
Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menggebrak dunia pendidikan tinggi dengan meluncurkan program fast track yang inovatif. Mulai tahun akademik 2025/2026, mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU memiliki kesempatan emas untuk meraih gelar Magister (S2) dalam waktu yang lebih singkat. Program akselerasi ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi S1 dan S2 hanya dalam waktu lima tahun.
Program fast track UTU dirancang untuk mengidentifikasi dan membina talenta-talenta unggul sejak dini. Mahasiswa akan menempuh pendidikan Sarjana (S1) selama tiga tahun atau enam semester. Pada semester ketujuh, mahasiswa yang memenuhi persyaratan ketat akan langsung memasuki semester pertama program pascasarjana.
Ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah program akselerasi yang dirancang cermat. Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. menguraikan peta jalan akademik yang efisien ini.
“Bayangkan, Anda bisa meraih gelar Magister di usia yang relatif lebih muda, memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang Doktor.” tutur Prof. Ishak Hasan dengan semangat.
Mahasiswa memenuhi syarat dan terpilih akan menjalani program sarjana (S1) selama enam semester. Kuncinya ada di semester ketujuh. Di semester ini, sambil menyelesaikan tahap akhir dari program S1, mahasiswa sudah duduk di bangku kuliah semester pertama program pascasarjana. Hasilnya? Penghematan waktu satu tahun penuh dibandingkan jalur konvensional. Sebuah keuntungan signifikan di era yang menuntut kecepatan dan efisiensi.
Lompatan Strategis UTU
Prof. Ishak Hasan menerangkan bahwa program ini sebagai langkah strategis universitas. Program fast track ini bukan sekedar program percepatan biasa melainkan sebagai bagian dari lompatan strategis UTU.
“Kita hidup di era disrupsi, di mana kecepatan dan adaptasi menjadi kunci. UTU tidak bisa hanya berdiam diri. Program fast track ini adalah cara kami menjawab tantangan zaman, membentuk talenta-talenta unggul yang tidak hanya siap kerja, tapi siap menjadi game changer di bidangnya masing-masing, lebih awal dari yang lain.” terang Prof. Ishak Hasan
Prof. Ishak Hasan melanjutkan bahwa program fast track ini adalah bentuk komitmen UTU untuk mencetak lulusan unggul yang tidak hanya kompeten, tapi juga adaptif dan mampu bergerak cepat.
Menurutnya, program ini adalah investasi UTU pada talenta-talenta terbaiknya. Investasi pada aset paling berharga universitas: mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU. Dengan mengakselerasi mereka ke jenjang S2, khususnya di bidang-bidang strategis seperti perikanan, pertanian, sosiologi, dan ekonomi pembangunan yang sangat relevan dengan potensi dan tantangan Aceh. Harapannya para lulusan fast track nantinya dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa.
“Kami ingin memberikan karpet merah bagi mahasiswa yang punya prestasi gemilang dan ambisi besar untuk mengakselerasi masa depan mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk lebih cepat berkontribusi sebagai ahli di bidangnya masing-masing,” tegas Prof. Ishak Hasan.
Kualitas Tetap Menjadi Prioritas
Meskipun menawarkan percepatan,Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. menekankan bahwa program fast track ini bukanlah jalan pintas yang mengabaikan kualitas. Seleksinya tentu akan ketat. Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kedisiplinan tinggi, daya juang, dan kematangan untuk menjalani ritme studi yang lebih intensif.
Dr. Aman Yaman menjelaskan lebih lanjut, secara praktis, integrasi di semester tujuh itu bukan sekadar menumpuk mata kuliah. Akan ada pemetaan capaian pembelajaran yang jelas antara S1 dan S2. Tugas akhir S1 diarahkan untuk menjadi dasar tesis S2.
“Beban kerjanya memang akan lebih tinggi, oleh karena itu, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan pembimbingan akademik yang lebih intensif bagi peserta program ini. Mereka tidak akan dilepas begitu saja.” ungkap Dr. Aman Yaman.
Kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama. Mahasiswa fast track diharapkan menjadi pionir yang membuktikan bahwa kecepatan dan keunggulan bisa berjalan beriringan.
“Kami mencari mahasiswa yang resilient, punya passion belajar yang tinggi, dan manajemen waktu yang luar biasa. Pimpinan, program studi, dosen, tenaga kependidikan di UTU akan bahu-membahu mengawal mahasiswa fast track ini dari awal hingga akhir. Ini adalah upaya kolektif untuk menghasilkan lulusan S2 yang benar-benar berkualitas premium dalam waktu yang lebih efisien.” tutup Dr. Aman Yaman.
Saat ini, ‘jalan tol akademik’ ini terbuka untuk empat destinasi keilmuan di jenjang Program Pascasarjana UTU, seperti Magister Ilmu Perikanan, Magister Pertanian, Magister Sosiologi, dan Magister Ekonomi Pembangunan. Pilihan yang beragam ini menunjukkan kesiapan UTU dalam mengakomodasi minat para calon peserta program fast track dari berbagai latar belakang fakultas.
Siap Melaju di Jalur Cepat?
Peluncuran program fast track ini menandai babak baru bagi UTU dalam upayanya meningkatkan daya saing dan relevansi di kancah pendidikan tinggi. Ini bukan hanya tentang efisiensi waktu tetapi juga tentang menumbuhkan budaya keunggulan dan semangat akademik di kalangan mahasiswanya.
Bagi para mahasiswa UTU yang saat ini tengah berjuang meraih prestasi terbaik, sebuah pintu peluang baru kini terbuka lebar. Program fast track menawarkan jalur menuju puncak akademik yang lebih tinggi, lebih cepat. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah mungkin, melainkan siapkah Anda mengambil tantangan dan melaju di jalur cepat ini?
Pesan Rektor jelas: ini adalah peluang langka yang patut direbut. “Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini. Bagi mahasiswa UTU yang merasa memiliki potensi, persiapkan diri Anda!” serunya penuh semangat. [HUMAS]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menjadi pusat bertukar pikiran dan kolaborasi strategis dalam Seminar Nasional Peternakan yang mengusung tema “Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Terpadu Mendukung Kemandirian Pangan Indonesia”. Acara yang berlangsung pada Senin, 28 April 2025, di Aula Cut Nyak Dhien ini juga menjadi momentum penting dengan dilantiknya pengurus Himpunan Ilmuwan Peternakan Indonesia (HILPI) wilayah Aceh periode 2025–2028.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Aceh, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Aceh Barat, Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Barat, hingga peneliti dari Pusat Riset Sapi Aceh dan Ternak Lokal USK, serta perwakilan sekolah kejuruan dan organisasi mahasiswa.
Ketua panitia sekaligus Ketua Jurusan Peternakan UTU Mudatsir, S.Pt., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda strategis jurusan sebagai realisasi dari Rapat Kinerja Tahunan UTU dalam memacu peningkatan SDM dan usaha peternakan melalui pendekatan akademis, manajemen, dan teknologi.
Dekan Fakultas Pertanian UTU Ir. Rusdi Faizin, M.Si., menekankan pentingnya kegiatan ini sejalan dengan fokus pemerintah pada bidang pangan. Beliau berharap penerapan strategi integrated farming dapat memberikan dampak signifikan bagi kemandirian pangan Indonesia.
“Kegiatan ini sangat strategis di zaman sekarang, didukung oleh kebijakan pemerintah yang fokus pada bidang pangan, yang salah satunya peternakan sebagai penyediaan sumber protein hewani. Dengan adanya penerapan strategi integrated farming, mudah-mudahan bidang peternakan akan semakin berdampak bagi kemandirian pangan Indonesia,” ujar Rusdi Faizin.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc., mewakili Rekor UTU menyambut baik sinergi antara seminar nasional dan pelantikan pengurus HILPI Aceh. Beliau berharap kegiatan ini menghasilkan dampak nyata bagi pengembangan usaha peternakan terpadu, khususnya di Aceh dan Indonesia secara umum.
“Kami di Universitas Teuku Umar memiliki harapan besar agar kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi semata, tetapi juga mampu menghasilkan kegiatan-kegiatan nyata yang berdampak langsung pada peningkatan dan pengembangan usaha peternakan terpadu, khususnya di wilayah Aceh yang kita cintai ini, dan Indonesia pada umumnya.” kata Dr. M. Aman Yaman.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidang peternakan. Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric.Sc., yang juga merupakan dosen senior peternakan UTU, memaparkan tentang “Tantangan dan Strategi dalam Pengembangan Peternakan Terpadu di Indonesia”. Beliau berharap HILPI Aceh dapat menghasilkan model peternakan berbasis integrated farming system yang sesuai dengan kondisi lingkungan Aceh.
“Saya berharap dengan adanya HILPI wilayah Aceh akan menghasilkan suatu model peternakan berbasis integrated farming system sesuai dengan kondisi lingkungan di provinsi Aceh,” ungkapnya.
Narasumber kedua, Prof. Dr. Ir.agr. Asep Gunawan, S.Pt., M.Sc., Ketua Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) IPB University dan Ketua HILPI Pusat membahas tentang “Perbaikan Mutu Genetik Ternak Berbasis Sumber Daya Ternak Lokal Dalam Upaya Mendukung Kemandirian Pangan”. Beliau menekankan pentingnya peningkatan produktivitas ternak lokal melalui perbaikan sumber daya genetik.
“Peningkatan produktivitas ternak lokal dengan cara peningkatan sumber daya genetik yang menjadi aset fundamental di Indonesia,” jelasnya.
Prof. Dr. Ir. Eka Meutia Sari. M.Sc., Ketua Pusat Riset Ternak Lokal dan Sapi Aceh USK sekaligus Ketua HILPI Aceh yang baru dilantik, memaparkan tentang “Eksplorasi Ternak Kerbau sebagai Sumber Daya Genetik Ternak Lokal di Provinsi Aceh”. Beliau merefleksikan makna kemandirian pangan sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, yaitu kemampuan negara dalam memproduksi pangan beragam dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan hingga tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Beliau merefleksikan Kembali maksud Kemandirian Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 yaitu kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
Hasil dari seminar nasional ini menghasilkan rekomendasi penting, yaitu perlunya mewujudkan pemodelan integrated farming system berbasis peternakan dengan skala industri. Selain itu, peternakan terpadu diharapkan dapat menjadikan ternak lokal khususnya kerbau sebagai sasaran usaha yang perlu segera dikembangkan di wilayah barat selatan Provinsi Aceh. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan praktisi diharapkan kemandirian pangan Indonesia melalui pengembangan peternakan terpadu dapat segera terwujud. [Humas]
Teks: Mudatsir | Editor: Yuhdi F. | Foto: Luki S. & Dalvid R.

Meulaboh – UTU | Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar (UTU) H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan apresiasi tinggi atas suksesnya pelaksanaan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) UTU yang telah rampung pada Kamis, 24 April 2025. Pemira kali ini menjadi ajang demokrasi di tingkat mahasiswa untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UTU periode 2025-2026.
Proses Pemira UTU 2025 diikuti oleh dua pasangan calon yang berkompetisi secara sehat. Pasangan nomor urut satu, Putra Rahmat dan Yayas Hariadi, berhasil meraih kepercayaan mayoritas mahasiswa dengan perolehan 1.142 suara. Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Munasril dan Iskandar, mendapatkan 647 suara.
H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan kesan positifnya terhadap keseluruhan jalannya Pemira. “Alhamdulillah, pelaksanaan Pemira tahun ini berjalan dengan lancar, aman, dan demokratis. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa UTU yang telah berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi ini,” ujarnya kepada Humas UTU.
Beliau juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Komite Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) UTU yang diketuai oleh Musrijal Lamkaruna beserta seluruh jajaran panitia.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja KPRM UTU, saudara Musrijal Lamkaruna dan kawan-kawan, atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjaga integritas dan kelancaran seluruh tahapan Pemira. Mereka telah menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, sehingga proses pemilihan dapat berjalan dengan baik,” tambah H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc.
Lebih lanjut, H. Ibrahim Laweung HS, SKM., M.NSc. menyampaikan harapannya kepada kepengurusan mahasiswa terpilih. Dia berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Jadikan organisasi kemahasiswaan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan aspirasi mahasiswa, dan berkontribusi positif bagi kemajuan universitas.
Beliau juga menekankan pentingnya Pemira sebagai bagian dari pendidikan demokrasi di kalangan mahasiswa.
“Melalui Pemira, mahasiswa belajar tentang proses demokrasi, menghargai perbedaan pendapat, dan bertanggung jawab dalam memilih pemimpin mereka. Ini adalah bekal yang sangat berharga untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara kelak,” tuturnya.
Senada dengan Wakil Rektor, Ketua Tim Kerja Pembinaan Prestasi dan Pengelolaan Kelembagaan Mahasiswa UTU, Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan apresiasinya.
“Kami sangat bangga dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam Pemira kali ini. Meskipun hanya diikuti oleh dua pasangan calon, semangat demokrasi tetap terasa kuat. Selamat kepada pasangan terpilih, semoga dapat membawa perubahan positif bagi organisasi kemahasiswaan dan UTU secara keseluruhan,” ungkapnya.
Suksesnya pelaksanaan Pemira UTU 2025 ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi penguatan organisasi kemahasiswaan dan terciptanya sinergi yang baik antara pihak universitas dengan para pemimpin mahasiswa terpilih dalam mewujudkan visi dan misi UTU. [HUMAS UTU]
Teks: Zul Eman | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025 di Pusat Tes Universitas Teuku Umar (UTU) menunjukkan antusiasme tinggi dari para calon mahasiswa. Memasuki hari kedua pelaksanaannya, tingkat kehadiran peserta dilaporkan mencapai angka yang signifikan, yakni 94%.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panitia pelaksana, tercatat sebanyak 2.248 peserta yang mengikuti UTBK di Pusat Tes UTU. Hingga akhir hari kedua pelaksanaan, total peserta yang hadir mencapai 590 orang. Rincian kehadiran per hari menunjukkan 326 peserta peserta hadir pada hari pertama dan 264 peserta hadir pada hari kedua.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU, Herri Darsan, S.T., M.T., mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya tingkat partisipasi peserta.
“Alhamdulillah, hingga hari kedua ini, tingkat kehadiran peserta UTBK di UTU sangat baik, mencapai 94%. Ini menunjukkan semangat dan keseriusan para calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan ujian, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Herri Darsan menjelaskan bahwa sejauh ini pelaksanaan UTBK di UTU berjalan lancar dan kondusif. Menurut Herri Darsan, panitia UTBK UTU telah melakukan persiapan maksimal untuk memastikan kelancaran ujian. Beberapa kendala kecil memang sempat terjadi, namun dapat segera diatasi oleh tim teknis UTBK UTU.
Untuk peserta UTBK yang akan mengikuti ujian di hari berikutnya, Herri Darsan mengimbau agar mempersiapkan diri dengan baik dan datang tepat waktu.
“Kami mengimbau kepada seluruh peserta yang akan mengikuti UTBK di hari-hari selanjutnya untuk datang ke lokasi ujian paling lambat 60 menit sebelum jadwal ujian dimulai. Jangan lupa untuk sarapan atau makan terlebih dahulu agar fokus saat mengerjakan soal. Yang paling penting, pastikan kartu peserta ujian dan kartu identitas diri yang sah sudah dibawa,” pesannya dengan nada mengingatkan.
Tingginya tingkat kehadiran peserta pada dua hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT di UTU ini menjadi indikator positif dalam proses seleksi calon mahasiswa baru tahun 2025. Diharapkan, semangat dan partisipasi yang sama akan terus terjaga hingga akhir pelaksanaan ujian. [Humas UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Angin segar berhembus kencang di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU). Sebuah kabar membanggakan baru saja tiba, mengukuhkan posisi UTU sebagai salah satu pemain penting dalam pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit. Program Studi Agroteknologi UTU kini resmi didapuk sebagai Lembaga Penyelenggara Pendidikan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) Tahun 2025. Kepercayaan ini bukan sekadar pengakuan, melainkan juga amanah besar untuk mencetak generasi penerus yang kompeten di industri strategis ini.
Penunjukan ini bukanlah proses instan. Perjalanan panjang dan seleksi ketat telah dilalui oleh tim Fakultas Pertanian UTU. Bertempat di Start Up Center IPB University, Bogor, Jawa Barat, delegasi UTU yang diwakili oleh dua sosok akademisi andal, Dr. Abdul Latif, M.P., dan Dr. Jekki Irawan, S.P., M.P. dengan penuh keyakinan mempresentasikan keunggulan dua program studi unggulan mereka: Agroteknologi dan Agribisnis. Presentasi komprehensif ini memaparkan visi, misi, kurikulum, hingga kesiapan infrastruktur UTU dalam menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang perkebunan kelapa sawit.
Kerja keras dan persiapan matang berbuah manis. Program Studi Agroteknologi UTU berhasil meloloskan diri dari serangkaian penilaian substantif dan kini dipercaya untuk mendidik 30 mahasiswa dalam program SDM PKS tahun 2025. Lebih dari sekadar angka, ini adalah investasi berharga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor kelapa sawit, sebuah industri yang memegang peranan vital dalam perekonomian nasional.
“Ini adalah sebuah momentum luar biasa bagi UTU, khususnya Fakultas Pertanian. Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi dari seluruh elemen di fakultas. Kami sangat optimis dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang siap diterapkan di lapangan,” ungkap Dr. Abdul Latif dengan nada penuh semangat saat dihubungi Humas UTU.
Mengenal Lebih Dekat Program Pengembangan SDM PKS 2025
Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) merupakan inisiatif strategis yang didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama dengan Komite Pengembangan SDM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang kompeten di seluruh rantai nilai industri kelapa sawit Indonesia.
Untuk tahun 2025, BPDPKS bersama Komite Pengembangan SDM telah melaksanakan seleksi ketat terhadap berbagai lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Berdasarkan rekomendasi komite, terpilih 41 lembaga pendidikan yang dinilai memenuhi standar kualitas dan relevansi untuk menjadi penyelenggara kegiatan pendidikan SDM PKS. Program pendidikan yang ditawarkan dalam inisiatif ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan teknis, keterampilan manajerial, serta pemahaman mendalam tentang praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Kebanggaan dan Harapan dari Pimpinan UTU
Keberhasilan Program Studi Agroteknologi UTU dalam meraih kepercayaan sebagai penyelenggara SDM PKS 2025 tentu saja disambut dengan rasa bangga yang mendalam oleh pimpinan universitas. Dekan Fakultas Pertanian UTU, Ir. Rusdi Faizin, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh tim.
“Saya sangat bangga dengan pencapaian luar biasa ini. Ini adalah bukti bahwa Fakultas Pertanian UTU terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansinya dengan kebutuhan industri. Program SDM PKS ini akan menjadi wadah yang sangat baik bagi mahasiswa Agroteknologi untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan standar industri kelapa sawit saat ini,” ujar Ir. Rusdi Faizin dengan penuh keyakinan.
Senada dengan Dekan Fakultas Pertanian, Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., juga menyampaikan rasa bangganya atas torehan prestasi ini. Beliau melihat keberhasilan ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan UTU menjadi universitas yang berdaya saing dan berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.
“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi Agroteknologi, atas keberhasilan ini. Ini adalah pengakuan atas kualitas pendidikan yang kita selenggarakan. Saya berharap, melalui program SDM PKS ini, UTU dapat melahirkan lulusan-lulusan yang tidak hanya ahli di bidang agroteknologi kelapa sawit, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan komitmen terhadap keberlanjutan industri ini,” tutur Prof. Ishak Hasan.
Keberhasilan Program Studi Agroteknologi UTU menjadi bagian dari program strategis nasional ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masa depan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Dengan pendidikan dan pelatihan yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan industri, diharapkan akan lahir generasi emas yang mampu membawa sektor ini menuju kemajuan yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Langkah UTU ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi institusi pendidikan tinggi lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa

Meulaboh – UTU | Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) berkolaborasi dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University menggelar seminar nasional bertajuk “Pembangunan Persepsi Bersama Mengembangkan Potensi dan Produk Turunan Desa Berbasis Industrialisasi Pedesaan.” Kegiatan yang berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien, UTU pada Selasa 22 April 2025. Kegiatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi pengembangan potensi desa khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
Sekitar 200 peserta hadir dalam seminar tersebut, termasuk kepala desa, Ketua Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari 75 desa di Aceh Barat, serta perwakilan dari lima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan 12 Camat.
Ketua Panitia, Maulidil Fajri, SP., MSi, dalam laporannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pendekatan transdisipliner dalam pembangunan desa.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang sama dan menyusun strategi pengembangan potensi desa yang berkelanjutan melalui industrialisasi yang terintegrasi dan berbasis kearifan lokal,” ujar Maulidil Fajri.
Dekan Fakultas Pertanian UTU, Ir. Rusdi Faizin, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan visi transformasi desa. Desa tidak lagi sekadar menjadi produsen bahan baku, tetapi harus bertransformasi menjadi pusat inovasi, teknologi, dan wirausaha.
“Industrialisasi pedesaan yang kita maksud adalah transformasi berbasis potensi lokal, bukan urbanisasi, yang akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat kemandirian ekonomi desa.” ujar Rusdi Faizin.
Seminar yang dimoderatori Kemal Pasya, S.IP., MPA., Kepala Bidang Litbang dan Inovasi Daerah Bappeda Kabupaten Aceh Barat menghadirkan empat pembicara, Prof. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS. Guru Besar FEMA IPB University, Rilfar Syaharbian, S.Kom., M.M., praktisi pemberdayaan ekonomi digital, Dr. Jekki Irawan, M.P. dari FP UTU, dan Dr. Mursyidin, M.A. Sosiolog Universitas Malikussaleh.
Prof. Lala M. Kolopaking dalam paparannya mengenai inovasi sosial. Dia menekankan pentingnya modal sosial dalam pembangunan agro-maritim.
“Inovasi sosial dengan memanfaatkan kekuatan modal sosial yang ada di desa akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan potensi agro-maritim,” ungkap Prof. Lala M. Kolopaking.
Rilfar Syaharbian, S.Kom., M.M., memaparkan strategi penguatan agro-industri desa berbasis investasi sosial. Menurut Rilfar, pemanfaatan platform digital dan investasi sosial yang tepat sasaran akan mengakselerasi pertumbuhan agroindustri di tingkat desa.
Sementara itu Dr. Jekki Irawan, M.P., menyoroti pentingnya kolaborasi dalam pengembangan hortikultura dataran rendah. Pengembangan hortikultura dataran rendah secara terpadu melalui kolaborasi berbagai pihak akan menjadi pengungkit kemandirian ekonomi pedesaan di Aceh Barat.
Di sisi lain Dr. Mursyidin, M.A., menekankan peran karakter masyarakat Aceh dalam pengembangan produk unggulan daerah. Karakter kuat masyarakat Aceh yang berlandaskan nilai-nilai budaya dan agama merupakan pondasi penting dalam mengembangkan produk unggulan yang berdaya saing.
Momentum penting dalam seminar ini adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Pertanian UTU dan FEMA IPB University. Kesepakatan ini diharapkan menjadi landasan sinergi dalam riset, pengabdian, dan pendampingan desa berbasis ilmu pengetahuan.
Usai seminar, UTU memfasilitasi audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang dipimpin oleh Wakil Bupati dan didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pertemuan ini membahas implementasi hasil seminar dalam kebijakan pembangunan desa. Selain itu, UTU juga mempertemukan perwakilan perusahaan yang beroperasi di Aceh Barat untuk menyelaraskan dukungan terhadap pengembangan produk turunan desa berbasis industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen UTU dalam mendorong pembangunan kawasan Barat-Selatan Aceh melalui kolaborasi strategis antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha, sejalan dengan semangat Asta Cita. Diharapkan, langkah ini akan membuka jalan bagi desa-desa di Aceh Barat untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mandiri dan berdaya saing. [HUMAS UTU]
Teks: Dedi Darmansyah | Editor: Yuhdi F. | Foto: Dedi D.

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) berhasil melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2025 pada hari Rabu, 23 April 2025, dengan lancar dan sukses. Pelaksanaan ujian yang berlangsung di Pusat Tes Gedung Unit Penunjang Akademik (UPA) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UTU ini berjalan tertib dengan partisipasi penuh dari para calon mahasiswa.
Sejak pagi hari, para peserta tampak antusias mengikuti tahapan ujian yang telah dipersiapkan dengan matang oleh pihak universitas. Berbagai langkah antisipasi kendala telah dilakukan UTU untuk memastikan kelancaran proses seleksi ini, mulai dari penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai, hingga pengaturan alur peserta yang sistematis. Tim teknis dan panitia UTBK UTU juga sigap dalam memberikan arahan dan bantuan kepada para peserta yang membutuhkan.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kelancaran pelaksanaan UTBK SNBT 2025 hari pertama di kampusnya. Beliau juga menyoroti tingginya partisipasi peserta yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap UTU sebagai lokasi tes.
“Alhamdulillah, pelaksanaan UTBK SNBT hari ini di UTU berjalan dengan baik dan lancar. Kami melihat antusiasme yang tinggi dari para calon mahasiswa. Ini adalah bukti kepercayaan mereka kepada UTU, dan kami berkomitmen untuk memberikan proses seleksi yang adil dan transparan,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Senada dengan Rektor, Ketua Pusat UTBK SNBT UTU yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran ujian. Beliau juga menyampaikan harapan terhadap hasil seleksi yang akan datang.
“Kami sangat bersyukur proses UTBK hari ini berjalan sesuai dengan rencana. Persiapan yang telah kami lakukan selama ini membuahkan hasil yang positif sesuai standar mutu. Selanjutnya, kami berharap hasil dari UTBK ini akan menjaring calon-calon mahasiswa berkualitas yang akan berkontribusi dalam memajukan UTU dan bangsa,” kata Dr. M. Aman Yaman.
Lebih lanjut, Dr. M. Aman Yaman menambahkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi berbagai potensi kendala teknis dan non-teknis, sehingga proses ujian dapat berjalan dengan minim gangguan. Koordinasi yang baik antar panitia dan kesiapan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan UTBK di UTU kali ini.
Kesuksesan UTBK UTU pada hari pertama ini menjadi standar bagi pelaksanaan UTBK hari selanjutnya. Pelaksanaan UTBK di UTU berlangsung hingga 3 Mei 2025. Pihak UTU berharap para peserta dapat meraih hasil yang terbaik yakni lulus pada program studi yang diharapkan.
*Jumlah Peserta Meningkat
Dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2025 UTU mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah peserta. Sebanyak 2.248 calon mahasiswa mengikuti UTBK di UTU pada tahun ini, meningkat dari 1.750 peserta pada tahun sebelumnya. Bukan hanya itu, calon mahasiswa yang memilih UTU dalam SNBT juga mengalami peningkatan. Pada SNBT 2024 sebanyak 2.198 calon mahasiswa memilih UTU. Sementara itu pada SNBT 2025 meningkat menjadi 2.951 calon mahasiswa.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., menyambut baik peningkatan jumlah peserta UTBK di UTU. Menurutnya, kenaikan ini merupakan indikasi positif dari semakin dikenalnya UTU sebagai salah satu perguruan tinggi yang beberapa tahun terakhir ini ditunjuk oleh kementerian sebagai salah satu lokasi UTBK di Indonesia.
“Kami sangat gembira melihat antusiasme yang luar biasa dari para calon mahasiswa yang memilih UTU sebagai tempat pelaksanaan UTBK. Peningkatan jumlah peserta ini merupakan pencapaian yang sangat baik dan menunjukkan bahwa UTU semakin dipercaya oleh masyarakat luas,” ujar Rinaldi Iswan.
Lebih lanjut, Rinaldi Iswan menjelaskan bahwa peningkatan ini juga menjadi motivasi bagi UTU untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas, termasuk dalam penyelenggaraan UTBK. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman ujian yang nyaman dan kondusif bagi seluruh peserta.
Tahun 2025 UTU membuka kuota penerimaan mahasiswa baru sebanyak 2.760 orang. Proses penerimaan mahasiswa baru telah dimulai sejak bulan Maret 2025. Dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) jumlah calon mahasiswa yang lulus sebanyak 1.038 orang dari kuota SNBP 1.104 orang. Pada seleksi nasional berbasis tes (SNBT) jumlah calon mahasiswa yang memilih UTU 2.853 orang yang akan diseleksi mengikuti kuota sebanyak 1.380 orang. UTU juga menerima mahasiswa melalui SMM PTN BKS Barat yang pendaftaran akan dibuka pada 4 Mei 2025 melalui smmptnbarat.id. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Sebanyak 66 pengawas ruang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) Universitas Teuku Umar (UTU) mengikuti pembekalan tata laksana pengawasan pada Selasa (22/4/2025). Kegiatan yang berlangsung di laboratorium komputer UPA ICT UTU ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UTU.
Turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU Herri Darsan, S.T., M.T., Koordinator TIK Ir. Agam Rizki Syahputra, S,T., M.Si., M.AppIn&E., Koordinator Humas Yuhdi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Koordinator Monitoring dan Evaluasi Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P., dan Kepala Bagian Akademik UTU, Athaillah, S.E., M.Si.
Pembekalan pengawas ruang dibuka oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., selaku Sekretaris Pusat UTBK SNBT UTU. Dia menyampaikan bahwa tujuan pembekalan ini untuk menyosialisasikan tugas dan tanggung jawab pengawas ruang guna mencegah potensi kecurangan selama pelaksanaan UTBK di UTU.
“Pembekalan ini juga bertujuan untuk meminimalisir kendala teknis saat ujian berlangsung. Bapak/Ibu yang menjadi pengawas bertanggung jawab penuh terhadap sukses atau gagalnya UTBK di UTU.” ujar Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc.
Lebih lanjut Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc. mengatakan bahwa UTBK ini adalah rutinitas yang setiap tahun dilaksanakan oleh UTU.Para pengawas harusnya menguasai pola dan teknik pengawasan. Perlu pendekatan yang humanis namun tetap tegas agar ujian dilaksanakan dengan tertib sesuai ketentuan.
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT UTU, Herri Darsan, S.T., M.T., dalam pemaparan materinya menekankan pentingnya pengawasan yang profesional dan sesuai ketentuan. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada pengawas cadangan pada UTBK tahun ini, sehingga pengawas harus tetap berada di ruangan hingga sesi ujian berakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Herri Darsan menyampaikan peningkatan signifikan pada jumlah peminat UTU melalui jalur SNBT, yakni sebanyak 2.893 orang. Hal ini menyebabkan penambahan sesi ujian di hari Sabtu dan Minggu. Ia juga mengingatkan pengawas untuk memastikan soal ujian dibuka serentak sesuai jadwal dan melakukan verifikasi kartu ujian serta identitas peserta dengan cermat. Setelah ujian selesai, pengawas juga bertugas mengarahkan peserta untuk mengisi survei monev.
Koordinator TIK, Ir. Agam Rizki Syahputra, S,T., M.Si., M.AppIn&E., menjelaskan panduan penggunaan aplikasi pengawas dan peserta. Ia memastikan bahwa UTU telah didukung oleh perangkat komputer dan jaringan internet dengan spesifikasi tinggi serta menyiapkan komputer cadangan untuk mengantisipasi kendala teknis.
UTBK SNBT di UTU akan dilaksanakan dari 23 April sampai 3 Mei 2025. Dihubungi secara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., selaku Ketua Pusat UTBK SNBT UTU berharap para pengawas ruang menjalankan tanggung jawab secara profesional. Pelaksanaan UTBK diawasi oleh panitia pusat sehingga jika ditemukan perilaku tidak profesional atau kecurangan maka berdampak terhadap sanksi yang diterima oleh UTU.
Menanggapi peningkatan peminat UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. mengungkapkan rasa bahagianya. Menurut Dr. Ir. M. Aman Yaman peningkatkan ini merupakan bukti menigkatnya kepercayaan orang tua kepada UTU sebagai lembaga pendidikan tinggi bagi anak-anak mereka. Nantinya bagi calon mahasiswa yang belum berhasil lulus dalam jalur SNBT, UTU masih membuka jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM PTN) yang pendaftarannya dimulai pada 4 Mei 2025. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Suasana kebersamaan dan silaturahmi mewarnai kegiatan Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh sivitas akademika Universitas Teuku Umar (UTU) pada Kamis (10/04/2025). Acara yang dirangkaikan dengan agenda Pengembangan Karakter ini berlangsung meriah di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, dan dihadiri oleh seluruh elemen UTU, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, para dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa.
Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., dalam sambutannya membuka acara, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar sivitas akademika. Beliau berharap, silaturahmi yang terjalin dapat menjadi langkah strategis dalam memajukan UTU ke arah yang lebih baik.
“Semoga kegiatan Halal Bi Halal ini menjadi sarana silaturahmi dengan seluruh sivitas akademika UTU untuk mempererat persatuan demi kemajuan UTU yang lebih baik kedepannya,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Puncak acara diisi dengan ceramah inspiratif dari Ustadz H. Surianto Sudirman, Lc., MA., yang juga merupakan Pimpinan Dayah Terpadu Nurul Ikhwah, Nagan Raya. Dalam tausiyahnya, Ustadz Surianto mengupas makna mendalam bulan Syawal sebagai momentum peningkatan spiritual dan moral bagi umat Islam.
Beliau menjelaskan bahwa secara etimologi, kata Syawal berasal dari akar kata Shala Yashilu yang berarti tinggi dan meningkat. Oleh karena itu, Syawal adalah bulan peningkatan, dimana umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah, karakter, akhlak, budi pekerti, dan nilai-nilai diri.
“Para ulama mengatakan Nampak atau tidak nampaknya seorang muslim itu, bukan pada stylenya tapi Nampak dalam akhlak dalam karakternya,” tegas Ustadz Surianto.
Lebih lanjut, Ustadz Surianto juga memberikan pemahaman mengenai sejarah tradisi Halal bi Halal di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa tradisi ini ternyata tidak ditemukan di Timur Tengah dan memiliki akar sejarah yang kuat di Tanah Air. Mulai dari usulan KH Abdul Wahab Chasbullah kepada Presiden Soekarno pada tahun 1948 untuk meredam konflik politik, hingga popularitas istilah “Martabak Halal bi Halal” di Solo pada tahun 1930-an, dan bahkan jejak sejarahnya yang mungkin sudah ada sejak tahun 1795 di Mangkunegaran.
“Semangat halal bi halal, adalah semoga bertemu, bersalam-salaman, dan mempererat persatuan dan kesatuan untuk membangun lembaga sesuai filosofi UTU, menyemai ilmu memetik kemakmuran,” pungkas Ustadz Surianto.
Beliau juga mengingatkan seluruh hadirin untuk tidak hanya meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, namun juga terus mempertahankannya bahkan meningkatkannya di bulan-bulan lainnya sebagai ciri seorang hamba Allah yang sejati. Kegiatan Halal bi Halal dan Pengembangan Karakter ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kualitas diri seluruh sivitas akademika UTU dalam mewujudkan visi dan misi universitas.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan prosesi peusijuk (tepung tawar) sebagai bentuk penghormatan dan doa restu kepada dua Guru Besar, 13 Doktor baru, serta 5 calon jamaah haji UTU tahun 2025. Prosesi ini dipimpin langsung oleh para Wakil Rektor, Ketua Dharma Wanita Persatuan UTU, dan Ustadz H. Surianto Sudirman, Lc., MA.
Adapun dua guru besar yang di-peusijuk, yaitu, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. (Rektor UTU) dan Prof. Ismail Sulaiman memiliki gelar S.TP, Maitrise, dan M.Sc IPU (Dekan FPIK UTU). Sedangkan dosen UTU yang baru saja menyelesaikan studi doktoral dan ikut di-peusijuk, yaitu, Dr. Khairunnisa, M.P, Dr. Wira Hadianto, M.Si, Dr. Sri Handayani, M.Si, Dr. Dewi Fitria, SP., MP., Dr. Murhaban, M.Cs, Dr. Joli Supardi, MT, Dr. Zainal Putra, MM, Dr. Taufiq, M.Si., Dr. Apri Rotin Djusfi, MH., Dr. Eza Aulia, MH., Dr. Cut Irna Liyana, MA., Dr. Alimas Jonsa, M.Si, dan Dr. Liston Sirongo Ringo, M.Si.
Sementara itu dosen UTU yang akan berangkat haji pada tahun 2025 ini, yaitu, Mahrizal, SE, M.Si., Dr. Edwarsyah, MP., Najamuddin, SE, M.Si., Ashabul Yamin, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Fajri Hadi, S.E., M.Si. Kepada calon jamaah haji, Rektor dan sivitas akademika UTU berdoa agar menjadi haji yang mabrur. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi Fahrimal | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., bersama rombongan satuan kerja pemerintah kabupaten melakukan kunjungan resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam bidang riset dan pengembangan daerah.
Bupati Aceh Barat beserta jajaran pemerintah kabupaten diterima langsung oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., beserta wakil rektor, dekan, kepala biro, serta ketua jurusan dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat senat UTU. Tutur hadir dalam pertemuan ini Dr. Safuadi, Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pemerintah daerah melalui kebijakan berbasis riset.
“Sebagai institusi akademik, UTU memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan riset dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengembangan pusat penelitian ganja untuk kepentingan medis dan industri. Sebelumnya, UTU telah mempresentasikan konsep tersebut kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi daerah dalam penelitian dan inovasi.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., menyambut baik gagasan tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun kebijakan berbasis penelitian.
“Kampus adalah pusat pengetahuan dan inovasi. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat siap berkolaborasi dengan UTU untuk merumuskan kebijakan berbasis riset yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Tarmizi.
Masing-masing dekan lingkup UTU menyampaikan gagasan riset dan tawaran produk kebijakan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Seperti sektor pertanian, perikanan, serta pengembangan masyarakat wilayah pedesaan. Selain itu pengembangan infrastruktur untuk mendukung konektivitas antar-wilayah dan ketahanan bencana turut menjadi agenda kebijakan yang didorong oleh para dekan.
Kunjungan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Universitas Teuku Umar. Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, riset, dan inovasi guna mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Barat.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penelitian yang dilakukan oleh UTU dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menghasilkan kebijakan yang berbasis data serta riset ilmiah. [HUMAS UTU]
Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.