Meulaboh – UTU | Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) berkolaborasi dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University menggelar seminar nasional bertajuk “Pembangunan Persepsi Bersama Mengembangkan Potensi dan Produk Turunan Desa Berbasis Industrialisasi Pedesaan.” Kegiatan yang berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien, UTU pada Selasa 22 April 2025. Kegiatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi pengembangan potensi desa khususnya di Kabupaten Aceh Barat.

Sekitar 200 peserta hadir dalam seminar tersebut, termasuk kepala desa, Ketua Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari 75 desa di Aceh Barat, serta perwakilan dari lima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan 12 Camat.

Ketua Panitia, Maulidil Fajri, SP., MSi, dalam laporannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pendekatan transdisipliner dalam pembangunan desa.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang sama dan menyusun strategi pengembangan potensi desa yang berkelanjutan melalui industrialisasi yang terintegrasi dan berbasis kearifan lokal,” ujar Maulidil Fajri.

Dekan Fakultas Pertanian UTU, Ir. Rusdi Faizin, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan visi transformasi desa. Desa tidak lagi sekadar menjadi produsen bahan baku, tetapi harus bertransformasi menjadi pusat inovasi, teknologi, dan wirausaha.

“Industrialisasi pedesaan yang kita maksud adalah transformasi berbasis potensi lokal, bukan urbanisasi, yang akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat kemandirian ekonomi desa.” ujar Rusdi Faizin.

Seminar yang dimoderatori Kemal Pasya, S.IP., MPA., Kepala Bidang Litbang dan Inovasi Daerah Bappeda Kabupaten Aceh Barat menghadirkan empat pembicara, Prof. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS. Guru Besar FEMA IPB University, Rilfar Syaharbian, S.Kom., M.M., praktisi pemberdayaan ekonomi digital, Dr. Jekki Irawan, M.P. dari FP UTU, dan Dr. Mursyidin, M.A. Sosiolog Universitas Malikussaleh. 

Prof. Lala M. Kolopaking dalam paparannya mengenai inovasi sosial. Dia menekankan pentingnya modal sosial dalam pembangunan agro-maritim.

“Inovasi sosial dengan memanfaatkan kekuatan modal sosial yang ada di desa akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan potensi agro-maritim,” ungkap Prof. Lala M. Kolopaking.

Rilfar Syaharbian, S.Kom., M.M., memaparkan strategi penguatan agro-industri desa berbasis investasi sosial. Menurut Rilfar, pemanfaatan platform digital dan investasi sosial yang tepat sasaran akan mengakselerasi pertumbuhan agroindustri di tingkat desa.

Sementara itu Dr. Jekki Irawan, M.P., menyoroti pentingnya kolaborasi dalam pengembangan hortikultura dataran rendah. Pengembangan hortikultura dataran rendah secara terpadu melalui kolaborasi berbagai pihak akan menjadi pengungkit kemandirian ekonomi pedesaan di Aceh Barat.

Di sisi lain Dr. Mursyidin, M.A., menekankan peran karakter masyarakat Aceh dalam pengembangan produk unggulan daerah. Karakter kuat masyarakat Aceh yang berlandaskan nilai-nilai budaya dan agama merupakan pondasi penting dalam mengembangkan produk unggulan yang berdaya saing.

Momentum penting dalam seminar ini adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Pertanian UTU dan FEMA IPB University. Kesepakatan ini diharapkan menjadi landasan sinergi dalam riset, pengabdian, dan pendampingan desa berbasis ilmu pengetahuan.

Usai seminar, UTU memfasilitasi audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang dipimpin oleh Wakil Bupati dan didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pertemuan ini membahas implementasi hasil seminar dalam kebijakan pembangunan desa. Selain itu, UTU juga mempertemukan perwakilan perusahaan yang beroperasi di Aceh Barat untuk menyelaraskan dukungan terhadap pengembangan produk turunan desa berbasis industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen UTU dalam mendorong pembangunan kawasan Barat-Selatan Aceh melalui kolaborasi strategis antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha, sejalan dengan semangat Asta Cita. Diharapkan, langkah ini akan membuka jalan bagi desa-desa di Aceh Barat untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mandiri dan berdaya saing. [HUMAS UTU]

Teks: Dedi Darmansyah | Editor: Yuhdi F. | Foto: Dedi D.

Meulaboh – UTUNews | Universitas Teuku Umar (UTU) menghadirkan Deputi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Republik Indonesia, Drs. Almich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D. untuk memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa UTU bertempat di Auditorium Teuku Umar, Senin, 03 Februari 2025. Kuliah umum ini menjadi penanda dimulainya perkuliahan semester genap tahun ajaran 2024/2025.

Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Almich Alhumami karena telah berkenan hadir untuk kedua kalinya di Universitas Teuku Umar guna memberikan kuliah umum. Menurut Prof. Ishak Hasan kedatangan Dr. Amich Alhumami kali ini merupakan momentum yang sangat berkesan. Terlebih rencana mendatangkan Dr. Almich Alhumami yang telah berjasa membantu pembangunan Gedung Kuliah Terintegrasi (GKT) UTU sudah dirancang sejak satu tahun yang lalu.

“Pak Amich tahun 2018 yang lalu pernah hadir di UTU. Waktu itu masih menjabat sebagai direktur perguruan tinggi dan iptek namun sekarang sudah menjadi deputi. Satu lagi waktu Pak Amich datang ke UTU, gedung dan auditorium ini belum ada,” ujar Prof. Ishak Hasan.

Prof. Ishak Hasan mengatakan bahwa UTU sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia telah menetapkan core product-nya industri di bidang agro and marine. Menurut Prof. Ishak Hasan kedua sektor tersebut merupakan tumpuan masa depan manusia. Oleh karenanya jika sektor agro dan marine ini dikembangkan dengan sungguh-sungguh, tidak ada alasan sulit mencapai ketahanan pangan atau tidak cukup pangan.

“Saya selalu katakan bahwa kita punya sumber daya alam yang sangat banyak. Maka tidak ada alasan bagi kita menjadi bangsa yang miskin, bangsa yang modern, bangsa yang kaya.” ujar Prof. Ishak Hasan.

Prof. Ishak Hasan mengungkapkan bahwa pada tahun 2026 nanti Bappenas akan mengalokasikan skema pembiayaan untuk pembangunan dua laboratorium bagi UTU. Laboratorium yang akan dibangun adalah laboratorium agro dan laboratorium marina. Dengan tambahan dua laboratorium yang sesuai core product UTU ini menurut Prof. Ishak Hasan nantinya diharapkan UTU dapat menjadi perguruan tinggi negeri yang unggul di bidang agro dan marina meskipun kita berada di wilayah paling barat Indonesia.

Dalam materinya yang bertajuk Transformasi Perguruan Tinggi: Menyiapkan SDM Unggul untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Dr. Almich Alhumami memulai dengan menggambarkan megatren dan trayektori ekonomi dunia. Menurut Dr. Almich Alhumami beberapa hal yang menjadi tantangan bagi ekonomi dunia saat ini seperti meningkatnya jumlah kelas menengah, persaingan sumber daya alam, tren perkembangan teknologi yang cepat, dan perubahan iklim.

“Situasi geopolitik global dan regional juga dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Misalnya bagaimana meningkatnya peran RRT di kancah global, kerentanan di kawasan Timur Tengah, serta meningkatnya kelas baru dan kelompok penentu,” ungkap Dr. Almich Alhumami.

Selain itu perdagangan internasional, keuangan internasional, dan peranan pasar di negara berkembang (emerging economics) yang menyumbang sebesar 71% dari total output dunia. Menurut Dr. Almich Alhumami untuk menghadapi kondisi tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang handal, kreatif, adaptif, dan inovatif.

“Indonesia punya segalanya. Punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Hanya saja pekerjaan rumah terbesar kita adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengambil peran di kancah global,” ujar Dr. Almich Alhumami.

Lebih lanjut Dr. Almich Alhumami menjelaskan tahapan pembangunan yang sudah dan akan dilalui oleh Indonesia dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045. Saat ini menurut Dr. Almich Alhumami, Indonesia masih berada di tahap awal dari visi Indonesia Emas 2045. Dalam fase ini fokus pemerintah adalah menguatkan fondasi transformasi baik aspek sosial maupun aspek ekonomi. Transformasi aspek sosial difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Sedangkan transformasi bidang ekonomi difokuskan pada hilirisasi SDA serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja.

“Targetnya pada tahun 2029 nanti fase fondasi transformasi ini telah kita capai. Sehingga nanti pada fase selanjutnya kita akan memulai langkah untuk akselerasi transformasi,” ujar Dr. Almich Alhumami.

Materi lengkap kuliah umum Dr. Almich Alhumami dapat diakses pada link ini:

https://bit.ly/KuliahUmum_TransformasiPendidikanTinggi

 

Profil Drs. Almich Alhumami

Drs. Amich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D. lahir di Gresik, J awa Timur, 07 Juli 1965 dan sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun mengembangkan pendidikan nasional diantaranya beasiswa Bidikmisi yang berjalan sejak 2010 dan berbagai program akses pendidikan bagi masyarakat di daerah 3T.

Dr. Amich Alhumami menamatkan pendidikan sarjana (S1) pada IKIP Bandung tahun 1989 sebagai sarjana Filosofi dan Sosiologi Pendidikan. Gelar magister beliau dapatkan di dua perguruan tinggi yang sangat berkelas dunia, yakni, Magister Antropologi Budaya pada Universitas Indonesia (tahun 1994) dan Magister Kebijakan Pendidikan pada George Mason University, USA (tahun 2003). Sedangkan gelar Doktor bidang Antropologi Sosial beliau raih pada University of Sussex, United Kingdom pada tahun 2011. 

Dr. Amich Alhumami juga merupakan dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan pernah menduduki beberapa jabatan penting, seperti:

  • Direktur Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Budaya di Kementerian PPN/BAPPENAS pada 2016-2019.
  • Direktur Pendidikan dan Agama di Kementerian PPN/BAPPENAS pada tahun 2019-2020.
  • Direktur Agama, Pendidikan, dan Budaya di Kementerian PPN/BAPPENAS pada tahun 2020-2023.
  • Deputi bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia sejak Maret 2023 sampai dengan awal 2025.
  • Pada bulan Januari 2025, kembali dilantik sebagai Deputi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia.

Dr. Amich Alhumami pada bulan Juli 2024 yang lalu menjadi perwakilan Pemerintah Republik Indonesia pada High-Level Political Forum (HLPF) on SDGs yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Di dalam forum yang terhormat tersebut, Dr. Amich Alhumami memperkenalkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah strategis Pemerintah Republik Indonesia dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman

Meulaboh – UTUNews | Dalam rangka memastikan kesiapan pendampingan pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran, Dekan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta, Dr. dr. H. Taufiq Fredrik Pasiak, M.Kes., M.Pd.I. berkunjung ke Universitas Teuku Umar, Kamis, 16 Januari 2025. Kedatangan Dr. dr. Taufik Pasiak dan rombongan disambut oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., didampingi Prof. Dr. dr. Rajuddin, Sp.OG(K)., Subsp.FER., selaku Ketua Tim Task Force Pembukaan Prodi Kedokteran UTU, para Wakil Rektor UTU, para Kepala Biro, para dekanat lingkup UTU, dan tim task force Prodi Kedokteran UTU.

Kunjungan Dekan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UTU dan Rektor UPN “Veteran” Jakarta, Dr. Anter Venus, MA. Comm. dimana salah satu butirnya adalah pendampingan pembukaan Prodi Kedokteran di Universitas Teuku Umar.

Dalam sambutannya, Rektor UTU, Prof. Ishak Hasan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kesediaan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta menjadi perguruan tinggi pendamping UTU untuk membuka Prodi Kedokteran. Prof. Ishak Hasan menyatakan bahwa pembukaan Prodi Kedokteran di UTU sebagai respon bagi kebutuhan ketersediaan dokter di kawasan Barat Selatan Aceh.

“Aceh ini sangat luas, dibutuhkan ketersediaan dokter khususnya di wilayah Barsela. Kita berfokus pada kedokteran komunitas dengan ciri khas UTU sebagai kampus dengan core product di bidang industri agro dan marina,” ungkap Prof. Ishak Hasan.

Lebih lanjut Prof. Ishak Hasan mengatakan kunjungan Dr. dr. Taufik Pasiak selain untuk menindaklanjuti MoU yang telah ditandatangani oleh kedua pihak, rombongan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta juga melihat dan memastikan kesiapan sarana prasarana yang akan digunakan saat penyusunan proposal pembukaan Prodi Kedokteran nantinya.

“Kami berharap action-nya dapat segera dilakukan. Mengingat animo masyarakat yang tinggi dan dukungan pemerintah daerah sudah kita kantongi. Paling tidak tahun 2026 nanti kita sudah buka penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi Kedokteran,” ungkap Prof. Ishak Hasan.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Taufik Pasiak mengatakan kesiapan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta menjadi pendamping bagi UTU dalam menyusun proposal pembukaan Prodi Kedokteran. Dia menyambut baik rencana pembukaan Prodi Kedokteran di UTU mengingat kebutuhan tenaga dokter memang masih sangat dibutuhkan di Indonesia khususnya daerah-daerah yang terpencil dan tertinggal.

“Kami apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin ini. Kami merasa bahagia dipercaya menjadi pendamping bagi UTU untuk membuka Prodi Kedokteran. Kebetulan Fakultas Kedokteran UPN ‘Veteran’ Jakarta sudah berpengalaman mendampingi beberapa perguruan tinggi membuka Prodi Kedokteran, salah satunya di Universitas Siliwangi,” ungkap Dr. dr. Taufik Pasiak.

Dr. dr. Taufik Pasiak mengungkapkan UTU termasuk perguruan tinggi yang beruntung karena sudah membuka akun untuk pengajuan proposal Prodi Kedokteran. Hal ini disampaikan Dr. dr. Taufik Pasiak merespon wacana moratorium pembukaan Prodi Kedokteran oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang beberapa waktu lalu dinyatakan oleh Menteri Diktisaintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.

“UTU ini termasuk beruntung karena sudah memiliki akun pembukaan Prodi Kedokteran. Kita berharap dapat segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan melihat sarana dan prasarana pendukung yang berguna saat penyusunan proposal nantinya,” ujar Dr. dr. Taufik Pasiak.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh dalam rangka memastikan kesiapan sumber daya manusia yang akan menjadi tenaga pengajar pada Prodi Kedokteran UTU nantinya. Kunjungan tim task force Prodi Kedokteran UTU dan tim Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta disambut oleh Direktur RSUD Cut Nyak Dhien, dr. Ilum Anam Sp.PD.KGEH,. bersama jajaran direksinya. [HUMAS UTU]

Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman