
Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menggebrak dunia pendidikan tinggi dengan meluncurkan program fast track yang inovatif. Mulai tahun akademik 2025/2026, mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU memiliki kesempatan emas untuk meraih gelar Magister (S2) dalam waktu yang lebih singkat. Program akselerasi ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi S1 dan S2 hanya dalam waktu lima tahun.
Program fast track UTU dirancang untuk mengidentifikasi dan membina talenta-talenta unggul sejak dini. Mahasiswa akan menempuh pendidikan Sarjana (S1) selama tiga tahun atau enam semester. Pada semester ketujuh, mahasiswa yang memenuhi persyaratan ketat akan langsung memasuki semester pertama program pascasarjana.
Ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah program akselerasi yang dirancang cermat. Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. menguraikan peta jalan akademik yang efisien ini.
“Bayangkan, Anda bisa meraih gelar Magister di usia yang relatif lebih muda, memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang Doktor.” tutur Prof. Ishak Hasan dengan semangat.
Mahasiswa memenuhi syarat dan terpilih akan menjalani program sarjana (S1) selama enam semester. Kuncinya ada di semester ketujuh. Di semester ini, sambil menyelesaikan tahap akhir dari program S1, mahasiswa sudah duduk di bangku kuliah semester pertama program pascasarjana. Hasilnya? Penghematan waktu satu tahun penuh dibandingkan jalur konvensional. Sebuah keuntungan signifikan di era yang menuntut kecepatan dan efisiensi.
Lompatan Strategis UTU
Prof. Ishak Hasan menerangkan bahwa program ini sebagai langkah strategis universitas. Program fast track ini bukan sekedar program percepatan biasa melainkan sebagai bagian dari lompatan strategis UTU.
“Kita hidup di era disrupsi, di mana kecepatan dan adaptasi menjadi kunci. UTU tidak bisa hanya berdiam diri. Program fast track ini adalah cara kami menjawab tantangan zaman, membentuk talenta-talenta unggul yang tidak hanya siap kerja, tapi siap menjadi game changer di bidangnya masing-masing, lebih awal dari yang lain.” terang Prof. Ishak Hasan
Prof. Ishak Hasan melanjutkan bahwa program fast track ini adalah bentuk komitmen UTU untuk mencetak lulusan unggul yang tidak hanya kompeten, tapi juga adaptif dan mampu bergerak cepat.
Menurutnya, program ini adalah investasi UTU pada talenta-talenta terbaiknya. Investasi pada aset paling berharga universitas: mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU. Dengan mengakselerasi mereka ke jenjang S2, khususnya di bidang-bidang strategis seperti perikanan, pertanian, sosiologi, dan ekonomi pembangunan yang sangat relevan dengan potensi dan tantangan Aceh. Harapannya para lulusan fast track nantinya dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa.
“Kami ingin memberikan karpet merah bagi mahasiswa yang punya prestasi gemilang dan ambisi besar untuk mengakselerasi masa depan mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk lebih cepat berkontribusi sebagai ahli di bidangnya masing-masing,” tegas Prof. Ishak Hasan.
Kualitas Tetap Menjadi Prioritas
Meskipun menawarkan percepatan,Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. menekankan bahwa program fast track ini bukanlah jalan pintas yang mengabaikan kualitas. Seleksinya tentu akan ketat. Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kedisiplinan tinggi, daya juang, dan kematangan untuk menjalani ritme studi yang lebih intensif.
Dr. Aman Yaman menjelaskan lebih lanjut, secara praktis, integrasi di semester tujuh itu bukan sekadar menumpuk mata kuliah. Akan ada pemetaan capaian pembelajaran yang jelas antara S1 dan S2. Tugas akhir S1 diarahkan untuk menjadi dasar tesis S2.
“Beban kerjanya memang akan lebih tinggi, oleh karena itu, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan pembimbingan akademik yang lebih intensif bagi peserta program ini. Mereka tidak akan dilepas begitu saja.” ungkap Dr. Aman Yaman.
Kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama. Mahasiswa fast track diharapkan menjadi pionir yang membuktikan bahwa kecepatan dan keunggulan bisa berjalan beriringan.
“Kami mencari mahasiswa yang resilient, punya passion belajar yang tinggi, dan manajemen waktu yang luar biasa. Pimpinan, program studi, dosen, tenaga kependidikan di UTU akan bahu-membahu mengawal mahasiswa fast track ini dari awal hingga akhir. Ini adalah upaya kolektif untuk menghasilkan lulusan S2 yang benar-benar berkualitas premium dalam waktu yang lebih efisien.” tutup Dr. Aman Yaman.
Saat ini, ‘jalan tol akademik’ ini terbuka untuk empat destinasi keilmuan di jenjang Program Pascasarjana UTU, seperti Magister Ilmu Perikanan, Magister Pertanian, Magister Sosiologi, dan Magister Ekonomi Pembangunan. Pilihan yang beragam ini menunjukkan kesiapan UTU dalam mengakomodasi minat para calon peserta program fast track dari berbagai latar belakang fakultas.
Siap Melaju di Jalur Cepat?
Peluncuran program fast track ini menandai babak baru bagi UTU dalam upayanya meningkatkan daya saing dan relevansi di kancah pendidikan tinggi. Ini bukan hanya tentang efisiensi waktu tetapi juga tentang menumbuhkan budaya keunggulan dan semangat akademik di kalangan mahasiswanya.
Bagi para mahasiswa UTU yang saat ini tengah berjuang meraih prestasi terbaik, sebuah pintu peluang baru kini terbuka lebar. Program fast track menawarkan jalur menuju puncak akademik yang lebih tinggi, lebih cepat. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah mungkin, melainkan siapkah Anda mengambil tantangan dan melaju di jalur cepat ini?
Pesan Rektor jelas: ini adalah peluang langka yang patut direbut. “Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini. Bagi mahasiswa UTU yang merasa memiliki potensi, persiapkan diri Anda!” serunya penuh semangat. [HUMAS]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar (UTU) H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan apresiasi tinggi atas suksesnya pelaksanaan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) UTU yang telah rampung pada Kamis, 24 April 2025. Pemira kali ini menjadi ajang demokrasi di tingkat mahasiswa untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UTU periode 2025-2026.
Proses Pemira UTU 2025 diikuti oleh dua pasangan calon yang berkompetisi secara sehat. Pasangan nomor urut satu, Putra Rahmat dan Yayas Hariadi, berhasil meraih kepercayaan mayoritas mahasiswa dengan perolehan 1.142 suara. Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Munasril dan Iskandar, mendapatkan 647 suara.
H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan kesan positifnya terhadap keseluruhan jalannya Pemira. “Alhamdulillah, pelaksanaan Pemira tahun ini berjalan dengan lancar, aman, dan demokratis. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa UTU yang telah berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi ini,” ujarnya kepada Humas UTU.
Beliau juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Komite Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) UTU yang diketuai oleh Musrijal Lamkaruna beserta seluruh jajaran panitia.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja KPRM UTU, saudara Musrijal Lamkaruna dan kawan-kawan, atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjaga integritas dan kelancaran seluruh tahapan Pemira. Mereka telah menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, sehingga proses pemilihan dapat berjalan dengan baik,” tambah H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc.
Lebih lanjut, H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan harapannya kepada kepengurusan mahasiswa terpilih. Dia berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Jadikan organisasi kemahasiswaan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan aspirasi mahasiswa, dan berkontribusi positif bagi kemajuan universitas.
Beliau juga menekankan pentingnya Pemira sebagai bagian dari pendidikan demokrasi di kalangan mahasiswa.
“Melalui Pemira, mahasiswa belajar tentang proses demokrasi, menghargai perbedaan pendapat, dan bertanggung jawab dalam memilih pemimpin mereka. Ini adalah bekal yang sangat berharga untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara kelak,” tuturnya.
Senada dengan Wakil Rektor, Ketua Tim Kerja Pembinaan Prestasi dan Pengelolaan Kelembagaan Mahasiswa UTU, Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan apresiasinya.
“Kami sangat bangga dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam Pemira kali ini. Meskipun hanya diikuti oleh dua pasangan calon, semangat demokrasi tetap terasa kuat. Selamat kepada pasangan terpilih, semoga dapat membawa perubahan positif bagi organisasi kemahasiswaan dan UTU secara keseluruhan,” ungkapnya.
Suksesnya pelaksanaan Pemira UTU 2025 ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi penguatan organisasi kemahasiswaan dan terciptanya sinergi yang baik antara pihak universitas dengan para pemimpin mahasiswa terpilih dalam mewujudkan visi dan misi UTU. [HUMAS UTU]
Teks: Zul Eman | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025 di Pusat Tes Universitas Teuku Umar (UTU) menunjukkan antusiasme tinggi dari para calon mahasiswa. Memasuki hari kedua pelaksanaannya, tingkat kehadiran peserta dilaporkan mencapai angka yang signifikan, yakni 94%.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panitia pelaksana, tercatat sebanyak 2.248 peserta yang mengikuti UTBK di Pusat Tes UTU. Hingga akhir hari kedua pelaksanaan, total peserta yang hadir mencapai 590 orang. Rincian kehadiran per hari menunjukkan 326 peserta peserta hadir pada hari pertama dan 264 peserta hadir pada hari kedua.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU, Herri Darsan, S.T., M.T., mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya tingkat partisipasi peserta.
“Alhamdulillah, hingga hari kedua ini, tingkat kehadiran peserta UTBK di UTU sangat baik, mencapai 94%. Ini menunjukkan semangat dan keseriusan para calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan ujian, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Herri Darsan menjelaskan bahwa sejauh ini pelaksanaan UTBK di UTU berjalan lancar dan kondusif. Menurut Herri Darsan, panitia UTBK UTU telah melakukan persiapan maksimal untuk memastikan kelancaran ujian. Beberapa kendala kecil memang sempat terjadi, namun dapat segera diatasi oleh tim teknis UTBK UTU.
Untuk peserta UTBK yang akan mengikuti ujian di hari berikutnya, Herri Darsan mengimbau agar mempersiapkan diri dengan baik dan datang tepat waktu.
“Kami mengimbau kepada seluruh peserta yang akan mengikuti UTBK di hari-hari selanjutnya untuk datang ke lokasi ujian paling lambat 60 menit sebelum jadwal ujian dimulai. Jangan lupa untuk sarapan atau makan terlebih dahulu agar fokus saat mengerjakan soal. Yang paling penting, pastikan kartu peserta ujian dan kartu identitas diri yang sah sudah dibawa,” pesannya dengan nada mengingatkan.
Tingginya tingkat kehadiran peserta pada dua hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT di UTU ini menjadi indikator positif dalam proses seleksi calon mahasiswa baru tahun 2025. Diharapkan, semangat dan partisipasi yang sama akan terus terjaga hingga akhir pelaksanaan ujian. [Humas UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) berhasil melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2025 pada hari Rabu, 23 April 2025, dengan lancar dan sukses. Pelaksanaan ujian yang berlangsung di Pusat Tes Gedung Unit Penunjang Akademik (UPA) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UTU ini berjalan tertib dengan partisipasi penuh dari para calon mahasiswa.
Sejak pagi hari, para peserta tampak antusias mengikuti tahapan ujian yang telah dipersiapkan dengan matang oleh pihak universitas. Berbagai langkah antisipasi kendala telah dilakukan UTU untuk memastikan kelancaran proses seleksi ini, mulai dari penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai, hingga pengaturan alur peserta yang sistematis. Tim teknis dan panitia UTBK UTU juga sigap dalam memberikan arahan dan bantuan kepada para peserta yang membutuhkan.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kelancaran pelaksanaan UTBK SNBT 2025 hari pertama di kampusnya. Beliau juga menyoroti tingginya partisipasi peserta yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap UTU sebagai lokasi tes.
“Alhamdulillah, pelaksanaan UTBK SNBT hari ini di UTU berjalan dengan baik dan lancar. Kami melihat antusiasme yang tinggi dari para calon mahasiswa. Ini adalah bukti kepercayaan mereka kepada UTU, dan kami berkomitmen untuk memberikan proses seleksi yang adil dan transparan,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Senada dengan Rektor, Ketua Pusat UTBK SNBT UTU yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran ujian. Beliau juga menyampaikan harapan terhadap hasil seleksi yang akan datang.
“Kami sangat bersyukur proses UTBK hari ini berjalan sesuai dengan rencana. Persiapan yang telah kami lakukan selama ini membuahkan hasil yang positif sesuai standar mutu. Selanjutnya, kami berharap hasil dari UTBK ini akan menjaring calon-calon mahasiswa berkualitas yang akan berkontribusi dalam memajukan UTU dan bangsa,” kata Dr. M. Aman Yaman.
Lebih lanjut, Dr. M. Aman Yaman menambahkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi berbagai potensi kendala teknis dan non-teknis, sehingga proses ujian dapat berjalan dengan minim gangguan. Koordinasi yang baik antar panitia dan kesiapan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan UTBK di UTU kali ini.
Kesuksesan UTBK UTU pada hari pertama ini menjadi standar bagi pelaksanaan UTBK hari selanjutnya. Pelaksanaan UTBK di UTU berlangsung hingga 3 Mei 2025. Pihak UTU berharap para peserta dapat meraih hasil yang terbaik yakni lulus pada program studi yang diharapkan.
*Jumlah Peserta Meningkat
Dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2025 UTU mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah peserta. Sebanyak 2.248 calon mahasiswa mengikuti UTBK di UTU pada tahun ini, meningkat dari 1.750 peserta pada tahun sebelumnya. Bukan hanya itu, calon mahasiswa yang memilih UTU dalam SNBT juga mengalami peningkatan. Pada SNBT 2024 sebanyak 2.198 calon mahasiswa memilih UTU. Sementara itu pada SNBT 2025 meningkat menjadi 2.951 calon mahasiswa.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., menyambut baik peningkatan jumlah peserta UTBK di UTU. Menurutnya, kenaikan ini merupakan indikasi positif dari semakin dikenalnya UTU sebagai salah satu perguruan tinggi yang beberapa tahun terakhir ini ditunjuk oleh kementerian sebagai salah satu lokasi UTBK di Indonesia.
“Kami sangat gembira melihat antusiasme yang luar biasa dari para calon mahasiswa yang memilih UTU sebagai tempat pelaksanaan UTBK. Peningkatan jumlah peserta ini merupakan pencapaian yang sangat baik dan menunjukkan bahwa UTU semakin dipercaya oleh masyarakat luas,” ujar Rinaldi Iswan.
Lebih lanjut, Rinaldi Iswan menjelaskan bahwa peningkatan ini juga menjadi motivasi bagi UTU untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas, termasuk dalam penyelenggaraan UTBK. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman ujian yang nyaman dan kondusif bagi seluruh peserta.
Tahun 2025 UTU membuka kuota penerimaan mahasiswa baru sebanyak 2.760 orang. Proses penerimaan mahasiswa baru telah dimulai sejak bulan Maret 2025. Dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) jumlah calon mahasiswa yang lulus sebanyak 1.038 orang dari kuota SNBP 1.104 orang. Pada seleksi nasional berbasis tes (SNBT) jumlah calon mahasiswa yang memilih UTU 2.853 orang yang akan diseleksi mengikuti kuota sebanyak 1.380 orang. UTU juga menerima mahasiswa melalui SMM PTN BKS Barat yang pendaftaran akan dibuka pada 4 Mei 2025 melalui smmptnbarat.id. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Sebanyak 66 pengawas ruang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) Universitas Teuku Umar (UTU) mengikuti pembekalan tata laksana pengawasan pada Selasa (22/4/2025). Kegiatan yang berlangsung di laboratorium komputer UPA ICT UTU ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UTU.
Turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU Herri Darsan, S.T., M.T., Koordinator TIK Ir. Agam Rizki Syahputra, S,T., M.Si., M.AppIn&E., Koordinator Humas Yuhdi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Koordinator Monitoring dan Evaluasi Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P., dan Kepala Bagian Akademik UTU, Athaillah, S.E., M.Si.
Pembekalan pengawas ruang dibuka oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., selaku Sekretaris Pusat UTBK SNBT UTU. Dia menyampaikan bahwa tujuan pembekalan ini untuk menyosialisasikan tugas dan tanggung jawab pengawas ruang guna mencegah potensi kecurangan selama pelaksanaan UTBK di UTU.
“Pembekalan ini juga bertujuan untuk meminimalisir kendala teknis saat ujian berlangsung. Bapak/Ibu yang menjadi pengawas bertanggung jawab penuh terhadap sukses atau gagalnya UTBK di UTU.” ujar Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc.
Lebih lanjut Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc. mengatakan bahwa UTBK ini adalah rutinitas yang setiap tahun dilaksanakan oleh UTU.Para pengawas harusnya menguasai pola dan teknik pengawasan. Perlu pendekatan yang humanis namun tetap tegas agar ujian dilaksanakan dengan tertib sesuai ketentuan.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU, Herri Darsan, S.T., M.T., dalam pemaparan materinya menekankan pentingnya pengawasan yang profesional dan sesuai ketentuan. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada pengawas cadangan pada UTBK tahun ini, sehingga pengawas harus tetap berada di ruangan hingga sesi ujian berakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Herri Darsan menyampaikan peningkatan signifikan pada jumlah peminat UTU melalui jalur SNBT, yakni sebanyak 2.893 orang. Hal ini menyebabkan penambahan sesi ujian di hari Sabtu dan Minggu. Ia juga mengingatkan pengawas untuk memastikan soal ujian dibuka serentak sesuai jadwal dan melakukan verifikasi kartu ujian serta identitas peserta dengan cermat. Setelah ujian selesai, pengawas juga bertugas mengarahkan peserta untuk mengisi survei monev.
Koordinator TIK, Ir. Agam Rizki Syahputra, S,T., M.Si., M.AppIn&E., menjelaskan panduan penggunaan aplikasi pengawas dan peserta. Ia memastikan bahwa UTU telah didukung oleh perangkat komputer dan jaringan internet dengan spesifikasi tinggi serta menyiapkan komputer cadangan untuk mengantisipasi kendala teknis.
UTBK SNBT di UTU akan dilaksanakan dari 23 April sampai 3 Mei 2025. Dihubungi secara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., selaku Ketua Pusat UTBK SNBT UTU berharap para pengawas ruang menjalankan tanggung jawab secara profesional. Pelaksanaan UTBK diawasi oleh panitia pusat sehingga jika ditemukan perilaku tidak profesional atau kecurangan maka berdampak terhadap sanksi yang diterima oleh UTU.
Menanggapi peningkatan peminat UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. mengungkapkan rasa bahagianya. Menurut Dr. Ir. M. Aman Yaman peningkatkan ini merupakan bukti menigkatnya kepercayaan orang tua kepada UTU sebagai lembaga pendidikan tinggi bagi anak-anak mereka. Nantinya bagi calon mahasiswa yang belum berhasil lulus dalam jalur SNBT, UTU masih membuka jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM PTN) yang pendaftarannya dimulai pada 4 Mei 2025. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Suasana kebersamaan dan silaturahmi mewarnai kegiatan Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh sivitas akademika Universitas Teuku Umar (UTU) pada Kamis (10/04/2025). Acara yang dirangkaikan dengan agenda Pengembangan Karakter ini berlangsung meriah di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, dan dihadiri oleh seluruh elemen UTU, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, para dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa.
Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., dalam sambutannya membuka acara, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar sivitas akademika. Beliau berharap, silaturahmi yang terjalin dapat menjadi langkah strategis dalam memajukan UTU ke arah yang lebih baik.
“Semoga kegiatan Halal Bi Halal ini menjadi sarana silaturahmi dengan seluruh sivitas akademika UTU untuk mempererat persatuan demi kemajuan UTU yang lebih baik kedepannya,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Puncak acara diisi dengan ceramah inspiratif dari Ustadz H. Surianto Sudirman, Lc., MA., yang juga merupakan Pimpinan Dayah Terpadu Nurul Ikhwah, Nagan Raya. Dalam tausiyahnya, Ustadz Surianto mengupas makna mendalam bulan Syawal sebagai momentum peningkatan spiritual dan moral bagi umat Islam.
Beliau menjelaskan bahwa secara etimologi, kata Syawal berasal dari akar kata Shala Yashilu yang berarti tinggi dan meningkat. Oleh karena itu, Syawal adalah bulan peningkatan, dimana umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah, karakter, akhlak, budi pekerti, dan nilai-nilai diri.
“Para ulama mengatakan Nampak atau tidak nampaknya seorang muslim itu, bukan pada stylenya tapi Nampak dalam akhlak dalam karakternya,” tegas Ustadz Surianto.
Lebih lanjut, Ustadz Surianto juga memberikan pemahaman mengenai sejarah tradisi Halal bi Halal di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa tradisi ini ternyata tidak ditemukan di Timur Tengah dan memiliki akar sejarah yang kuat di Tanah Air. Mulai dari usulan KH Abdul Wahab Chasbullah kepada Presiden Soekarno pada tahun 1948 untuk meredam konflik politik, hingga popularitas istilah “Martabak Halal bi Halal” di Solo pada tahun 1930-an, dan bahkan jejak sejarahnya yang mungkin sudah ada sejak tahun 1795 di Mangkunegaran.
“Semangat halal bi halal, adalah semoga bertemu, bersalam-salaman, dan mempererat persatuan dan kesatuan untuk membangun lembaga sesuai filosofi UTU, menyemai ilmu memetik kemakmuran,” pungkas Ustadz Surianto.
Beliau juga mengingatkan seluruh hadirin untuk tidak hanya meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, namun juga terus mempertahankannya bahkan meningkatkannya di bulan-bulan lainnya sebagai ciri seorang hamba Allah yang sejati. Kegiatan Halal bi Halal dan Pengembangan Karakter ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kualitas diri seluruh sivitas akademika UTU dalam mewujudkan visi dan misi universitas.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan prosesi peusijuk (tepung tawar) sebagai bentuk penghormatan dan doa restu kepada dua Guru Besar, 13 Doktor baru, serta 5 calon jamaah haji UTU tahun 2025. Prosesi ini dipimpin langsung oleh para Wakil Rektor, Ketua Dharma Wanita Persatuan UTU, dan Ustadz H. Surianto Sudirman, Lc., MA.
Adapun dua guru besar yang di-peusijuk, yaitu, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. (Rektor UTU) dan Prof. Ismail Sulaiman memiliki gelar S.TP, Maitrise, dan M.Sc IPU (Dekan FPIK UTU). Sedangkan dosen UTU yang baru saja menyelesaikan studi doktoral dan ikut di-peusijuk, yaitu, Dr. Khairunnisa, M.P, Dr. Wira Hadianto, M.Si, Dr. Sri Handayani, M.Si, Dr. Dewi Fitria, SP., MP., Dr. Murhaban, M.Cs, Dr. Joli Supardi, MT, Dr. Zainal Putra, MM, Dr. Taufiq, M.Si., Dr. Apri Rotin Djusfi, MH., Dr. Eza Aulia, MH., Dr. Cut Irna Liyana, MA., Dr. Alimas Jonsa, M.Si, dan Dr. Liston Sirongo Ringo, M.Si.
Sementara itu dosen UTU yang akan berangkat haji pada tahun 2025 ini, yaitu, Mahrizal, SE, M.Si., Dr. Edwarsyah, MP., Najamuddin, SE, M.Si., Ashabul Yamin, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Fajri Hadi, S.E., M.Si. Kepada calon jamaah haji, Rektor dan sivitas akademika UTU berdoa agar menjadi haji yang mabrur. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi Fahrimal | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., bersama rombongan satuan kerja pemerintah kabupaten melakukan kunjungan resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam bidang riset dan pengembangan daerah.
Bupati Aceh Barat beserta jajaran pemerintah kabupaten diterima langsung oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., beserta wakil rektor, dekan, kepala biro, serta ketua jurusan dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat senat UTU. Tutur hadir dalam pertemuan ini Dr. Safuadi, Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pemerintah daerah melalui kebijakan berbasis riset.
“Sebagai institusi akademik, UTU memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan riset dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengembangan pusat penelitian ganja untuk kepentingan medis dan industri. Sebelumnya, UTU telah mempresentasikan konsep tersebut kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi daerah dalam penelitian dan inovasi.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., menyambut baik gagasan tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun kebijakan berbasis penelitian.
“Kampus adalah pusat pengetahuan dan inovasi. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat siap berkolaborasi dengan UTU untuk merumuskan kebijakan berbasis riset yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Tarmizi.
Masing-masing dekan lingkup UTU menyampaikan gagasan riset dan tawaran produk kebijakan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Seperti sektor pertanian, perikanan, serta pengembangan masyarakat wilayah pedesaan. Selain itu pengembangan infrastruktur untuk mendukung konektivitas antar-wilayah dan ketahanan bencana turut menjadi agenda kebijakan yang didorong oleh para dekan.
Kunjungan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Universitas Teuku Umar. Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, riset, dan inovasi guna mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Barat.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penelitian yang dilakukan oleh UTU dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menghasilkan kebijakan yang berbasis data serta riset ilmiah. [HUMAS UTU]
Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang sudah beralih nama menjadi Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkup Perguruan Tinggi (PPKPT) Universitas Teuku Umar menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan. Kegiatan dilaksanakan di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi UTU pada Selasa (11/03/2025). Peserta dalam kegiatan ini adalah Sivitas Akademika dari Fakultas Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Kesehatan.
Ketua Satgas PPKPT/PPKS UTU, Rita Hartati, S.Pd., M.Pd. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung peran Satgas PPKPT. Sosialisasi ini juga merupakan bagian dari kewajiban yang harus dipenuhi oleh UTU sesuai dengan instruksi pusat.
“Sosialisasi Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Nomor 55 Tahun 2024 ini menjadi penting mengingat peraturan terbaru yang mengatur lebih jauh tentang perilaku yang dapat dianggap sebagai kekerasan seksual di perguruan tinggi, termasuk lelucon yang mengarah pada pelecehan seksual dan dampaknya terhadap psikologis.” ujar Rita.
Dalam sambutannya Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc. menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan civitas akademika pentingnya pencegahan kekerasan seksual. Lebih lanjut H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc. mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung peran Satgas PPKPT/PPKS. Oleh karena itu, penting kerja sama seluruh civitas akademika untuk mewujudkan UTU sebagai kampus yang bebas kekerasan.” ujar Ibrahim Laweung.
“Kita harus saling menjaga dan saling mengingatkan satu sama lain agar senantiasa berhati-hati dalam berinteraksi, sehingga potensi dan risiko kekerasan atau kekerasan seksual dapat kita hindari.” imbau Ibrahim Laweung.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Rita Hartani, S.Pd., M.Pd. yang memberikan materi terkait kekerasan seksual. Rita mengatakan bahwa kekerasan seksual bukan hanya tentang kontak fisik. Kekerasan seksual mencakup segala bentuk tindakan yang berbau seksual, baik secara verbal, non-verbal, maupun fisik, yang dilakukan tanpa persetujuan korban.
Menurut Rita, data menunjukkan bahwa angka kekerasan seksual terus meningkat. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak.
“Banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani melapor karena takut atau malu. Ini adalah salah satu alasan mengapa angka kekerasan seksual yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari yang tercatat.” ungkap Rita.
Rita menambahkan bahwa penting bagi semua pihak terutama mahasiswa dan dosen untuk memahami bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di lingkungan kampus, baik di dalam maupun di luar kelas. Oleh karena itu, semua pihak harus selalu waspada dan saling menjaga.
“Penting bagi kita untuk membangun budaya saling menghormati dan menghargai. Jangan pernah menganggap remeh ucapan atau tindakan yang bernada seksual, meskipun hanya bercanda.” ajak Rita.
Sementara itu Irsadi Aristora, S.Hut., M.H. selaku Sekretaris Satgas PPKPT/PPKS UTU menjelaskan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam pemaparannya Irsadi menjelaskan tentang pokok-pokok aturan dalam Permendikbud Ristek Nomor 55 Tahun 2024, termasuk definisi kekerasan, jenis-jenis kekerasan, serta mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.
“Permendikbud Ristek ini hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga kampus,” ujar Irsadi.
Lebih lanjut Irsadi menjelaskan bahwa dalam Permendikbud Ristek Nomor 55 tahun 2024 definisi kekerasan diperluas. Tidak hanya kekerasan seksual, tetapi juga kekerasan fisik, psikis, perundungan, dan diskriminasi. Menurut Irsadi Permendikbud Ristek ini juga mengatur mekanisme pelaporan, penanganan, dan pemulihan bagi korban kekerasan.
“Perguruan tinggi wajib memberikan sanksi tegas kepada pelaku kekerasan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.” ujar Irsadi.
Anggota Sargas PPKPT/PPKS UTU dari unsur mahasiswa, Intan Nelsa Media menyampaikan materi terkait upaya pencegahan kekerasan. Dalam paparannya, Intan menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Ia juga menyampaikan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mencegah dan menghindari kekerasan seksual.
“Pencegahan kekerasan seksual adalah tanggung jawab kita bersama. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan menunggu. Kita harus berani ungkapkan kebenaran, tegakkan keadilan.” ujar Intan.
Kegiatan ditutup dengan penandatangan pakta integritas oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan dengan Satgas PPKPT/PPKS UTU yang disaksikan oleh Wakil Rektor III, H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc.
Teks: Rita Hartati | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Rita Hartati.

Puchong, Selangor – UTUNews | Dua tim dosen Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan pengabdian masyarakat internasional di Qarbotech Sdn Bhd, Malaysia, pada 19 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan implementasi MoU antara UTU dan Qarbotech Sdn Bhd yang disepakati pada tahun 2024.
Tim pertama, dari Fakultas Ekonomi diwakili oleh Yayuk Eko Wahyuningsih, SE, M.Si.. Mereka memaparkan topik “Strategic Partnership Between Qarbotech Sdn Bhd and Universities: Enhancing Village Potential Mapping Through Drone Technology in the Southwest Region of Aceh Province“. Pengabdian ini memaparkan pentingnya kerjasama antar-industri dengan universitas dalam pemetaan potensi desa dengan drone sehingga terjadinya pemilahan komoditas apa yang perlu dikembangkan agar pendapatan petani meningkat.
Peningkatan Hasil Panen dengan Carbon Nano Partikel
Chief Operations Officer (COO) Qarbotech, Amirul Merican, BA, M.Eng., menjelaskan pentingnya penggunaan carbon nanopartikel untuk meningkatkan fotosintesis dan hasil panen. Lebih lanjut Amirul mengatakan penyemprotan lahan juga bisa digunakan drone. Misalnya, dengan drone kapasitas 20 liter maka penggunaan qarbogrow sebanyak 0,2 liter.
“Harga per liternya USD 7.28. Lebih jauh lagi untuk 1 hektar padi misalnya dapat memperoleh net income sebanyak USD 734/hektar dan berbeda jauh tanpa qarbogrow hanya USD 389/hektar.” ujar Amirul.
Tim kedua, diwakili oleh Yulita Rahmi, S.T, M.Eng. yang mengangkat topik “Increasing Occupational Health and Safety to Improve Worker Welfare at Qarbotech Sdn Bhd“. Yulita menjabarkan pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja.
Menurut Yulita sistem ini merupakan pendekatan sistematis dalam mengelola kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja dengan mengintegrasikan program, kebijakan, dan tujuan keselamatan serta kesehatan kerja agar lebih aman dan nyaman dalam bekerja.
Kunjungan Laboratorium dan Pabrik
Setelah presentasi, kedua tim diajak meninjau laboratorium qarbotech nano partikel, pabrik cabang, dan gudang perusahaan. Qarbotech Sdn Bhd, berdiri sejak tahun 2018, digagas oleh Prof. Dr. Suraya Abdul Rasyid, CEng,MIChemE, peneliti Universiti Putra Malaysia.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa qarbogrow-nano partikel dari Qarbotech kepada kedua pemateri UTU. Diharapkan qarbogrow dapat diimplementasikan di University Farm (UF) UTU dan dikembangkan lebih luas. [HUMAS UTU}
Teks: Yayuk Eko Wahyuningsih | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Yayuk Eko Wahyuningsih
Meulaboh – UTUNews | Dalam rangka penyegaran semangat kerja pada tahun 2025, Rektor UTU menyerahkan SK penetapan Ketua Tim Kerja di lingkup Universitas Teuku Umar. Penyerahan SK berlangsung secara khidmat dan hangat di ruang Senat UTU, Selasa, 07 Januari 2025. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor 2 bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd., para dekan lingkup UTU, para kepala biro, dan tenaga kependidikan yang menerima SK penetapan sebagai Ketua Tim Kerja.
Dalam sambutannya, Prof. Ishak Hasan mengatakan bahwa penyerangan atau mutasi ini merupakan hal yang lumrah terjadi di dalam organisasi. Tujuannya semata-mata untuk mengakselerasi pencapaian tujuan UTU sebagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Menurut Prof. Ishak Hasan penetapan Ketua Tim Kerja merupakan tugas tambahan kepada tenaga kependidikan di lingkup UTU yang dinilai memiliki kecakapan, profesionalisme, dan kemampuan yang handal. Penempatan ini lanjut Prof. Ishak Hasan sudah melalui pertimbangan yang matang dan sesuai regulasi yang ada. Rektor berharap dengan mutasi ini gerak organisasi UTU dapat berakselerasi dengan cepat.
“Jangan ada prasangka bahwa penempatan ini adalah kehendak Rektor. Kita sudah pertimbangkan dengan sangat matang dan sesuai regulasi yang ada. Saya berharap Bapak/Ibu yang menerima SK pada hari ini dapat bekerja dengan profesional dan membantu setiap unit kerja penempatan untuk memaksimalkan layanan pendidikan tinggi.” ujar Prof. Ishak Hasan.
Menurut Prof. Ishak tahun 2025 UTU menghadapi berbagai tantangan seperti reakreditasi institusi, perubahan nomenklatur Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta transformasi Badan Layanan Umum (BLU). Untuk itu rektor berharap dukungan dari setiap Ketua Tim Kerja untuk mengelola timnya masing-masing sehingga UTU dapat beradaptasi dan melewati tantangan tersebut.
“Dalam waktu dekat kita akan menghadapi Re-APT. Tentu saja kita berharap meraih akreditasi unggul. Penyerahan SK Ketua Tim Kerja hari ini bagian dari upaya kita menyesuaikan diri menghadapi tantangan-tantangan yang ada.” ungkap Prof. Ishak.
Di akhir acara, Rektor menyerahkan SK Nomor 1731/UN59/KP.10.00/2024 tentang Penetapan Ketua Tim Kerja kepada masing-masing tenaga kependidikan. Selama prosesi penyerahan SK, Rektor UTU didampingi oleh Kepala Biro dan Dekan dari masing-masing unit kerja. [Humas UTU]
Reporter : Zul Eman|Editor : Yuhdi Fahrimal|Foto : Zul Eman
Berikut nama-nama Ketua Tim Kerja lingkup UTU berdasarkan SK Rektor UTU Nomor 1731/UN59/KP.10.00/2024
No |
Nama | Jabatan |
Tugas Tambahan/Penempatan |
Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni | |||
1 |
Athaillah, S.E., M.Si. | Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Pengelolaan Pembelajaran, Evaluasi, dan Pelaporan |
2 |
Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd. | Arsiparis Ahli Madya | Ketua Tim Kerja Pembinaan Prestasi dan Pengelolaan Kelembagaan Mahasiswa |
3 |
Muhammad Edwar Effendy, S.E. | Arsiparis Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Penalaran, Kesejahteraan Mahasiswa, dan Pemberdayaan Alumni |
4 |
Ferawaliyanti, S.E., M.M. | Ahli Pertama Pengembang Teknologi Pembelajaran | Ketua Tim Kerja Registrasi dan Statistik |
5 |
Mahdalena, S.E. | Ahli Pertama Pranata Humas | Ketua Tim Kerja Kerjasama |
6 |
Ahmad Fauzi, S.Pd. | Arsiparis Ahli Madya | Ketua Tim Kerja Pengelola Rusunawa |
Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum | |||
1 |
Ilham, S.Pd.I | Ahli Pertama Pranata Humas | Ketua Tim Kerja Unit Layanan Terpadu |
2 |
Romi Setiawan, S.Pd., M.Pd. | Analis Anggaran Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Penganggaran |
3 |
Said Adla Fauzan, S.P., M.P. | Arsiparis Ahli Madya | Ketua Tim Kerja Tata Usaha, Hukum, dan Tata Laksana |
4 |
Wahyu Setiawan, S.E., Ak. | Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran |
5 |
Ahdi Mirza, S.E. | Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Akuntansi dan Pelaporan Keuangan |
6 |
Musrizal, S.T., M.T. | Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Rumah Tangga dan Barang Milik Negara |
7 |
Teuku Hananda, Lc. | Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pengembangan SDM Dosen |
8 |
Rahmad Hidayat, S.P. | Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pengembangan SDM Tenaga Kependidikan |
9 |
Salma Rusly, S.K.M., M.Epid. | Arsiparis Ahli Madya | Ketua Tim Kerja Kearsipan |
10 |
Raflizar, S.STP., M.Si. | Arsiparis Ahli Madya | Ketua Tim Kerja Pengelola Pusat Edukasi Tsunami dan Hall of Fame |
Fakultas Pertanian | |||
1 |
Susanto, S.K.M., M.M | Ahli Kebijakan Barang Milik Negara | Ketua Tim Kerja Perencanaan, Keuangan, dan Umum |
2 |
Seri Mulyani, S.E. | Arsiparis Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan |
Fakultas Teknik | |||
1 |
Malahayati Ivonna, S.T., M.A.P. | Pengelola Informasi Akademik | Ketua Tim Kerja Perencanaan, Keuangan, dan Umum |
2 |
Azhari, S.Pd.I. | Ahli Pertama Arsiparis | Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan |
Fakultas Ilmu Kesehatan | |||
1 |
Riswansyah S., S.E. | Pengelola Informasi Akademik | Ketua Tim Kerja Perencanaan, Keuangan, dan Umum |
2 |
Teuku Adilan, S.E., M.Sc. | Ahli Pertama Arsiparis | Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | |||
1 |
Dian Rosila, S.H. | Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Perencanaan, Keuangan, dan Umum |
2 |
Lita Fadriani, S.K.M. | Arsiparis Ahli Muda | Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan |
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan | |||
1 |
Zakaria, S.E. | Pengelola Informasi Akademik | Ketua Tim Kerja Perencanaan, Keuangan, dan Umum |
2 |
Jufri, S.E. | Ahli Pertama Arsiparis | Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan |
Fakultas Ekonomi dan Bisnis | |||
1 |
Teuku Adelansyah, S.E. | Pengolah Data | Ketua Tim Kerja Perencanaan, Keuangan, dan Umum |
2 |
Safriani Rahmayanti, S.H. | Arsiparis Ahli Madya | Ketua Tim Kerja Akademik dan Kemahasiswaan |