
Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menggebrak dunia pendidikan tinggi dengan meluncurkan program fast track yang inovatif. Mulai tahun akademik 2025/2026, mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU memiliki kesempatan emas untuk meraih gelar Magister (S2) dalam waktu yang lebih singkat. Program akselerasi ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi S1 dan S2 hanya dalam waktu lima tahun.
Program fast track UTU dirancang untuk mengidentifikasi dan membina talenta-talenta unggul sejak dini. Mahasiswa akan menempuh pendidikan Sarjana (S1) selama tiga tahun atau enam semester. Pada semester ketujuh, mahasiswa yang memenuhi persyaratan ketat akan langsung memasuki semester pertama program pascasarjana.
Ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah program akselerasi yang dirancang cermat. Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. menguraikan peta jalan akademik yang efisien ini.
“Bayangkan, Anda bisa meraih gelar Magister di usia yang relatif lebih muda, memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang Doktor.” tutur Prof. Ishak Hasan dengan semangat.
Mahasiswa memenuhi syarat dan terpilih akan menjalani program sarjana (S1) selama enam semester. Kuncinya ada di semester ketujuh. Di semester ini, sambil menyelesaikan tahap akhir dari program S1, mahasiswa sudah duduk di bangku kuliah semester pertama program pascasarjana. Hasilnya? Penghematan waktu satu tahun penuh dibandingkan jalur konvensional. Sebuah keuntungan signifikan di era yang menuntut kecepatan dan efisiensi.
Lompatan Strategis UTU
Prof. Ishak Hasan menerangkan bahwa program ini sebagai langkah strategis universitas. Program fast track ini bukan sekedar program percepatan biasa melainkan sebagai bagian dari lompatan strategis UTU.
“Kita hidup di era disrupsi, di mana kecepatan dan adaptasi menjadi kunci. UTU tidak bisa hanya berdiam diri. Program fast track ini adalah cara kami menjawab tantangan zaman, membentuk talenta-talenta unggul yang tidak hanya siap kerja, tapi siap menjadi game changer di bidangnya masing-masing, lebih awal dari yang lain.” terang Prof. Ishak Hasan
Prof. Ishak Hasan melanjutkan bahwa program fast track ini adalah bentuk komitmen UTU untuk mencetak lulusan unggul yang tidak hanya kompeten, tapi juga adaptif dan mampu bergerak cepat.
Menurutnya, program ini adalah investasi UTU pada talenta-talenta terbaiknya. Investasi pada aset paling berharga universitas: mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU. Dengan mengakselerasi mereka ke jenjang S2, khususnya di bidang-bidang strategis seperti perikanan, pertanian, sosiologi, dan ekonomi pembangunan yang sangat relevan dengan potensi dan tantangan Aceh. Harapannya para lulusan fast track nantinya dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa.
“Kami ingin memberikan karpet merah bagi mahasiswa yang punya prestasi gemilang dan ambisi besar untuk mengakselerasi masa depan mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk lebih cepat berkontribusi sebagai ahli di bidangnya masing-masing,” tegas Prof. Ishak Hasan.
Kualitas Tetap Menjadi Prioritas
Meskipun menawarkan percepatan,Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. menekankan bahwa program fast track ini bukanlah jalan pintas yang mengabaikan kualitas. Seleksinya tentu akan ketat. Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kedisiplinan tinggi, daya juang, dan kematangan untuk menjalani ritme studi yang lebih intensif.
Dr. Aman Yaman menjelaskan lebih lanjut, secara praktis, integrasi di semester tujuh itu bukan sekadar menumpuk mata kuliah. Akan ada pemetaan capaian pembelajaran yang jelas antara S1 dan S2. Tugas akhir S1 diarahkan untuk menjadi dasar tesis S2.
“Beban kerjanya memang akan lebih tinggi, oleh karena itu, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan pembimbingan akademik yang lebih intensif bagi peserta program ini. Mereka tidak akan dilepas begitu saja.” ungkap Dr. Aman Yaman.
Kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama. Mahasiswa fast track diharapkan menjadi pionir yang membuktikan bahwa kecepatan dan keunggulan bisa berjalan beriringan.
“Kami mencari mahasiswa yang resilient, punya passion belajar yang tinggi, dan manajemen waktu yang luar biasa. Pimpinan, program studi, dosen, tenaga kependidikan di UTU akan bahu-membahu mengawal mahasiswa fast track ini dari awal hingga akhir. Ini adalah upaya kolektif untuk menghasilkan lulusan S2 yang benar-benar berkualitas premium dalam waktu yang lebih efisien.” tutup Dr. Aman Yaman.
Saat ini, ‘jalan tol akademik’ ini terbuka untuk empat destinasi keilmuan di jenjang Program Pascasarjana UTU, seperti Magister Ilmu Perikanan, Magister Pertanian, Magister Sosiologi, dan Magister Ekonomi Pembangunan. Pilihan yang beragam ini menunjukkan kesiapan UTU dalam mengakomodasi minat para calon peserta program fast track dari berbagai latar belakang fakultas.
Siap Melaju di Jalur Cepat?
Peluncuran program fast track ini menandai babak baru bagi UTU dalam upayanya meningkatkan daya saing dan relevansi di kancah pendidikan tinggi. Ini bukan hanya tentang efisiensi waktu tetapi juga tentang menumbuhkan budaya keunggulan dan semangat akademik di kalangan mahasiswanya.
Bagi para mahasiswa UTU yang saat ini tengah berjuang meraih prestasi terbaik, sebuah pintu peluang baru kini terbuka lebar. Program fast track menawarkan jalur menuju puncak akademik yang lebih tinggi, lebih cepat. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah mungkin, melainkan siapkah Anda mengambil tantangan dan melaju di jalur cepat ini?
Pesan Rektor jelas: ini adalah peluang langka yang patut direbut. “Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini. Bagi mahasiswa UTU yang merasa memiliki potensi, persiapkan diri Anda!” serunya penuh semangat. [HUMAS]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar (UTU) H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan apresiasi tinggi atas suksesnya pelaksanaan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) UTU yang telah rampung pada Kamis, 24 April 2025. Pemira kali ini menjadi ajang demokrasi di tingkat mahasiswa untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UTU periode 2025-2026.
Proses Pemira UTU 2025 diikuti oleh dua pasangan calon yang berkompetisi secara sehat. Pasangan nomor urut satu, Putra Rahmat dan Yayas Hariadi, berhasil meraih kepercayaan mayoritas mahasiswa dengan perolehan 1.142 suara. Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Munasril dan Iskandar, mendapatkan 647 suara.
H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan kesan positifnya terhadap keseluruhan jalannya Pemira. “Alhamdulillah, pelaksanaan Pemira tahun ini berjalan dengan lancar, aman, dan demokratis. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa UTU yang telah berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi ini,” ujarnya kepada Humas UTU.
Beliau juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Komite Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) UTU yang diketuai oleh Musrijal Lamkaruna beserta seluruh jajaran panitia.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja KPRM UTU, saudara Musrijal Lamkaruna dan kawan-kawan, atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjaga integritas dan kelancaran seluruh tahapan Pemira. Mereka telah menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, sehingga proses pemilihan dapat berjalan dengan baik,” tambah H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc.
Lebih lanjut, H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan harapannya kepada kepengurusan mahasiswa terpilih. Dia berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Jadikan organisasi kemahasiswaan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan aspirasi mahasiswa, dan berkontribusi positif bagi kemajuan universitas.
Beliau juga menekankan pentingnya Pemira sebagai bagian dari pendidikan demokrasi di kalangan mahasiswa.
“Melalui Pemira, mahasiswa belajar tentang proses demokrasi, menghargai perbedaan pendapat, dan bertanggung jawab dalam memilih pemimpin mereka. Ini adalah bekal yang sangat berharga untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara kelak,” tuturnya.
Senada dengan Wakil Rektor, Ketua Tim Kerja Pembinaan Prestasi dan Pengelolaan Kelembagaan Mahasiswa UTU, Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan apresiasinya.
“Kami sangat bangga dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam Pemira kali ini. Meskipun hanya diikuti oleh dua pasangan calon, semangat demokrasi tetap terasa kuat. Selamat kepada pasangan terpilih, semoga dapat membawa perubahan positif bagi organisasi kemahasiswaan dan UTU secara keseluruhan,” ungkapnya.
Suksesnya pelaksanaan Pemira UTU 2025 ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi penguatan organisasi kemahasiswaan dan terciptanya sinergi yang baik antara pihak universitas dengan para pemimpin mahasiswa terpilih dalam mewujudkan visi dan misi UTU. [HUMAS UTU]
Teks: Zul Eman | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar kuliah umum yang mengangkat tema krusial, “Perikanan Berkelanjutan: Tantangan dan Peluang di Era Perubahan Iklim”. Acara yang berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien pada Rabu (24/4/2024) ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa, dosen, serta para pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan untuk mendiskusikan upaya menjaga keberlanjutan perikanan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Jurusan Perikanan FPIK UTU dengan dukungan penuh dari dosen dan mahasiswa Jurusan Akuakultur, Jurusan Ilmu Kelautan, dan Jurusan Sumber Daya Akuatik. Ketua panitia, Akbardiansyah, S.Kel., M.Si, menekankan betapa relevannya topik ini bagi kalangan akademisi.
“Kuliah umum ini memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa, terutama karena fokus pada perikanan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi solid antara dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi di FPIK sebagai pelaksana juga mempererat kekompakan civitas akademika untuk kegiatan-kegiatan mendatang,” ungkap Akbar.
Dekan FPIK UTU, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman., S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU. dalam sambutannya menyoroti betapa rentannya sektor perikanan terhadap dampak perubahan iklim.
“Peningkatan suhu laut, perubahan arus, hingga penurunan populasi ikan adalah konsekuensi nyata yang harus kita hadapi. Oleh karena itu, sinergi antar berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk merumuskan strategi adaptasi yang efektif dan berkelanjutan,” tegas Prof. Ismail.
Prof. Ismail juga menyampaikan harapannya kepada para mahasiswa FPIK UTU agar menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman melalui ilmu pengetahuan yang berwawasan lingkungan.
“Kondisi ini menuntut kita tidak hanya memahami persoalan secara ilmiah, tetapi juga membangun sinergi antar lembaga dalam merumuskan strategi adaptasi yang efektif dan berkelanjutan,” lanjut Prof. Ismail.
Beliau mendorong civitas akademika FPIK untuk terus berinovasi dalam mencari solusi berbasis kearifan lokal yang mampu menjawab tantangan global perubahan iklim, melihatnya bukan hanya sebagai ancaman, tetapi juga sebagai momentum untuk transformasi tata kelola perikanan yang lebih tangguh dan inklusif.
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, yaitu, Ibnu Sahidhir, S.Pi., M.Sc., Peneliti Senior bidang Akuakultur pada Badan Riset Nasional (BRIN) Jakarta. Dalam paparannya, Ibnu Sahidhir menjelaskan dampak nyata perubahan iklim yang telah dirasakan oleh masyarakat pesisir, seperti perubahan suhu air laut, peningkatan frekuensi badai, dan pergeseran habitat ikan.
“Kondisi ini menuntut respons cepat dan terintegrasi dari seluruh pihak, terutama dalam penguatan riset dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan. Keterlibatan aktif nelayan lokal dalam proses mitigasi dan adaptasi juga sangat penting agar strategi yang dibangun sesuai dengan kondisi lapangan,” ujar Ibnu Sahidhir.
Lebih lanjut, Ibnu Sahidhir menyoroti dinamika global dalam industri perikanan, dengan memberikan perbandingan posisi Indonesia dengan negara lain. Saat ini, Jepang yang dulu menjadi negara dengan hasil perikanan tertinggi telah tergeser oleh Tiongkok, diikuti oleh India dan Indonesia.
“Ini menunjukkan betapa kompetitifnya sektor ini. Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara kepulauan, namun tantangan yang dihadapi juga berat. Peningkatan kualitas SDM, modernisasi alat tangkap, serta dukungan riset dan kebijakan berbasis sains adalah mutlak diperlukan,” tegas Ibnu Sahidhir.
Dengan semangat kolaborasi, Ibnu Sahidhir mengajak seluruh elemen, mulai dari akademisi, peneliti, pemerintah, hingga pelaku usaha perikanan, untuk bersatu merumuskan langkah strategis menuju perikanan yang tangguh dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim.
Sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh moderator Hafinuddin, S.Pi., M.Sc., berlangsung dengan lancar. Antusiasme peserta terutama kalangan mahasiswa terlibat jelas dengan memaparkan berbagai pertanyaan dan pandangan. Mahasiswa menyadari betul bahwa masa depan perikanan berkelanjutan di Indonesia berada di tangan generasi muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Kuliah umum ini menjadi bagian penting dari upaya FPIK UTU dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 dan 14. Diharapkan, kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa FPIK untuk mengambil peran aktif dalam membangun perikanan nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing di kancah global. [HUMAS UTU]
Teks: Akbardiansyah | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025 di Pusat Tes Universitas Teuku Umar (UTU) menunjukkan antusiasme tinggi dari para calon mahasiswa. Memasuki hari kedua pelaksanaannya, tingkat kehadiran peserta dilaporkan mencapai angka yang signifikan, yakni 94%.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panitia pelaksana, tercatat sebanyak 2.248 peserta yang mengikuti UTBK di Pusat Tes UTU. Hingga akhir hari kedua pelaksanaan, total peserta yang hadir mencapai 590 orang. Rincian kehadiran per hari menunjukkan 326 peserta peserta hadir pada hari pertama dan 264 peserta hadir pada hari kedua.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU, Herri Darsan, S.T., M.T., mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya tingkat partisipasi peserta.
“Alhamdulillah, hingga hari kedua ini, tingkat kehadiran peserta UTBK di UTU sangat baik, mencapai 94%. Ini menunjukkan semangat dan keseriusan para calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan ujian, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Herri Darsan menjelaskan bahwa sejauh ini pelaksanaan UTBK di UTU berjalan lancar dan kondusif. Menurut Herri Darsan, panitia UTBK UTU telah melakukan persiapan maksimal untuk memastikan kelancaran ujian. Beberapa kendala kecil memang sempat terjadi, namun dapat segera diatasi oleh tim teknis UTBK UTU.
Untuk peserta UTBK yang akan mengikuti ujian di hari berikutnya, Herri Darsan mengimbau agar mempersiapkan diri dengan baik dan datang tepat waktu.
“Kami mengimbau kepada seluruh peserta yang akan mengikuti UTBK di hari-hari selanjutnya untuk datang ke lokasi ujian paling lambat 60 menit sebelum jadwal ujian dimulai. Jangan lupa untuk sarapan atau makan terlebih dahulu agar fokus saat mengerjakan soal. Yang paling penting, pastikan kartu peserta ujian dan kartu identitas diri yang sah sudah dibawa,” pesannya dengan nada mengingatkan.
Tingginya tingkat kehadiran peserta pada dua hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT di UTU ini menjadi indikator positif dalam proses seleksi calon mahasiswa baru tahun 2025. Diharapkan, semangat dan partisipasi yang sama akan terus terjaga hingga akhir pelaksanaan ujian. [Humas UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Banda Aceh – UTU | Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan tinggi Aceh. Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise, M.Sc., IPU, seorang putra daerah asal Banda Aceh, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK). Acara pengukuhan yang berlangsung meriah di Gedung Event Hall Academic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A., USK, pada Selasa, 22 April 2025 menjadi penanda capaian tertinggi dalam karir akademiknya.
Prof. Ismail yang saat ini tengah diperbantukan sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU), berhasil meraih gelar prestisius ini di usia yang tergolong muda, yakni 44 tahun. Pencapaian ini tentu menjadi inspirasi bagi banyak dosen muda lainnya.
Gelar Guru Besar sendiri bukanlah hal yang mudah diraih. Dibutuhkan dedikasi tinggi dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, melewati serangkaian uji kompetensi, memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun, bergelar doktor, serta mengantongi publikasi karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Keistimewaan seorang profesor terletak pada keahliannya dalam bidang ilmu yang spesifik, bahkan seringkali menjadi satu-satunya ahli dalam bidang tersebut di universitasnya.
Acara pengukuhan ini dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Syiah Kuala dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai universitas di Aceh diantaranya, Rektor UTU, Rektor UNIMAL, Rektor UNSAM, para pejabat UTU dan kolega dari civitas akademika FPIK UTU, serta Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) FPIK UTU. Kehadiran mereka menjadi saksi atas keberhasilan Prof. Ismail dalam meniti karir akademiknya.
Lahir dan besar di Banda Aceh, Prof. Ismail merupakan anak ke-enam dari pasangan Sulaiman S.H. Beliau menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya sebelum melanjutkan studi S1 di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian USK. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan membawanya meraih gelar Master dan Doktor di Universite de La Rochelle, Perancis.
Ketekunan dan keseriusan Prof. Ismail dalam menjalankan profesi dosen di USK telah mengantarkannya pada puncak karir akademik. Sebelum menjabat sebagai Dekan FPIK UTU, beliau pernah mengemban berbagai posisi strategis di USK, seperti Sekretaris Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Sekretaris Career Development Centre (CDC), dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Percetakan.
Dalam orasi guru besarnya, Prof. Ismail mengangkat tema inovatif mengenai “Pemanfaatan Teknologi DIC (Detentee Instantanee Controlee) pada Proses Pengolahan Industri Pangan”. Teknologi DIC merupakan metode pengolahan snackmenggunakan uap air sebagai alternatif pengganti minyak dalam pembuatan makanan ringan, yang merupakan inovasi dalam proses autovaporasi.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., turut menyampaikan ucapan selamat dan harapan atas pengukuhan Prof. Ismail. Beliau menyampaikan rasa bangga atas pencapaian salah satu dekan di UTU ini.
“Selamat dan sukses kepada Prof. Ismail Sulaiman atas pengukuhan gelar Guru Besar ini. Tentu ini menjadi kebanggaan bagi Universitas Teuku Umar memiliki sosok ilmuwan hebat seperti beliau. Kami berharap ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan Prof. Ismail dapat diimplementasikan untuk kemajuan civitas akademika UTU serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Aceh, khususnya di wilayah Barat Selatan,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Pengukuhan Prof. Ismail Sulaiman ini diharapkan dapat memotivasi para dosen di Aceh untuk terus berkarya dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan pendidikan dan masyarakat. Selamat kepada Prof. Ismail! [HUMAS UTU]
Teks: Nabil Z. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) berhasil melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2025 pada hari Rabu, 23 April 2025, dengan lancar dan sukses. Pelaksanaan ujian yang berlangsung di Pusat Tes Gedung Unit Penunjang Akademik (UPA) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UTU ini berjalan tertib dengan partisipasi penuh dari para calon mahasiswa.
Sejak pagi hari, para peserta tampak antusias mengikuti tahapan ujian yang telah dipersiapkan dengan matang oleh pihak universitas. Berbagai langkah antisipasi kendala telah dilakukan UTU untuk memastikan kelancaran proses seleksi ini, mulai dari penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai, hingga pengaturan alur peserta yang sistematis. Tim teknis dan panitia UTBK UTU juga sigap dalam memberikan arahan dan bantuan kepada para peserta yang membutuhkan.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kelancaran pelaksanaan UTBK SNBT 2025 hari pertama di kampusnya. Beliau juga menyoroti tingginya partisipasi peserta yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap UTU sebagai lokasi tes.
“Alhamdulillah, pelaksanaan UTBK SNBT hari ini di UTU berjalan dengan baik dan lancar. Kami melihat antusiasme yang tinggi dari para calon mahasiswa. Ini adalah bukti kepercayaan mereka kepada UTU, dan kami berkomitmen untuk memberikan proses seleksi yang adil dan transparan,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Senada dengan Rektor, Ketua Pusat UTBK SNBT UTU yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran ujian. Beliau juga menyampaikan harapan terhadap hasil seleksi yang akan datang.
“Kami sangat bersyukur proses UTBK hari ini berjalan sesuai dengan rencana. Persiapan yang telah kami lakukan selama ini membuahkan hasil yang positif sesuai standar mutu. Selanjutnya, kami berharap hasil dari UTBK ini akan menjaring calon-calon mahasiswa berkualitas yang akan berkontribusi dalam memajukan UTU dan bangsa,” kata Dr. M. Aman Yaman.
Lebih lanjut, Dr. M. Aman Yaman menambahkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi berbagai potensi kendala teknis dan non-teknis, sehingga proses ujian dapat berjalan dengan minim gangguan. Koordinasi yang baik antar panitia dan kesiapan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan UTBK di UTU kali ini.
Kesuksesan UTBK UTU pada hari pertama ini menjadi standar bagi pelaksanaan UTBK hari selanjutnya. Pelaksanaan UTBK di UTU berlangsung hingga 3 Mei 2025. Pihak UTU berharap para peserta dapat meraih hasil yang terbaik yakni lulus pada program studi yang diharapkan.
*Jumlah Peserta Meningkat
Dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2025 UTU mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah peserta. Sebanyak 2.248 calon mahasiswa mengikuti UTBK di UTU pada tahun ini, meningkat dari 1.750 peserta pada tahun sebelumnya. Bukan hanya itu, calon mahasiswa yang memilih UTU dalam SNBT juga mengalami peningkatan. Pada SNBT 2024 sebanyak 2.198 calon mahasiswa memilih UTU. Sementara itu pada SNBT 2025 meningkat menjadi 2.951 calon mahasiswa.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., menyambut baik peningkatan jumlah peserta UTBK di UTU. Menurutnya, kenaikan ini merupakan indikasi positif dari semakin dikenalnya UTU sebagai salah satu perguruan tinggi yang beberapa tahun terakhir ini ditunjuk oleh kementerian sebagai salah satu lokasi UTBK di Indonesia.
“Kami sangat gembira melihat antusiasme yang luar biasa dari para calon mahasiswa yang memilih UTU sebagai tempat pelaksanaan UTBK. Peningkatan jumlah peserta ini merupakan pencapaian yang sangat baik dan menunjukkan bahwa UTU semakin dipercaya oleh masyarakat luas,” ujar Rinaldi Iswan.
Lebih lanjut, Rinaldi Iswan menjelaskan bahwa peningkatan ini juga menjadi motivasi bagi UTU untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas, termasuk dalam penyelenggaraan UTBK. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman ujian yang nyaman dan kondusif bagi seluruh peserta.
Tahun 2025 UTU membuka kuota penerimaan mahasiswa baru sebanyak 2.760 orang. Proses penerimaan mahasiswa baru telah dimulai sejak bulan Maret 2025. Dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) jumlah calon mahasiswa yang lulus sebanyak 1.038 orang dari kuota SNBP 1.104 orang. Pada seleksi nasional berbasis tes (SNBT) jumlah calon mahasiswa yang memilih UTU 2.853 orang yang akan diseleksi mengikuti kuota sebanyak 1.380 orang. UTU juga menerima mahasiswa melalui SMM PTN BKS Barat yang pendaftaran akan dibuka pada 4 Mei 2025 melalui smmptnbarat.id. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Sebanyak 66 pengawas ruang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) Universitas Teuku Umar (UTU) mengikuti pembekalan tata laksana pengawasan pada Selasa (22/4/2025). Kegiatan yang berlangsung di laboratorium komputer UPA ICT UTU ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UTU.
Turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU Herri Darsan, S.T., M.T., Koordinator TIK Ir. Agam Rizki Syahputra, S,T., M.Si., M.AppIn&E., Koordinator Humas Yuhdi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Koordinator Monitoring dan Evaluasi Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P., dan Kepala Bagian Akademik UTU, Athaillah, S.E., M.Si.
Pembekalan pengawas ruang dibuka oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., selaku Sekretaris Pusat UTBK SNBT UTU. Dia menyampaikan bahwa tujuan pembekalan ini untuk menyosialisasikan tugas dan tanggung jawab pengawas ruang guna mencegah potensi kecurangan selama pelaksanaan UTBK di UTU.
“Pembekalan ini juga bertujuan untuk meminimalisir kendala teknis saat ujian berlangsung. Bapak/Ibu yang menjadi pengawas bertanggung jawab penuh terhadap sukses atau gagalnya UTBK di UTU.” ujar Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc.
Lebih lanjut Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc. mengatakan bahwa UTBK ini adalah rutinitas yang setiap tahun dilaksanakan oleh UTU.Para pengawas harusnya menguasai pola dan teknik pengawasan. Perlu pendekatan yang humanis namun tetap tegas agar ujian dilaksanakan dengan tertib sesuai ketentuan.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU, Herri Darsan, S.T., M.T., dalam pemaparan materinya menekankan pentingnya pengawasan yang profesional dan sesuai ketentuan. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada pengawas cadangan pada UTBK tahun ini, sehingga pengawas harus tetap berada di ruangan hingga sesi ujian berakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Herri Darsan menyampaikan peningkatan signifikan pada jumlah peminat UTU melalui jalur SNBT, yakni sebanyak 2.893 orang. Hal ini menyebabkan penambahan sesi ujian di hari Sabtu dan Minggu. Ia juga mengingatkan pengawas untuk memastikan soal ujian dibuka serentak sesuai jadwal dan melakukan verifikasi kartu ujian serta identitas peserta dengan cermat. Setelah ujian selesai, pengawas juga bertugas mengarahkan peserta untuk mengisi survei monev.
Koordinator TIK, Ir. Agam Rizki Syahputra, S,T., M.Si., M.AppIn&E., menjelaskan panduan penggunaan aplikasi pengawas dan peserta. Ia memastikan bahwa UTU telah didukung oleh perangkat komputer dan jaringan internet dengan spesifikasi tinggi serta menyiapkan komputer cadangan untuk mengantisipasi kendala teknis.
UTBK SNBT di UTU akan dilaksanakan dari 23 April sampai 3 Mei 2025. Dihubungi secara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., selaku Ketua Pusat UTBK SNBT UTU berharap para pengawas ruang menjalankan tanggung jawab secara profesional. Pelaksanaan UTBK diawasi oleh panitia pusat sehingga jika ditemukan perilaku tidak profesional atau kecurangan maka berdampak terhadap sanksi yang diterima oleh UTU.
Menanggapi peningkatan peminat UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. mengungkapkan rasa bahagianya. Menurut Dr. Ir. M. Aman Yaman peningkatkan ini merupakan bukti menigkatnya kepercayaan orang tua kepada UTU sebagai lembaga pendidikan tinggi bagi anak-anak mereka. Nantinya bagi calon mahasiswa yang belum berhasil lulus dalam jalur SNBT, UTU masih membuka jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM PTN) yang pendaftarannya dimulai pada 4 Mei 2025. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | PT. Mifa Bersaudara menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan tinggi dengan memberikan bantuan berupa Teaching Industrial Pakan Ikan (TIPI) kepada Universitas Teuku Umar (UTU) melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Bantuan ini diharapkan menjadi solusi bagi para pembudidaya dan pengusaha ikan serta udang di Aceh khususnya Aceh Barat, terkait dengan kebutuhan pakan yang efisien.
Peresmian gedung Teaching Industrial Pakan Ikan (TIPI) dilaksanakan pada Kamis, 17 April 2025, di Universitas Teuku Umar. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Hamdi Harmen, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dr. T. Alamsyah, S.K.M., M.P.H., Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Zulfirman, S.E., M.Si., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., serta jajaran pimpinan dan dosen lingkup FPIK UTU. Dari pihak PT. Mifa Bersaudara hadir Direktur Operasional PT. Media Djaya Bersama (MDB), Andi Mangkona, Group Head CSR, Exrel, & Corporate Communication Azizon, Manage CSR, Khadafi, dan staf PT. Mifa Bersaudara.
Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada PT. Mifa Bersaudara atas kerjasama dalam pembangunan fasilitas ini. Beliau menekankan bahwa TIPI merupakan bukti nyata komitmen UTU sebagai sumber inspirasi dan referensi dalam bidang agro dan marina. Prof. Ishak Hasan optimis bahwa TIPI dapat menjadi solusi untuk mengakhiri ketergantungan tersebut.
“Dengan adanya fasilitas ini, didukung oleh tenaga ahli dosen dan hasil riset, diharapkan UTU dapat menghasilkan produk pakan ikan yang mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi pengusaha ikan di wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela) yang selama ini bergantung pada pasokan pakan dari luar Aceh.” ujar Rektor UTU.
Andi Mangkona menyampaikan bahwa bantuan pembangunan TIPI merupakan bagian dari tanggung jawab PT. Mifa Bersaudara terhadap publik khususnya dunia pendidikan. Dia mengharapkan agar kerjasama yang telah terjalin antara PT. Mifa dan UTU dapat terus ditingkatkan sehingga dapat menghasilkan berbagai terobosan dan inovasi yang bermanfaat bukan hanya bagi sivitas akademika UTU namun juga bagi masyarakat luas.
Dikonfirmasi secara terpisah, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU., mengungkapkan rasa terima kasih kepada PT. Mifa Bersaudara atas bantuan yang diberikan. Beliau menyatakan bahwa dengan adanya TIPI, FPIK UTU siap membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pakan ikan yang selama ini menjadi masalah.
Senada dengan hal tersebut, Dr. Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPIK UTU menjelaskan bahwa pengusaha ikan di Barsela umumnya mencari kombinasi pakan yang ekonomis dan minim residu terhadap kualitas air, namun memiliki keterbatasan dalam riset pembuatan pakan. Kehadiran Teaching Industrial Pakan Ikan dan sumber daya manusia yang dimiliki UTU diharapkan dapat menjadi solusi inovasi pakan ikan yang dibutuhkan oleh para pengusaha.
“Bantuan Teaching Industrial Pakan Ikan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung kemandirian sektor perikanan dan budidaya di Aceh Barat, dengan menyediakan akses terhadap pakan ikan berkualitas dan hasil riset inovatif dari Universitas Teuku Umar.” ungkap Dr. M. Rizal.
Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si., dosen dan peneliti FPIK UTU dalam penjelasannya saat room touring TIPI menyatakan bahwa dengan dukungan peralatan yang ada saat ini, TIPI dapat memproduksi sebanyak 150 kilogram per hari untuk pakan ikan dan udang. Diharapkan produk pakan ikan yang dihasilkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan para petambak ikan dengan harga yang lebih terjangkau. Di samping itu lanjut Afrizal Hendri pakan ikan ini juga dapat dimanfaatkan oleh PT. Mifa Bersaudara untuk dibagikan kepada masyarakat dalam kegiatan CSR. Afrizal Hendri berharap ke depan dapat diberikan lagi bantuan untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga produk TIPI dapat masuk hingga pasar nasional. [HUMAS UTU]
Teks: Ismail Sulaiman & Nabil Zurba | Editor: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Suasana kebersamaan dan silaturahmi mewarnai kegiatan Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh sivitas akademika Universitas Teuku Umar (UTU) pada Kamis (10/04/2025). Acara yang dirangkaikan dengan agenda Pengembangan Karakter ini berlangsung meriah di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, dan dihadiri oleh seluruh elemen UTU, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, para dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa.
Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., dalam sambutannya membuka acara, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar sivitas akademika. Beliau berharap, silaturahmi yang terjalin dapat menjadi langkah strategis dalam memajukan UTU ke arah yang lebih baik.
“Semoga kegiatan Halal Bi Halal ini menjadi sarana silaturahmi dengan seluruh sivitas akademika UTU untuk mempererat persatuan demi kemajuan UTU yang lebih baik kedepannya,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Puncak acara diisi dengan ceramah inspiratif dari Ustadz H. Surianto Sudirman, Lc., MA., yang juga merupakan Pimpinan Dayah Terpadu Nurul Ikhwah, Nagan Raya. Dalam tausiyahnya, Ustadz Surianto mengupas makna mendalam bulan Syawal sebagai momentum peningkatan spiritual dan moral bagi umat Islam.
Beliau menjelaskan bahwa secara etimologi, kata Syawal berasal dari akar kata Shala Yashilu yang berarti tinggi dan meningkat. Oleh karena itu, Syawal adalah bulan peningkatan, dimana umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah, karakter, akhlak, budi pekerti, dan nilai-nilai diri.
“Para ulama mengatakan Nampak atau tidak nampaknya seorang muslim itu, bukan pada stylenya tapi Nampak dalam akhlak dalam karakternya,” tegas Ustadz Surianto.
Lebih lanjut, Ustadz Surianto juga memberikan pemahaman mengenai sejarah tradisi Halal bi Halal di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa tradisi ini ternyata tidak ditemukan di Timur Tengah dan memiliki akar sejarah yang kuat di Tanah Air. Mulai dari usulan KH Abdul Wahab Chasbullah kepada Presiden Soekarno pada tahun 1948 untuk meredam konflik politik, hingga popularitas istilah “Martabak Halal bi Halal” di Solo pada tahun 1930-an, dan bahkan jejak sejarahnya yang mungkin sudah ada sejak tahun 1795 di Mangkunegaran.
“Semangat halal bi halal, adalah semoga bertemu, bersalam-salaman, dan mempererat persatuan dan kesatuan untuk membangun lembaga sesuai filosofi UTU, menyemai ilmu memetik kemakmuran,” pungkas Ustadz Surianto.
Beliau juga mengingatkan seluruh hadirin untuk tidak hanya meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, namun juga terus mempertahankannya bahkan meningkatkannya di bulan-bulan lainnya sebagai ciri seorang hamba Allah yang sejati. Kegiatan Halal bi Halal dan Pengembangan Karakter ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kualitas diri seluruh sivitas akademika UTU dalam mewujudkan visi dan misi universitas.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan prosesi peusijuk (tepung tawar) sebagai bentuk penghormatan dan doa restu kepada dua Guru Besar, 13 Doktor baru, serta 5 calon jamaah haji UTU tahun 2025. Prosesi ini dipimpin langsung oleh para Wakil Rektor, Ketua Dharma Wanita Persatuan UTU, dan Ustadz H. Surianto Sudirman, Lc., MA.
Adapun dua guru besar yang di-peusijuk, yaitu, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. (Rektor UTU) dan Prof. Ismail Sulaiman memiliki gelar S.TP, Maitrise, dan M.Sc IPU (Dekan FPIK UTU). Sedangkan dosen UTU yang baru saja menyelesaikan studi doktoral dan ikut di-peusijuk, yaitu, Dr. Khairunnisa, M.P, Dr. Wira Hadianto, M.Si, Dr. Sri Handayani, M.Si, Dr. Dewi Fitria, SP., MP., Dr. Murhaban, M.Cs, Dr. Joli Supardi, MT, Dr. Zainal Putra, MM, Dr. Taufiq, M.Si., Dr. Apri Rotin Djusfi, MH., Dr. Eza Aulia, MH., Dr. Cut Irna Liyana, MA., Dr. Alimas Jonsa, M.Si, dan Dr. Liston Sirongo Ringo, M.Si.
Sementara itu dosen UTU yang akan berangkat haji pada tahun 2025 ini, yaitu, Mahrizal, SE, M.Si., Dr. Edwarsyah, MP., Najamuddin, SE, M.Si., Ashabul Yamin, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Fajri Hadi, S.E., M.Si. Kepada calon jamaah haji, Rektor dan sivitas akademika UTU berdoa agar menjadi haji yang mabrur. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi Fahrimal | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (FPIK UTU) menggelar acara halal bi halal dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Acara yang bertema “Menebar Kebaikan, Membangun UTU Unggul” ini dilaksanakan di Masjid Nurul Ilmi UTU pada Rabu pagi, 9 April 2025.
Acara ini dihadiri oleh pimpinan UTU, dosen, tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan FPIK, serta anggota Dharma Wanita UTU. Pimpinan Dayah Amanah Al-Amilin Aceh Barat, Tgk. Yasri Muhammad Zahid, hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Tgk. Khairul Hadi, dosen Fakultas Teknik UTU. Dekan FPIK UTU, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, STP., Maitrise, M.Sc. IPU, dalam sambutannya menyampaikan bahwa halal bi halal merupakan budaya atau kearifan lokal Indonesia yang menjadi momentum untuk saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan di masa lalu.
Dalam tausiahnya, Tgk. Yasri Muhammad Zahid menekankan pentingnya memaknai bulan Ramadhan sebagai momentum untuk melatih dan membentuk pribadi yang lebih baik. Ia mengatakan bahwa melalui Ramadhan, diharapkan umat Muslim dapat lahir kembali sebagai pribadi yang baru, layaknya bayi yang baru lahir.
Acara dilanjutkan dengan sesi bersalam-salaman, makan siang bersama, dan shalat zuhur berjamaah di Masjid Nurul Ilmi UTU. [HUMAS UTU]
Teks: Nabil Zurba | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Nabil Zurba.