuan ini akan memperoleh beberapa agenda yang dapat segera ditindaklanjuti antara dua universitas.

“Potensi bidang kerja sama yang dapat dilakukan mencakup kolaborasi riset, student mobility dan lainnya yang dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak”, ucap Dr. Ir. Irwansyah.

Agenda utama diskusi ini adalah memperkuat hubungan akademik antara kedua universitas serta merumuskan berbagai inisiatif strategis yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak. Beberapa topik utama yang dibahas antara lain Peluang Kerjasama Program Student Mobility. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari kedua universitas untuk saling bertukar pengalaman belajar, memperkaya wawasan internasional, serta memperluas jaringan akademik.

FT UTU dan FRIT UnisZA turut membahas pentingnya penyusunan Memorandum of Understanding (MoU) yang menjadi landasan hukum bagi kerjasama. Sedangkan dalam bidang pengajaran dan pertukaran dosen, kedua pihak sepakat untuk mengidentifikasi peluang ini, dan diharapkan dapat memperkaya pengalaman akademik dengan saling berbagi ilmu, metode pengajaran, serta riset yang relevan. Diskusi ini diakhiri dengan komitmen kedua pihak untuk segera melanjutkan pembicaraan teknis dan merumuskan langkah-langkah konkret guna merealisasikan kerjasama ini dalam waktu dekat. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Cut Suciatina Silvia.

Meulaboh – UTUNews | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (FT UTU) menggelar acara pelepasan dan penyambutan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Angkatan I Tahun 2025 dengan tema “Belajar, Berkarya, Berbakti Untuk Negeri: Optimalisasi Teknologi Terbarukan Berbasis Potensi Lokal.” Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 22 Januari 2025, di Gedung Serba Guna Kecamatan Samatiga dan dihadiri oleh Camat Kecamatan Samatiga Drs. Zulmahdi, M.Si, Ketua LPPM UTU yang diwakili oleh Koordinator Pusat KKN Sufriadi, S.P., M.P, delegasi UTM Assoc. Prof. Dr. Mahyuddin bin Arsat dan Mrs. Nurul Diana binti Kayat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Keuchik Desa Cot Pleh, Keuchik Desa Lhok Bubon, Ketua dan Sekretaris senat FT, dekanat FT, Dosen dan staf akademik FT UTU. 

Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr. Ir. Irwansyah, S.T, M. Eng., IPM. dalam sambutan sekaligus pelepasan mahasiswa, mengungkapkan bahwa program KKN Tematik kali ini bertujuan untuk memadukan teori dan praktik dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi terbarukan yang berbasis pada potensi lokal di Kabupaten Aceh Barat.

“Belajar, bekerja, dan memberikan manfaat untuk Negeri, memiliki makna bagaimana nantinya mahasiswa dapatmengembangkan ilmu yang dipelajari, memberikan kontribusi melalui karya, dan berperan aktif dalam memajukan dan membantu kemajuan negara atau masyarakat.” ujar Dr. Ir. Irwansyah.

Program utama yang akan dijalankan mahasiswa nantinya adalah pemasangan lampu penerangan jalan berbasis panel surya, dimana lampu penerangan ini tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat desa khususnya Desa Cot Plueh menuju pusat kesehatan masyarakat.

“Tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dimana pemanfaatan teknologi terbarukan sangat penting untuk keberlanjutan pembangunan daerah,” ujar Dr. Ir. Irwansyah.

Dalam kesempatan tersebut, Camat Samatiga, Drs. Zulmahdi, M.Si. menyambut dengan terbuka dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada Fakultas Teknik UTU atas pelaksanaan program KKN yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam mengoptimalkan potensi lokal dengan teknologi terbarukan.

“Kami menyambut baik program ini dan berharap kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat bisa berjalan lancar dan menghasilkan solusi-solusi yang inovatif bagi pembangunan di wilayah kami,” ungkap Drs. Zulmahdi, M.Si.

Dalam sambutannya, Sufriadi, S.P., M.P., mewakili Ketua LPPM UTU, menekankan pentingnya mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh di kampus ke dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam hal penerapan teknologi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa-desa sasaran KKN. Selain itu, program ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka dalam bekerja sama dengan berbagai pihak dan mengatasi masalah nyata di lapangan. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Istimewa

 

Banda Aceh – UTUNews | Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar (UTU), H. Ibrahim Laweung HS,AMK,SKM., M.NSc. memimpin delegasi UTU ke Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Aceh, Rabu, 22 Januari 2025 di ruang rapat Wakil Rektor 3 USK. Kunjungan ke Bapomi Aceh ini dalam rangka mematangkan persiapan UTU sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Aceh.

Turut hadir dalam pertemuan, Ketua BAPOMI Aceh, Prof. Dr. Mustanir, Wakil Rektor 2 UTU, Prof., Dr. Nyak Amir, M.Pd., perwakilan KONI Aceh, Wakil Rektor 3 PTN dan PTS se-Provinsi Aceh, Wakil Rektor 2 USK, Prof. Dr. Ir. Marwan., dan perwakilan panitia POMDA Aceh 2025. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan BAPOMI Aceh dan KONI Aceh ke UTU beberapa waktu yang lalu.

Dalam laporannya kepada BAPOMI Aceh, H. Ibrahim Laweung HS, M.NSc. menyampaikan perkembangan persiapan UTU sebagai tuan rumah POMDA Aceh 2025. Menurut H. Ibrahim Laweung HS, M.NSc., saat ini UTU sudah merampungkan beberapa hal seperti rekrutmen liaison officer atlet dan pemugaran venue olahraga yang akan dipakai saat POMDA nantinya.

“Sampai sejauh ini, beberapa venue sudah kita identifikasi dan akan mulai dilakukan pemugaran untuk memantapkan persiapan POMDA,” ujar H. Ibrahim Laweung HS, M.NSc.

Lebih lanjut H. Ibrahim Laweung HS, M.NSc. selaku Ketua Panitia Pelaksana POMDA Aceh 2025 mengatakan bahwa POMDA Aceh 2025 di Universitas Teuku Umar merupakan

upaya strategis untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan semangat sportivitas di Aceh.

“Kegiatan ini diharapkan menginspirasi peserta melalui kompetisi yang menjunjung kerja sama, integritas, dan tanggung jawab, sekaligus mendorong pola hidup sehat dan aktif,” tutur H. Ibrahim Laweung HS, M.NSc.

Dengan dukungan pemerintah, lembaga pendidikan, sponsor, dan komunitas lokal, POMDA 2025 diharapkan berjalan sukses, memberikan kontribusi bagi prestasi olahraga mahasiswa, serta memajukan pembangunan olahraga di Aceh.

“Kami berkomitmen menjaga sportivitas, keadilan, dan profesionalisme, dan berharap kegiatan ini berdampak positif pada mahasiswa dan dunia olahraga lokal maupun nasional,” ucap H. Ibrahim Laweung HS, M.NSc.

Prof. Dr. Mustanir, selaku Ketua BAPOMI Aceh menyampaikan apresiasinya kepada panitia UTU yang dengan serius mempersiapkan pelaksanaan POMDA Aceh 2025. Menurut Prof. Dr. Mustanir, kunci kesuksesan POMDA ada pada kesiapan panitia dalam memberikan pelayanan terbaik bagi atlet atau pun officialnya.

“POMDA ini juga menjadi ajang promosi kampus. Kami berharap kita bersama dapat menyukseskan POMDA tahun 2025 sehingga meninggalkan kesan yang baik bagi atlet dan official yang datang ke UTU,” ujar Prof. Dr. Mustanir.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Nyak Amir menyampaikan bahwa rencananya POMDA Aceh di UTU akan dilaksanakan bulan Juni 2025. Sejauh ini UTU terus mematangkan persiapan agar sesuai dengan harapan dari Ketua BAPOMI Aceh dan KONI Aceh. Ada 16 (enam belas) cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada POMDA Aceh 2025, diantaranya, Atletik, Voli Indoor, Voli Pasir, Sepak Takraw, Karate, Tarung Derajat, Pencak Silat, Taekwondo, Petanque, Bulutangkis, Tenis Lapangan, Panahan, Catur, Basket, Renang, dan Panjat Tebing.

“Kami memastikan bahwa UTU siap menjadi tuan rumah POMDA Aceh 2025 dengan memberikan yang pelayanan terbaik bagi tamu-tamu atlet dan official yang hadir nantinya,” ungkap Prof. Dr. Nyak Amir.

Prof. Dr. Nyak Amir melanjutkan bahwa UTU telah mempersiapkan dukungan anggaran yang memadai untuk mendukung pelaksanaan POMDA Aceh 2025. Di samping itu, UTU juga sudah menggagas kerjasama (sponsorship) dengan pihak swasta seperti PT. Mifa Bersaudara, perbankan, dan lain sebagainya untuk menyediakan dukungan anggaran bagi pelaksanaan POMDA Aceh 2025. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Istimewa

 

Meulaboh – UTUNews | Dalam rangka memantapkan peluang lolos hibah Grant Riset Sawit tahun 2025, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Teuku Umar melaksanakan workshop penulisan proposal, Selasa, 21 Januari 2025 di Auditorium Teuku Umar. Kegiatan ini menghadirkan Prof (R). Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., PhD., APU., INV. sebagai Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia.

Kepala LPPM UTU, Ir. Yuliatul Muslimah, M.P. dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan workshop ini merupakan upaya LPPM UTU untuk memastikan proposal dari dosen peneliti UTU yang akan mengikuti program Grant Riset Sawit 2025 memiliki kualitas yang layak. Hal ini membuka peluang lolos dana hibah nantinya dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Kita ingin dengan kegiatan ini, para dosen peneliti UTU dapat memahami trik dan tips yang berguna dalam penyusunan proposal Grant Riset Sawit. Tujuannya tentu saja kita berharap ada proposal dari dosen peneliti UTU bisa lolos pendanaan,” ujar Ir. Yuliatul Muslimah, MP.

Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., berharap dosen UTU benar-benar fokus dalam mempersiapkan proposal riset sawit. Terlebih program riset sawit ini sejalan dengan program pemerintah pusat dimana sawit dianggap sebagai komoditi yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat dan negara.

“Saya mengapresiasi langkah LPPM membuat workshop ini. Dosen-dosen terbaik UTU harus benar-benar dapat menyerap ilmu dari Prof. Didiek sehingga nanti proposal yang dihasilkan berkualitas dan layak didanai,” ujar Prof. Dr. Ishak Hasan.

Dalam sesi presentasi, Prof (R). Dr. Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., PhD., APU., INV. mengatakan bahwa tujuan utama riset kelapa sawit yang didanai oleh BPDPKS adalah untuk menghasilkan teknologi dan/atau kebijakan yang mampu mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang tangguh di pasar global.

“Ada empat strategi dalam peningkatan ketangguhan industri kelapa sawit secara global, yakni, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, kedua meningkatkan aspek keberlanjutan, selanjutnya mendorong penciptaan produk dan pasar baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Prof (R). Didiek.

Program Grant Riset Sawit merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Program ini berkaitan dengan penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir yang merupakan salah satu diantara upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional. Sampai tahun 2024, jumlah dana riset yang disalurkan oleh BPDPKS untuk grant riset sawit sebesar Rp. 114,15 miliar dengan jumlah total kontrak sebanyak 329. Ada tujuh fokus bidang dalam program Grant Riset Sawit, yaitu, bidang bioenergi, biomaterial/oleokimia, lahan/bibit/budaya, pangan/kesehatan, pasca-panen/pengolahan, penanganan limbah/lingkungan, serta sosial/ekonomi/manajemen/ICT. 

“Kami berharap bapak dan ibu dosen dapat mempersiapkan proposal terbaik dengan target menghasilkan paket-paket teknologi inovatif untuk peningkatan produktivitas sawit dalam kerangka intensifikasi dan efisiensi. Selain itu, produk inovasi yang dapat bapak/ibu lakukan adalah mengembangkan mekanisasi dan otomasi proses budidaya berbasis sistem informasi untuk mengantisipasi permasalahan tenaga kerja,” ungkap Prof (R). Didiek.

Di sisi lain, Prof (R). Didiek melanjutkan perlu pula adanya pengembangan produk turunan seperti oleopangan dan oleokimia, produk bioenergi, limbah (biomassa) untuk meningkatkan nilai ekspor produk sawit nasional. Untuk dapat lolos dalam tahap seleksi Grant Riset Sawit, Prof (R). Didiek menyampaikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan antara lain topik yang diangkat harus sesuai dengan bidang unggulan riset. Dosen peneliti harus paham tentang isu yang akan ditangani.

“Penyajian masalah hingga metodologi harus runtut dan logika pemikiran yang jernih. Selain itu aspek manfaat harus sesuai dengan tujuan program riset BPDPKS,” ujar Prof (R). Didiek. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman

Meulaboh – UTUNews | Universitas Teknologi Malaysia (UTM) melakukan kunjungan kerja resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) dalam rangka menjajaki potensi kerja sama program layanan pembelajaran internasional, Selasa, 21 Januari 2025. Delegasi UTM yang hadir diantaranya Assoc. Prof. Dr. Mahyuddin bin Arsat selaku Deputy Chair, School of Undergraduate Studies dan Mrs. Nurul Diana binti Kayat selaku assistance registrar, School of Undergraduate Studies UTM. Kedatangan UTM ke UTU disambut langsung oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. didampingi jajaran pimpinan UTU seperti para Wakil Rektor, Dekanat lingkup UTU, dan Ketua LPPM-PMP, Kepala Biro di Ruang Rapat Senat Universitas Teuku Umar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Senat Fakultas Teknik, Ketua Prodi dan Kepala Laboratorium lingkup Fakultas Teknik UTU, Koordinator Pusat (Korpus) Kuliah kerja Nyata, Korpus Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Korpus Kerjasama Internasional. 

Dalam sambutannya, Rektor UTU menyampaikan apresiasinya terhadap upaya kerja sama internasional dua perguruan tinggi ini. Prof. Dr. Ishak Hasan menyampaikan harapan keberlanjutan kunjungan ini melalui adanya penguatan hubungan kedua universitas dan peluang-peluang kerjasama dalam bidang pendidikan tinggi, riset kolaborasi serta pengabdian kepada masyarakat.

“Kami menyambut baik inisiatif dan sangat antusias dengan kunjungan ini karena kami percaya bahwa kolaborasi internasional sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di UTU,” ujar Prof. Dr. Ishak Hasan. 

Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk lanjutan pelaksanaan kerja sama yang telah dijajaki sebelumnya ketika UTU melakukan lawatan ke UTM pada 2024 yang lalu. Rencananya pada tahun 2025 ini akan ditindaklanjuti dengan beberapa kegiatan seperti penelitian bersama untuk meningkatkan sitasi dosen, pertukaran mahasiswa internasional, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat internasional.

“Kunjungan ini diharapkan dapat memperoleh sejumlah agenda strategis berkaitan dengan kolaborasi riset dosen, pertukaran mahasiswa atau student mobility bahkan pelaksanaan kegiatan KKN International,” ucap Dr. Ir. Irwansyah.

Assoc. Prof. Dr. Mahyuddin dalam paparannya menyampaikan bahwa UTM melihat potensi besar dalam menjalin kerjasama dengan UTU, baik dalam bidang pendidikan, kolaborasi riset, maupun pengembangan sumber daya manusia dosen dan mahasiswa.

 “Kerja sama ini akan membuka peluang bagi kedua pihak untuk saling belajar dan berkembang, serta meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, ujarnya. UTM melaksanakan kegiatan Academic Service Learning(ASL) dan Internasional Service Learning (ISL) yang telah dijalankan mulai dari Cambodia, Universitas PGRI Semarang, Universitas Negeri Malang, dan KKN antara bangsa dengan Universitas Negeri Semarang,” ungkap Assoc. Prof. Dr. Mahyuddin bin Arsat.

 Assoc. Prof. Dr. Mahyuddin bin Arsat menyatakan dalam waktu dekat akan dilaksanakan program International Service Learning (ISL) pada 5-11 Mei 2025. Program ini akan diikuti oleh 20 (dua puluh) mahasiswa UTM yang akan belajar di UTU. Assoc. Prof. Dr. Mahyuddin bin Arsat berharap kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan output yang diinginkan. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata dari UTU. [HUMAS UTU]

 Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.



Banda Aceh – UTUNews | Dekan dan tim  Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Teuku Umar lakukan kunjungan ke Kantor Unicef Aceh, Jumat, 17 Januari 2025. Kegiatan kunjungan ini sebagai upaya penjajakan kerjasama dengan UNICEF dan diterima langsung oleh Health Officer UNICEF dr. Dita ramadonna dan Nutrition Officer, dr. Tasya. Turut hadir dalam pertemuan itu Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat FIK UTU, Dr. Wintah, Dr. Kiswanto dan Yulizar Kasma.

Kepada Humas UTU, Dekan FIK, Dr. Alamsyah, M.PH. mengatakan bahwa kunjungan ini sebagai awal menyamakan persepsi kemitraan dengan UNICEF bahwa FIK UTU memiliki potensi dan sumber daya dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

“Di Prodi Kesmas ada PBL I, PBL II, magang dan KKN, selain prodi kesmas ada Prodi Gizi dan K3,” ucap Dr. Alamsyah.

Dr. Alamsyah menambahkan mahasiswa yang nantinya diturunkan untuk praktek ke masyarakat bisa ikut berkontribusi dalam program – program kesehatan UNICEF seperti imunisasi, gizi atau sanitasi.

“Minggu ini prodi kesmas FIK turunkan 53 mahasiswa di Aceh jaya dan 88 mahasiswa di Aceh besar, semoga nanti bisa kolaborasi dengan UNICEF sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” tambah Dr. Alamsyah.

Health Officer UNICEF dr Dita Ramadonna menyambut baik wacana kolaborasi UTU dengan UNICEF, menurutnya sumber daya yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi akan sangat membantu pembangunan kesehatan masyarakat di Aceh.

“Kami berharap kolaborasi ini bisa dilakukan, karena persoalan kesehatan di Aceh masih sangat banyak, terutama cakupan imunisasi yang rendah, persoalan gizi, stunting, Kesehatan ibu dan anak juga masalah sanitasi,” ucap Dita.

Dita juga menambahkan bahwa bahwa perlu menyiapkan konsep kerjasama dalam bentuk Implementasi Of Agreement (IoA) dengan FIK Universitas Teuku Umar sehingga kolaborasi ini bisa segera dilakukan.

“Peran perguruan tinggi seperti Universitas Teuku Umar dengan sumber daya mahasiswa kesehatan bisa sangat membantu tenaga kesehatan dalam upaya kampanye kesehatan dan aktivitas lainnya,” tutup Dita.

Senada dengan Dita, representative Unicef Nutrition dr. Tasya mengatakan bahwa mahasiswa bisa melaksanakan program kesehatan yang terintegrasi saat di masyarakat seperti melatih kader terkait gizi, program imunisasi dan kesehatan lingkungan.

“Sekali praktik di lapangan mahasiswa bisa melakukan 3 bidang kesehatan sekaligus seperti persoalan stunting, mengukur Lila, melatih kader dan ikut melaksanakan edukasi terhadap masyarakat,” ucap Tasya. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Yulizar Kasma.

Meulaboh – UTUNews | Dalam rangka memastikan kesiapan pendampingan pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran, Dekan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta, Dr. dr. H. Taufiq Fredrik Pasiak, M.Kes., M.Pd.I. berkunjung ke Universitas Teuku Umar, Kamis, 16 Januari 2025. Kedatangan Dr. dr. Taufik Pasiak dan rombongan disambut oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., didampingi Prof. Dr. dr. Rajuddin, Sp.OG(K)., Subsp.FER., selaku Ketua Tim Task Force Pembukaan Prodi Kedokteran UTU, para Wakil Rektor UTU, para Kepala Biro, para dekanat lingkup UTU, dan tim task force Prodi Kedokteran UTU.

Kunjungan Dekan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UTU dan Rektor UPN “Veteran” Jakarta, Dr. Anter Venus, MA. Comm. dimana salah satu butirnya adalah pendampingan pembukaan Prodi Kedokteran di Universitas Teuku Umar.

Dalam sambutannya, Rektor UTU, Prof. Ishak Hasan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kesediaan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta menjadi perguruan tinggi pendamping UTU untuk membuka Prodi Kedokteran. Prof. Ishak Hasan menyatakan bahwa pembukaan Prodi Kedokteran di UTU sebagai respon bagi kebutuhan ketersediaan dokter di kawasan Barat Selatan Aceh.

“Aceh ini sangat luas, dibutuhkan ketersediaan dokter khususnya di wilayah Barsela. Kita berfokus pada kedokteran komunitas dengan ciri khas UTU sebagai kampus dengan core product di bidang industri agro dan marina,” ungkap Prof. Ishak Hasan.

Lebih lanjut Prof. Ishak Hasan mengatakan kunjungan Dr. dr. Taufik Pasiak selain untuk menindaklanjuti MoU yang telah ditandatangani oleh kedua pihak, rombongan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta juga melihat dan memastikan kesiapan sarana prasarana yang akan digunakan saat penyusunan proposal pembukaan Prodi Kedokteran nantinya.

“Kami berharap action-nya dapat segera dilakukan. Mengingat animo masyarakat yang tinggi dan dukungan pemerintah daerah sudah kita kantongi. Paling tidak tahun 2026 nanti kita sudah buka penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi Kedokteran,” ungkap Prof. Ishak Hasan.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Taufik Pasiak mengatakan kesiapan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta menjadi pendamping bagi UTU dalam menyusun proposal pembukaan Prodi Kedokteran. Dia menyambut baik rencana pembukaan Prodi Kedokteran di UTU mengingat kebutuhan tenaga dokter memang masih sangat dibutuhkan di Indonesia khususnya daerah-daerah yang terpencil dan tertinggal.

“Kami apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin ini. Kami merasa bahagia dipercaya menjadi pendamping bagi UTU untuk membuka Prodi Kedokteran. Kebetulan Fakultas Kedokteran UPN ‘Veteran’ Jakarta sudah berpengalaman mendampingi beberapa perguruan tinggi membuka Prodi Kedokteran, salah satunya di Universitas Siliwangi,” ungkap Dr. dr. Taufik Pasiak.

Dr. dr. Taufik Pasiak mengungkapkan UTU termasuk perguruan tinggi yang beruntung karena sudah membuka akun untuk pengajuan proposal Prodi Kedokteran. Hal ini disampaikan Dr. dr. Taufik Pasiak merespon wacana moratorium pembukaan Prodi Kedokteran oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang beberapa waktu lalu dinyatakan oleh Menteri Diktisaintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.

“UTU ini termasuk beruntung karena sudah memiliki akun pembukaan Prodi Kedokteran. Kita berharap dapat segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan melihat sarana dan prasarana pendukung yang berguna saat penyusunan proposal nantinya,” ujar Dr. dr. Taufik Pasiak.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh dalam rangka memastikan kesiapan sumber daya manusia yang akan menjadi tenaga pengajar pada Prodi Kedokteran UTU nantinya. Kunjungan tim task force Prodi Kedokteran UTU dan tim Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta disambut oleh Direktur RSUD Cut Nyak Dhien, dr. Ilum Anam Sp.PD.KGEH,. bersama jajaran direksinya. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman